4

8.3K 774 1
                                    







"I'm homeeeee" Teriak Lisa memasuki rumahnya

"Baby jangan teriak teriakkkk"Tiffany mommynya Lisa ikut berteriak dari dapur

" Yakkk mommy juga berteriak"kesal Lisa menghampiri mommynya yang sedang memasak untuk makan siang di bantu para maid lalu duduk di meja makan

"Karena kamu berteriak baby" Bela Tiffany

"Ya ya terserah mommy ku yang cantik saja" Lisa menopang dagunya di atas meja

"Wah jagoan Daddy sudah pulang ternyata" Ucap Marco daddy nya Lisa tiba tiba datang dan duduk di sebelah Lisa

"Eh Daddy sudah pulang dari kantor? Tumben sekali" Tanya Lisa heran karena Daddynya itu tak pernah pulang kerumah jika masing siang bolong

"Apa kamu tak suka jika daddy pulang cepat? " Tanya Marco menyelidik

"Tentu saja aku suka dad, hanya saja tak biasanya daddy pulang cepat jika tak ada hal yang serius" Ucap Lisa menyenderkan kepalanya di bahu daddynya

"Kamu pintar sekali baby" Ucap Marco terkekeh karena yang di ucapkan putrinya tepat sasaran

"Sudah dulu mengobrolnya sekarang kita makan siang dulu ne" Ucap Tiffany yang telah selesai menghidangkan masakannya

Tiffany mengambilkan nasi dan lauk pauknya kedalam piring untuk marco lalu untuk Lisa dan yang terakhir untuk dirinya sendiri.

Selama makan keadaan hening hanya ada suara dentingan sendok yang terdengar. Karena Marco membuat peraturan jika sedang makan tak boleh banyak bicara. Setelah selesai makan siangnya marco mulai membuka pembicaraan.

"Sayang bagaimana kuliahmu?" Tanya Marco pada Lisa

"Baik dad, terkendali. Semua aman di tangan lalisa manoban" Ucap Lisa bangga membuat kedua orang tuanya terkekeh

"Bagus, pertahankan ne. Karna kamu satu satunya yang akan meneruskan perusahaan daddy nanti" Marco

"Yes boss" Lisa memberi hormat seperti upacara bendera kembali membuat kedua orang tuanya terkekeh

"Baby, bagaimana Jennie? " Tanya Tiffany membuat Lisa bingung

"Bagaimana apanya mom? " Tanya Lisa bingung

"Ya bagaimana kabar Jennie? Sudah hampir seminggu ini mommy tidak melihat Jennie main kesini" Ucap Tiffany membuat Lisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Ia bingung akan menjawab apa pada mommynya karena sejak kejadian seminggu lalu itu ia tak pernah melihat Jennie dan menyapanya. Ia terlalu sibuk dengan tugas kuliah dan bermain dengan ketiga sahabatnya itu.

"Eh itu.. Aku.. Dan.. Jennie emm" Gugup Lisa

"Apa baby? " Tanya Tiffany lembut

"Sudah seminggu aku tak bertemu dengannya mom" Lisa tersenyum bodoh

"Wow benarkah? Pantas saja uncle kim menelpon daddy" Ucap Marco membuat Lisa bingung

"Uncle kim menelpon daddy? " Marco mengangguk "untuk apa? " Lanjut Lisa heran

"Kau kepo sekali anak ayam" Ucap Marco terkekeh membuat Lisa mendengus kesal

"Yakk mommy kenapa mommy mau dengan daddy ayam ini" Tanya Lisa membuat tiffany terbahak karena ucapan putrinya yang secara langsung mengatai marco ayam

"Aish kau ini tak sopan pada daddy mu" Decak marco

"Eh aku hanya mengatakan apa yang daddy katakan. Daddy mengataiku anak ayam itu sama saja secara tidak langsung daddy mengakui bahwa daddy itu ayam karena aku anak daddy" Jelas Lisa tersenyum manis membuat Tiffany kembali terbahak sedangkan marco berdecak kesal

"Chagiya kenapa kau malah tertawa? " Kesal marco pada Tiffany

"Eh tidak apa apa, tapi yang di katakan putrimu itu benar" Ucap Tiffany terkekeh

"aish kalian sama saja"marco mengerucutkan bibirnya " Sudahlah, oh ya Lisa nanti malam kita kerumah Uncle Kim ne"lanjut marco

"Eoh untuk apa kesana? " Tanya Lisa

"Menjenguk Jennie dan sekalian makan malam disana, rasa nya daddy sudah lama tak makan malam bersama sahabat Daddy itu" Jelas Marco

"Menjenguk Jennie? " Heran Lisa

"Iya sayang, Jennie sakit demam sudah beberapa hari. Apa kamu tidak tahu juga? " Tanya marco dan Lisa hanya menggelengkan kepala serta tersenyum bodoh

"Aish kau ini" Tiffany hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuin putri kesayangan nya itu.

~~~

Drrt... Drrt....

Ponsel Jisoo berbunyi terus menerus membuat Jisoo mendengus kesal karena acara bermain ps nya terganggu. Tanpa melihat siapa yang menelpon, Jisoo langsung menjawab dan sedikit mengomel

"Yakk ada apa huh aku sedang bermain ps" Omel Jisoo

"E.. M.. Mian unnie jika aku mengganggu waktu bermain mu" Ucap seorang gadis di sebrang telpon membuat Jisoo mengerenyit lalu melihat siapa yang menelpon nya

Chipmunk is calling..

Hah Rosé menelponku? Ada apa? Tumben sekali. Batin Jisoo bertanya tanya

"Eh Rosé, mian sudah mengomel padamu. ku kira orang lain" Ucap Jisoo tak enak hati

"Tak apa unnie, mungkin aku menelpon di waktu yang tidak tepat"

"Jadi kenapa kau menelponku? " Tanya Jisoo to the point karena ia tak mau berlama lama takut nanti ia gagal move on

"Eumm.. Aku.. A.. Aku merindukanmu unnie" Cicit Rosé di sebrang telpon namun masih dapat di dengar sontak membuat seutas senyuman terbit di bibir Jisoo "kau tidak mengirim pesan padaku, tidak menelpon ku, tidak menjemputku untuk pergi bersama ke kampus dan di kampuspun kau tak menyapaku, unnie seperti mengacuhkanku seminggu ini" Rosé meluahkan keluh kesahnya pada Jisoo dengan suara sedikit bergetar. Jisoo yakin chipmunk kesayangannya itu sedang menahan tangisan nya. "Jichu unnie, apa aku punya salah padamu hingga unnie mengabaikanku?. Unnie aku rindu perhatianmu, aku juga rindu manja padamu" Rosé mengatakan itu semua membuat Jisoo senyum senyum tak jelas, ada rasa ingin melayang dalam Jiwa Jisoo

"A.. Aku.. " Jisoo bingung untuk berkata apa, ia terlalu senang saat ini

"Unnie, bisakah kau membukakan pintu kamarmu untukku? " tanya Rosé dengan pelan

"Mwo? " Jisoo langsung bangkit dari duduknya lalu membuka pintu kamarnya dan ya ia melihat Rosé sedang berdiri tepat di hadapannya dengan mata berkaca kaca. Lalu tanpa aba aba Rosé langsung memeluk Jisoo dengan erat.

Jisoo yang terkejut pun hanya diam mematung mencoba mencerna apa yang terjadi sekarang. Hingga ia mendengar suara isakan di bahunya yang mulai basah. Sepertinya chipmunk kesayangannya itu menangis. Jisoo mengelus surai dan punggung Rosé dengan lembut lalu membawanya masuk kedalam kamar dan duduk di tepi ranjang.

"Sudah jangan menangis Rosé" Jisoo mengusap air mata Rosé dengan lembut

"Baby chipmunk bukan Rosé" Protes Rosé karena Jisoo tak memanggilnya dengan panggilan sayangnya

"Iya iya sudah ne jangan menangis lagi baby chipmunk" Ucap Jisoo lembut

"Aku merindukanmu unnie, berjanjilah tidak akan mengacuhkanku lagi dan mengabaikanku lagi" Ucap Rosé memeluk Jisoo

"Mwo? "

"aish unniee.... "Rengek Rosé lalu kembali menangis membuat Jisoo gelagapan

" Ah ne ne aku tak akan mengacuhkanmu dan mengabaikanmu lagi, jadi berhenti menangis ne"ucap Jisoo pasrah

Aih gagal moveon lagi. Batin Jisoo mendesah pasrah karena ia tak bisa menolak keinginan Rosé



Tbc

US? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang