USTADZ HARUSKAH AKU MELAMARMU?
A spiritual story by
Dwinda Darapati.
.
.
.Selamat Membaca 🤗
***
"Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat."
Kalimat tersebut terpampang lebar pada sebuah spanduk di dalam aula SMA Sujana. Acara kelulusan sekaligus perpisahan tengah berlangsung pada siang hari ini menjadi momen yang tak akan terlupakan oleh siswa disana.
Ketika berdiri di depan, disaksikan oleh para tamu undangan, orang tua, adik kelas bahkan juga alumni. Mereka menyanyikan mars SMA Sujana sembari memejamkan mata, dengan begitu semakin khidmat.
Terbayang bagaimana perjuangan hingga bisa lolos di sekolah favorit ini. Bagaimana lika-liku menghadapi ujian, tantangan juga latihan kedisplinan yang jelas membuat semua siswa mengeluh.
Banyak latihan pembentukan karakter yang tentunya akan banyak dari mereka yang mendapatkan hukuman apabila melanggar. Selalu gagal dalam latihan. Namun, latihan tidak pernah menggagalkan.
Sekarang terbukti dengan lolosnya semua siswa ke perguruan tinggi ternama di Indonesia. Bahkan ada yang sampai ke luar negeri bagi mereka yang beruntung.
Begitulah hidup. Semua akan kita dapatkan apabila melakukannya dengan sungguh-sungguh. Banyak orang berkata, "Ah, tenang saja, semua sudah ada ketetapan dari Allah."
Sungguh itu adalah pemikiran yang salah. Meskipun Allah sudah menetap, kita butuh latihan karena tidak mungkin kita hanya berpangku tangan menunggu hasil yang akan kita raih. Tidak ada arti sebuah perjuangan tanpa usaha.
Dan bersyukur lah atas apa yang telah Allah limpahkan dalam hidup kita.
Jika apa yang telah kita lakukan tidak terkabulkan, maka terimalah dengan lapang hati.
Sifat qonaah akan selalu bersyukur dan merasa cukup dengan segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Bukan hanya itu, meneladani sifat qonaah berarti juga menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada dan penuh rasa syukur.
Fainna ma'al 'usri Yusro
Inna ma'al 'usri Yusro
Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Begitulah firman Allah dalam surat Asy Syarh ayat 5 dan 6.
Setelah selesai penampilan mars dan lagi perpisahan, siswa kelas 12 diperbolehkan kembali duduk di bangku mereka tadinya. Acara dilanjutkan oleh pembawa acara.
***
Cahaya, Amel dan Audy berpelukan sedari tadi. Ketiganya sudah diterima di perguruan tinggi yang berbeda. Yang artinya mereka tidak akan bersama lagi, mereka akan jarang bertemu dan bercanda seperti biasanya.
"Ingat, Mel, Aya. Kalian berdua ga boleh lupain gue, kalian harus tetap telponan sama gue setiap hari. Kaya apa kita sekarang, harus kaya gitu sampai akhir!" Audy mewanti wanti sahabatnya.
Bukan karena apa-apa, hanya saja Audy takut jika persahabatan mereka seperti orang lain. Yang kandas karena sudah tak lagi bersama, yang menjadi acuh tak acuh karena sudah tak saling membutuhkan.
"Iya, gue janji. Kita akan tetap kaya gini. Dan juga, tamat kuliah gue bakalan balik lagi kesini buat kerja. Yakali ninggalin kota Jakarta," sahut Amel dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Haruskah Aku Melamarmu? [Selesai]✅
Random"Ustadz, tunggu lima tahun lagi, ya. Cahaya Nayanika Lengkara akan datang melamar ustadz!"----Cahaya Nayanika Lengkara. "Saya menantikannya, Cahaya."----Elfathan Aarav Ramadhan. *** "Ustadz ... selamat berbahagia." "Maafkan saya, Cahaya." --------- ...