30

4.8K 431 6
                                    





Lisa dan Jennie berjalan menyusuri tepi sungai han hanya sekedar mengikuti kemauan sang jabang bayi. Meski awal nya Lisa menolak karena sudah malam tapi Jennie dengan segala keimutannya berhasil membujuk Lisa.

Jennie dengan erat memeluk Lisa dari samping, begitu juga lisa yang merangkul Jennie. Keduanya menikmati angin malam yang cukup dingin.

JenLisa berhenti dan duduk di tikar yang di sediakan oleh salah satu pedagang, karena Jennie meminta di belikan toppoki oleh Lisa.

"Enak? " Tanya Lisa melihat Jennie melahap toppoki

"Hu'um" Jennie mengangguk di tengah tengah kunyahannya membuatnya terlihat menggemaskan di mata Lisa

"Habiskan ne, lalu kita pulang" Ucap Lisa mengelus sekilas pucuk kepala Jennie

"Tapi beli permen kapas dulu ne sebelum pulang" Pinta Jennie  dengan gummy smilenya di anggukki Lisa

"Ne"

"Yeyyyyy" Sorak Jennie lalu kembali melahap toppoki miliknya "mau? " Tawar Jennie menyodorkan sesuap toppoki karena Lisa hanya membeli Minum

"Ani, aku masih kenyang" Tolak Lisa tersenyum

"Yey habisss" Sorak Jennie bak anak kecil membuat Lisa terkekeh

"Nah minum dulu" Lisa menyodorkan sebotol air mineral yang telah ia buka tutup nya

"Gomawooo" Jennie meneguk airnya hingga setengah

"Dasar baby J" Ucap Lisa terkekeh mengelap dua sudut bibir Jennie yang terdapat bekas Air minum

"Hehehehe" Jennie terkekeh pelan "Lili disini dulu sebentar ne sebelum pulang " Ucap Jennie "eoh ani maksudnya sebelum beli permen kapas lalu pulang"Jennie meralat ucapanya membuat Lisa tersenyum gemas

"Ne"

Setelah beberapa menit akhir nya Jenlisa memutuskan beranjak membeli permen kapas lalu pulang ke apartemen karena memang malam semakin larut.

Setelah sampai di apartemen jenlisa membersihkan diri masing masing lalu berbaring di tempat tidur dan bersiap untuk tidur.

"Huffttt, Lili jangan dekat dekat J, Lili bau J ga suka" Ucap Jennie melepaskan pelukannya menjaga jarak dengan Lisa dan menutup hidung dengan tanganya

"Mwo? Mana mungkin aku bau J" Protes Lisa tak terima lalu mencium bajunya sendiri "ini wangi J, mana yang bau? " Tanya Lisa heran

"Pokonya Lili bauuuuuu" Pekik Jennie

"Mwoya? Jangan bilang ini efek hormon ibu hamil" Gumam Lisa menghela nafas pasrah

"Tidur di sofa" Tegas Jennie membuat Lisa membulatkan matanya tak percaya "tidak ada bantahan" Lanjut Jennie membuat Lisa kembali Bungkam saat hendak protes

Dengan Lunglai Lisa membawa bantal ke sofa dan berbaring.

"Selamat tidur Lili" Ucap Jennie semnangat lalu menarik selimut dan memejamkan matanya

"Selamat Tidur J" Balas Lisa lemas namun tak di hiraukan Jennie

"Lisa yang malang" Gumam Lisa menguatkan dirinya sendiri dan tertidur

....



"Hah aku ingin, menu chikin yang ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini dan hummm yang ini" Semangat Jisoo menunjuk menu chikin yang di sediakan oleh restoran Lisa untuk acara pertunangannya dengan Rosé

"Mwooooo? " Ucap staff itu menatap menu dan Jisoo tak percaya

"Jangan bingung dia memang pecinta Chikin" Ucap Rosé melihat wajah cengo sang staff

"Ah ne, mian" Kikuk Staff itu

"Aku akan pesta chikin kekekeke" Gumam Jisoo terkikik sendiri

"Apa adalagi miss? " Tanya sang staff

"Cukup itu saja, sisanya sajikan saja menu terbaik" Ucap Rosé di anggukki staff

"Khamsahamnida, kalo begitu kami permisi" Pamit Jisoo

"Ne miss, khamsahamida" Staff

Chaesoo keluar dari ruangan dengan Rosé yang menggandeng lengan Jisoo posesif. 

pertemuannya di luar Resto Lisa karena ada kantor khusus untuk melayani chatering atau semacamnya.

"Mau makan?, aku tau kamu pasti lapar" Tawar Jisoo membuat Rosé berbinar

"Kajja kajja, aku sangat lapar" Rengek Rosé membuat Jisoo terkekeh

Setelah makan Chaesoo langsung kerumah Jisoo, karena Rosé merindukkan amma Jisoo, begitu juga Jisoo tak ingin untuk segera mengantar Rosé pulang.

"Ammaaaaa... Chu pulanggg" Teriak Jisoo memasuki rumahnya

"Neeee" Balas sang amma menghampiri putrinya berada

"Ammaaaa" Sorak Rosé memeluk Amma Jisoo dan di sambut hangat oleh Amma Jisoo

"Ociiii"

"Kangen amma" Rengek Rosé

"Ne, amma juga kangen"

"Dasar betina padahal baru kemarin malam mereka bertemu" Cibir Jisoo

"Berapa menu Chikin yang kau pilih Chu? " Tanya sang amma setelah mereka diduduk di sofa

"Tak banyak ama hanya 10"ucap Jisoo santai membuat sang amma membulatkan matanya tak percaya

" Yakkkk sedikit kau bilang, aish dasar manusia chikin"pekik kesal sang amma membuat Jisoo terkejut

"Amma itu hanya sepuluh, tadi nya aku ingin memilih semua menu chikin" Ucap Jisoo kesal mengingat kala sang amma mewanti wanti untuk tidak memilih banyak menu chikin

"Astagaaaa, apakah hidup mu hanya chikin chu? " Kesal Amma jisoo dan dengan polos Jisoo mengangguk dengan senyuman manisnya

Rosé yang melihat itu pun hanya tertawa renyah, memang gadis yang ia cintainya itu sangat aneh dan sangat menyukai chikin juga begitu cantik dan tampan  bersamaan, bukan hanya itu hati Jisoo juga sangat baik. Rosé sangat bersyukur mencintai dan di Cintai Jisoo si gadis 4D.

"My life is chikin" Celetuk Jisoo

"Aish kau ini" Decak sang Amma

"Chaeng, kajja kita ke kamar" Ajak Jisoo namun Rosé menggeleng

"Ani, Ochi mau mengobrol dengan amma" Bukan Rosé yang menjawab tapi Amma Jisoo

"Ne, aku mau mengobrol dengan Amma dulu, kamu duluan aja Chu" Ucap Rosé di anggukki Jisoo

"Ne... Ne... Kalo gitu jichu mau kekamar main ps" Ucap Jisoo lalu beranjak ke kamarnya

"Baiklah game apa yang seru hari ini" Gumam Jisoo menyalakan ps nya




Tbc

Menuju ending jangan? Wkwk

US? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang