Phobia

150 25 5
                                    

ANNYEONGHASEYOO CHINGU-DEUL!

emm, makasi hueeee kalian unyuu bangett mau baca cerita ini🥺👉🏻👈🏻
Jujur tb' liat pembaca yang naik gesit bikin bahagiaaaaaa bangett

Kalian tau cerita ini dari mana? Hayoooo, hahahaha.

Semoga kalian terus suka ya, mungkin sedikit membosankan, tapi nanti kalo ada adegan cwit cwit kalian laperrr pastii😣😣

Maaf aku rada jamet, soalnya jametie premium, sebulan 1M😣🙏🏻

Jangan lupa vote dan komennnn, jujur kalian komen aja aku bahgiaaaa bangett, kalian baca doang aja aku jingkrak' pamer ke tmn tmn aku😭😭

Selamat membacaa semua nyhhhhhh, selamatt cianggg

---

Sialan! Kata kata itu kini memenuhi otak Sam, laki laki itu mencengkram kuat stir mobil sambil menenangkan deru nafasnya yang semakin menjadi.

Flashback

"Aku main ke rumah ya?" Sam menggaruk lehernya canggung, lalu menatap manik kekasihnya itu dalam.

"Mau ngapain deh? Aku pindah kost." Naura mengerutkan keningnya bingung.

"Ngapain ke kost? Aku mau ke rumah, mau ada urusan sama bang Qian." Sam berdehem sejenak, membuat Naura terkekeh halus.

"Bukan urusan penting, cuma beberapa soal punya Keyra aja." Keyra adalah adik Naura yang kebetulan masuk ke fakultas yang sama dengan Qian dulu.

"Key aja suruh ke rumah."

"Kamu tau sendiri Al, Key anaknya canggungan." Sam menghela nafasnya lagi.

"Kamu kenapa panik sih? Udah biasa ya aku ke rumah kamu." Sam diam mematung, pandangannya menunduk dalam menatap tanah.

"Nau."

"Iya?"

"Aku, aku udah nikah Nau." Naura awalnya mematung namun gadis itu tertawa pelan.

"Nikah? Sama siapa? Bercanda aja kamu ini." Sam mendongak menatap Naura lagi.

"Aku udah nikah." Bukannya tawa yang keluar dari Naura tapi senyuman samar.

"Aku udah tau." Ucapan Naura benar benar menampar laki laki itu.

"T-tau? Sejak kapan?"

"Sejak, di Mall? Yang aku sama mama." Sam mematung lagi, ya! Dia ingat kejadian hari itu.

"Bukan seorang Samudra Algifandi yang kabur setelah liat aku, mana kamu bawa cewek lagi." Naura tertawa pelan.

"Nau..."

"Sam! Stop it!" Sam terperanjak, kenapa gadis itu tidak memanggilnya Algi?

"Naura, dengerin dulu."

"Aku bukan perempuan bodoh Sam, tingkah kamu waktu itu udah cukup bikin aku kaget, dan makin kaget waktu aku liat cincin di jari manis kalian sama." Sam makin menatap Naura dalam.

"Aku bahagia Sam kalo kamu juga bahagia, selamat ya? Semoga pernikahan kalian langgeng." Naura tidak menampakkan raut hancur sama sekali, itu membuat batin Sam tersiksa, gadis ini jika tidak menangis tandanya sedang kecewa.

Androphobia( S1) Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang