15

6K 549 6
                                    






"J mau itu lili" Rengek Jennie menunjuk salah satu toko boneka

"J mau boneka? " Tanya Lisa di angguki Jennie "kajja" Lanjut Lisa membuat Jennie berbinar

Setelah puas memilih boneka yang Jennie sukai, kini Jennie dan Lisa sedang berada di restoran untuk makan siang.

"Lili" Panggil Jennie membuat Lisa menoleh

"Wae?"

"Bagaimana jika program baby kita tidak berhasil" Cemas Jennie

"J, tak usah di pikirin ne, berhasil atau tidak itu urusan nanti. Toh kita bisa mengikuti program lagi kapan pun jika kali ini tidak berhasil" Lisa tersenyum mengelus pipi Jennie agar sang empu tenang

Pagi tadi sebelum ke mall, Jennie dan Lisa telah melakukan program bayi tabung di rumah sakit setelah perbincangan mereka dengan kedua orang tua Lisa 3 hari yang lalu.

"Apapun hasilnya, nanti Lili jangan tinggalin J ya" Jennie menatap sendu Lisa

"Apa pernah Lili tinggalin J selama ini hum" Lisa tersenyum menatap Jennie

"Waktu itu, Lili selalu keluar kota tinggalin J, sama kemarin kemarin Lili jauhin J" Jennie mengembungkan pipi nya

"Kan itu ada pekerjaan J. Kalo kemarin kemarin kan J sendiri yang minta privasi" Ucap Lisa acuh

"Iiiih Lili jangan ungkit masalah itu" Rengek Jennie

"Sudah lupakan, kita sekarang makan ne" Jennie mengangguk lucu

"Suapin" Aegyo Jennie

"No.makan sendiri" Ucap Lisa menggoda Jennie

"Aaaaaaa... Lili suapin J" Rengek Jennie mengerucutkan bibirnya membuat Lisa gemas

"Ne.. Ne.. Lili suapin" Ucap Lisa membuat Jennie berbinar

"Ehmm" Suara bass itu membuat Jennie dan Lisa menoleh

Jika Jennie menatap seseorang itu dengan berbinar lain hal dengan Lisa yang merasa dongkol

"Mino Oppa" Pekik Jennie kesenangan

"Hai Jen" Lelaki bernama Mino itu menyapa Jennie dengan senyum manis nya membuat Jennie bangkit dari duduknya dan memeluk Mino

Tentu saja hal itu tak lepas dari pengawasan Lisa. Wajah Lisa mendadak datar nan dingin. Jika saja Mino bukanlah orang yang dulu Jennie sukai dan di jadikan gebetan, Lisa mungkin akan biasa saja. Tetapi karena mino adalah gebetan Jennie dulu sampai pernah Jennie melakukan apa saja agar dekat lelaki itu.

Lisa sempat bersyukur karena dulu Mino pindah keluar negeri untuk ikut kedua orang tua nya. Namun entah kenapa lelaki itu datang kembali membuat Lisa tak tenang.

Jennie dan Mino tengah asik mengobrol sampai mengabaikan keberadaan Lisa. Tentu saja membuat Mood Lisa memburuk.

"Ehem.. J ayo pulang" Ucap Lisa tegas nan dingin

"Lili sebentar lagi ne" Pinta Jennie

"Tidak, ayo pulang" Ucap Lisa sekali lagi

"Lili please ya ya sebentar lagi" Jennie memelas

"Iya Lis bentar lagi deh, aku sama Jennie udah lama gak ngobrol. Temu kangenlah " Ucap Mino sambil terkekeh

"J" Ucap Lisa dengan suara Rendah tanpa menghiraukan ucapan mino

"J mohon sebentar lagi yah" Jennie masih memelas"

"Gini aja deh, kamu kalo mau pulang duluan, pulang aja lis gapapa nanti kalo pulang biar aku antar Jennie, iya kan Jen" Ucap Mino memberi solusi

Lisa menatap lekat Jennie yang terdiam, tidak menolak dan tidak menerima tawaran Mino membuat mood Lisa benar benar buruk.

