Phobia

135 32 1
                                    

Song
Pilot - NCT 127

Koreksi typo, teks ini tanoa peninjauan lagi:> maklumi setiap kata yang salah huruf, krna katanya jempol Ibu Peri ini besar, dan Ibu Peri adalah pacar Jeno, hadi dering rypo:> BYE GUYS! Enjoy the story!

Siapa juga memangnya yang siap memiliki hubungan pernikahan di usia yang masih menginjak 17 tahun, orang orang taunya hanya sekedar kejelekannya tapi tidak tau trauma apa atau bahkan penyesalan apa yang terjadi.

Hana menunduk dalam, Ibu-Ibu komplek di sekitarnya tengah menasehatinya akibat ia sudah menikah di usia 17, hei siapa juga yang ingin memangnya, ini terjadi tanpa ada kemauan tapi seolah olah semua salah perempuan.

"Hati hati jaga diri harusnya nak, cantik gini." Ujar Ibu berbaju peach, kebetulan ada tiga orang Ibu-Ibu yang tengah membeli mie ayam, begitupun Hana yang tengah menginginkan itu.

"Iya nak, laki laki gak bisa selalu di percaya. Saya gak sengaja kemarin dengar suami kamu teriak teriak marah di rumah, ck padahal dia yang bikin kamu jadi istrinya, tapi malah di bentak bentak." Balas Ibu dengan baju coklat susu, Hana sedikit kurang mengerti ucapan Ibu itu.

"Ya mungkin dek Hana ini yang suka mau mau aja kalo di ajakin begituan." Hana mendongak, yang awalnya ia tengah asik menunggu sambil melihat sang penjual mie meracik, kini makin terusik.

"Hust! Bu, jangan gitu." Tegur Ibu dengan baju peach, membuat Ibu berbaju ungu itu diam.

"Jangan sampe nak kalo anak kamu begini juga, jagain anaknya di masa depan."

"Gak jamin sih Bu, biasanya buah jatuh gak jauh dari pohon--

"--Na? Udah belum?" Hana yang menunduk gelisah langsung mendongak, menatap pada Sam yang mengantongi tangannya di tambah raut datar.

"B-belum kak, ini sedikit lagi jadi." Balas Hana gugup, Ibu-Ibu itu semua diam saja saat ada Sam. Kebetulannya adalah tukang mie itu berhenti di depan rumah Hana.

"Masuk aja, aku yang tungguin." Hana menoleh sekilas pada Ibu-Ibu yang sudah memasang wajah mahal.

Hana memilih masuk, dan menyisahkan Sam yang tengah memandang wajah ketiga Ibu-Ibu itu.

"Kenapa Bu? Ibu manusia baru ya?"

"Maksudnya Mas?"

"Yaa, mulutnya kayak baru pertama kali kenal dunia aja, semuanya di kritik. Hidup anda anda sekalian belum sesempurna itu Bu." Balas Sam, lalu menarik satu mangkuk mie.

"Oh iya, Ibu yang pakai baju coklat, kemarin saya liat anak laki laki Ibu kissing bibir sama cewek di club, kali aja abis ini Ibu punya cucu." Sam menarik satu mangkuk lagi, lalu membayar dan pamit pergi.

"Makasih Mang, saya masuk dulu Bu."

Selepas memasuki gerbang senyum tengilnya terbit, kebiasaan laki laki itu jika tengah kesal dan berhasil membungkam mulut lawannya.

Sam masuk, melihat Hana yang tengah membawa nampan berisi teko air, gelas, dan sendok.

"Nih di makan, aku mau ambil laptop sebentar." Hana mengangguk, menatap punggung Sam yang berlalu ke kamar.

Androphobia( S1) Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang