Pagi ini Lisa benar benar di buat pusing oleh istrinya itu, sejak bangun dari tidur entah kerasukan apa Jennie sangat manja dan selalu merengek pada Lisa. Bahkan untuk membangunkan Ella saja Jennie enggan di tinggal dan ingin terus di peluk.
Lisa dengan sabar menggendong Jennie bak koala untuk membangunkan putrinya, memakaikan seragam ella dengan susah payah, untungnya Ella sudah mulai bisa mandi sendiri. Saat sarapan pun sama Jennie merengek manja ingin di pangku dan di suapi oleh Lisa. Dengan pengertian Ella yang mengalah untuk makan sendiri lalu berangkat sekolah di antar supir hanya untuk hari ini.
"Sayang ini sudah sangat siang, aku harus ke restoran" Ucap Lisa selembut mungkin
"Lili disini aja temenin aku, aku gamau ditinggal" Rengek Jennie memeluk erat Lisa yang memangkunya
"Ya udah kalo gitu J ikut Lili aja ke resto ne" Ucap Lisa namun Jennie tetap kekeh menggeleng tanda tidak mau membuat Lisa menghela nafas pasrah
"Kerasukan apa Jennie semalam huh sampai manjanya kelewatan sangat menyebalkan walaupun ya tak bisa ku pungkiri saat seperti ini Jennie memang sangat menggemaskan kekeke" Batin Lisa
"Aniya, J hanya ingin di rumah dan di peluk Lili seharian" Rengek Jennie mengeratkan pelukannya
"Jadi hari ini aku tidak boleh bekerja? " Tanya Lisa di angguki Jennie bak anak kecil
"Nda boyeh" Ucap Jennie bak adik kecil membuat Lisa gemas dan mengecupi pucuk kepala Jennie berkali kali
"Kenapa hari ini sangat manja hum? " Tanya Lisa
"J gatau, tapi J mau terus di peluk Lili" Ucap Jennie manja
"Baiklah, hari ini khusus buat manjain J" Ucap Lisa membuat Jennie berbinar dan mengecup sekilas bibir Lisa
Chup
"gomawo" Sorak Jennie
....
Berbeda dengan Lisa yang memanjakan istrinya kini Jisoo tengah diam mendengar omelan Rosé sedari bangun pagi karena ketahuan membeli ps model terbaru yang harga nya di luar nalar.
Jisoo merutuki orang yang menyimpan paket di ruang tengah hingga membuat Rosé melihatnya dan membukanya karena penasaran. Ia juga merutuki orang paket yang menaruh harga di didalam paket tersebut.
Jeno, bocah laki laki itu sedang memakan kuenya dan cekikikan melihat sang Dada yang tengah menunduk mendengarkan omelan Mommynya. Meskipun ia sangat menyayangi Jichu nya namun tetap saja ada kalanya dia senang melihat Jisoo di marahi oleh Rosé karena itu dimana ia dapat mengejek sang Dada tanpa ada yang membalas. Benar benar 4D turunan Jisoo kekeke
"Kau tau, aku meminta di belikan tas saja harus merayu mu bahkan harganya tak seberapa tapi kau membeli ps yang harganya ya Tuhan bahkan bisa membeli 5 tas punya ku" Kesal Rosé
"Sayang... "
"Diam" Sarkas Rosé membuat Jisoo kembali menutup mulutnya rapat rapat. Tentu saja ia ciut Jika tupainya sudah marah
"Sebagai ganti nya aku akan menghukummu" Tegas Rosé "pertama belikan aku tas terbaru yang limited edition yang akan launching minggu depan. kedua, jika setelah pulang kantor langsung pulang tidak boleh kemana mana termasuk kumpul dengan sahabatmu selama satu bulan. Ketiga, jatah Chikinmu berkurang. Dan terakhir selama sebulan ini kamu tidak dapat jatah dariku" Jelas Rosé panjang lebar membuat Jisoo langsung melebarkan matanya terkejut
"Tidak ada protes" Celetuk Rosé saat Jisoo membuka mulut hendak protes
"Astaga, mendengar jatah chikinku berkurang saja sudah lemas apalagi tak dapat jatah darinya sebulan" Batin Jisoo gelisah
"Sayang , chagiya, baby chipmunk, aku tak masalah untuk membelikamu tas terbaru, pulang kantor langsung pulang dan jatah chikinku berkurang tapi aku keberatan jika kamu tidak memberikanku jatah apalagi itu sebulan" Rengek Jisoo diakhir kalimatnya
"Dasar mesum" Cibir Rosé "baiklah yang terakhir aku ganti" Ucap Rosé membuat Jisoo bernafas lega "sebagai gantinya kau tidak boleh protes saat aku menciummu dimanapun. Ingat? Dimanapun. Entah dirumah atau di luar rumah" Lanjut Rosé kembali membuat Lutut Jisoo lemah
"Sayang... " Jisoo memelas. Bagaimana pun itu arghhh sungguh Jisoo malu menjadi perhatian orang orang kala Rosé menciumnya walaupun tak di pungkiri ia senang di cium Istrinya
"Iya atau kembali ke peraturan awal" Rosé menatap tajam Jisoo hingga sang empu mau tak mau menganggukkan kepalanya dengan lemah
"Chu... Kamhill kamhil " Panggil Jeno menepuk sofa di samping nya membuat Jisoo menghampirinya dengan gontai dan duduk di samping putranya
"Mwo? " Tanya Jisoo lesu
"Sabaaalll" Satu kata yang Jeno ucapkan namun bisa membuat Jisoo mendengus kesal meratapi nasibnya
Sedangkan Rosé dengan susah payah menahan diri agar tidak tertawa mendengar ucapan Jeno. Sebenarnya Rosé merasa kasihan tapi ia juga tak bisa begitu saja membiarkan Jisoo se enaknya membeli barang yang harganya sangat mahal apalagi itu hanya untuk bermain main. Bukan apa apa tapi sayang saja karena ps Jisoo itu sudah banyak dan masih bagus juga terawat jadi untuk apa beli lagi.
Rosé tidak benar benar meminta tas limited itu hanya sekedar gertakan saja tapi jika benar di belikan Rosé dengan senang hati menerimanya. Kekeke
...
Cup
Wendy mencium lembut Kening Nancy lalu mereka saling menatap satu sama lain dengan sendu. Setelah cukup lama menjalin hubungan dan mencocokan satu sama lain akhirnya wendy dan Nancy memutuskan untuk berpisah karena mereka menyadari jika perasaan masing masing hanya sebatas sayang pada saudara.
"Gomawo, telah menemaniku beberapa bulan ini" Ucap Wendy menggenggam kedua tangan Nancy
"Jangan berterima kasih karena kita saling menemani" Ucap Nancy "unnie aku tak percaya kita melakukan hal konyol ini menjalin untuk meyakinkan rasa masing masing yang ternyata bukan cinta untuk pasangan" Lanjut Nancy terkekeh membuat wendy ikut terkekeh
"Benar, jika di pikir kembali ini memang sangat konyol, tapi ini akan menjadi pelajaran untukku dan untukmu" Ucap wendy di anggukki Nancy "dengar sekarang kau adikku, apapun masalahmu kau bisa datang dan bercerita padaku. Jangan sungkan meminta waktu dan bantuanku oke" Lanjut Wendy di anggukki Nancy
"Tentu, siap siap saja aku akan selalu merepotkanmu dengan ceritaku kekeke" Ucap Nancy tertawa renyah
"Seperti nya aku berfikir dua kali mendengar katamu barusan hahaha" Jawab Wendy tertawa
"YAKK" kesal nancy semakin membuat wendy tertawa
"hahaha, just kidding" Tawa wendy "huh baiklah selamat menempuh hidup baru di negri sebrang, katakan padaku jika kau menemukan seseorang yang mencintaimu, karna aku harus memastikan jika dia benar benar mencintai adikku" Lanjut Wendy setelah meredakan tawanya
"Sure, kau orang yang pertama yang tahu nanti" Jawab Nancy
"Baiklah, berikan pelukan perpisahan untuk unniemu ini" Wendy merentangkan tangannya dan dengan senang hati Nancy menubruk memeluk tubuh wendy
"Aku harus pergi unnie" Ucap Nancy melepaskan pelukannya dan melihat jam di tangannya
"Ya sudah hati hati di jalan" Wendy
"Bye unnie" Nancy melambaikan tangannya lalu berjalan masuk ke bandara
Ya wendy mengantar Nancy ke bandara, nancy akan pindah ke luar negeri ikut orang tuannya.
"Bye" Wendy ikut melambaikan tangannya "semoga bahagia" Gumam wendy lalu menlangkah kan kaki memasuki mobilnya
"Okeyyy.. Kita lihat apa yang akan aku lakukan selanjutnya" Gumam wendy menjalankan mobilnya perlahan meninggalkan area bandara
Tbc
Hai gaessss
Ada yang kangen??
Ada yang seneng atau sedih nih wendy putus?
Semoga suka see you
KAMU SEDANG MEMBACA
US? (End)
RandomUs? "Ours is a simple yet complex happiness" Lisa Lalisa manoban Jennie Ruby Jane kim Kim Jisoo Park Chaeyoung