"Pulang sama aku atau tidak? " Tanya Lisa dingin dan Jennie hanya Diam membuat Lisa mengehela nafas kasar "fine" Lanjut Lisa lalu beranjak dari duduknya dan membawa semua barang belanjaan nya lalu pergi meninggalkan Jennie dan Mino di restoran. Sebelum pergi Lisa membayar makanannya terlebih dahulu ke kasir.

~~~



"Ayolah dad, hanya 2 hari saja lalu lisa pulang sebelum acara wisuda" Lisa memelas pada sang daddy

"Tidak lisa, kan daddy sudah bilang sampai hari h kamu menikah resto mu akan daddy pegang" Tegas marco

Sedari sore Lisa terus merengek meminta ijin untuk pergi ke busan, karena ingin memantau persiapan cabang resto nya yang baru akan di buka. Namun sayang nya marco maupun tiffany melarang keras Lisa untuk pergi.

"Mommm please ya boleh" Aegyo Lisa pada Tiffany

"Big No Lili" Tegas Tiffany membuat Lisa mengerucutkan bibirnya

"Lisa akan tetap pergi titik" Putus Lisa lalu beranjak ke kamar nya

"Aishh dasar anak nakal" Gerutu Tiffany

Setelah sampai di kamar Lisa langsung mengemasi beberapa set pakaian nya untuk menginap di busan. Ia akan tetap pergi meski kedua orang tuanya melarang. Bukan apa hanya saja Lisa ingin tau perkembangan persiapan cabang baru nya itu di tambah lagi ia mendapat laporan bahwa ada sedikit kendala disana.

Setelah selesai mengemasi barang nya, Lisa duduk di pinggir kasur lalu mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Hallo "

"...... "

"Aku akan pergi ke busan untuk beberapa hari kedepan"

".... "

"Ada sedikit kendala di busan tentang persiapan cabang baru itu chu, aku tidak bisa mempercayakan hal ini begitu saja"

"..... "

"Kau tenang saja, aku akan kembali sehari sebelum acara wisuda"

"..  ... "

"Ne, aku sendiri. Maka dari itu aku ingin bertanya padamu, apa kamu mau ikut?"

"....... "

"Satu jam lagi"

"..... "

"Memang mendadak, aku tak ada waktu untuk menunggu lagi, sesudah wisuda pasti aku tidak akan boleh keluar dari rumah, ini saja aku tidak boleh pergi tapi aku memaksa"

"..... "

"Ne tak apa,kalo begitu aku matikan"

Lisa memutus sambungannya sepihak lalu ia akan bersiap siap, mengganti baju lalu berangkat ke busan. Karena hari sudah malam dan butuh waktu 2 jam untuk sampai di busan jadi Lisa langsung berangkat saja tanpa memberi tahu Jennie dan sahabatnya yang lain kecuali Jisoo.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama dan mengendarai mobilnya sendiri, akhirnya Lisa sampai di busan dan langsung pergi ke salah satu hotel yang berada di dekat tempat ia buka cabang baru. Karena merasa lelah, setelah check in lisa langsung ke kamar dan tidur agar besok pagi saat bangun ia terlihat Fresh.

~~~

Pagi ini Jennie bangun dengan mata sembab nya karena semalam ia menangis sampai ketiduran. Sepulang dari mall Lisa sama sekali tidak bisa di hubungi dan itu membuat Jennie gelisah. Ia takut Lisa akan meninggalkannya. Ia sadar ini juga salah nya karena meminta waktu lebih lama bersama Mino.

"Hikss.. Lili" Isak Jennie di balik selimut nya

"Sudah jangan menangis nini, nanti matanya tambah bengkak" Ucap Yo in na mengusap lembut kepala Jennie

"Lili... Eomma hiks" Adu Jennie

"Bagaimana jika nini ke rumah Lili saja ne, pasti Lili ada dirumah"

"Nini takut hikss... Takut Lili masih marah" Isak Jennie

"Percaya sama eomma ne, Lili tidak akan marah lama sama nini, kan Lili sayang sama Nini" Ucap Yo in na membuat Jennie membalikan tubuhnya menatap sang eomma

"Benarkah eomma? " Tanya Jennie menghapus air matanya di angguki Yoo in na

"Ne, kalau begitu  Nini mandi lalu sarapan dulu habis itu baru ke rumah Lili" Jennie mengangguk lucu






Tbc

US? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang