Xaviar yang sejak tadi menatap layar yang memperlihatkan Celsi dan pergerakan Celsi dari layar komputernya.
Wajah ketakutan dan tagis itu yang dinantikan Xaviar, namun ada mimik wajah seolah Celsi sudah tau apa yang terjadi itu membuat Xaviar semakin tertarik untuk mengorek lebih dalam informasi apa yang di ketahui oleh Celsi.
Xaviar menatap tajam layar monitor itu saat pendengaran mendengar namanya dan umpatan yang keluar dari bibir seksi itu.
Tidak ada yang tau nama aslinya selain orang - orang terpercayanya dan juga dirinya selebihnya orang hanya mengetahui namanya Zildan.
Seringai mengerikan tersungging di bibir Xaviar. Lalu mengubah niatnya dengan menyetel Vidio - Vidio penyiksaan lainnya dan akhirnya Vidio itu selesai setelah empat jam.
Xaviar menyenderkan badannya di kursi empuk lalu mengambil gelas kecil yang sudah berisi wine itu dan meneguknya hingga tandas. Sambil menikmati Vidio layar di depannya.
Sampai akhirnya Xaviar menghabiskan lima botol wine tampa mabuk sedikitpun di susul Vidio yang sudah selesai.
Xaviar meletakkan gelas itu dimeja kaca, lalu meninggalkan ruang kerjanya menuju penjara dimana Celsi berada.
Langkah Xaviar penuh dengan aura mencekam berjalan dengan pandangan datar membuat siapa saja yang berpapasan bergetar hebat bahkan banyak pelayan yang memutar balik arah.
Xaviar melewati lorong hingga berada tepat di pintu yang bewarna hitam yang berada di paling pojok bersebelahan tempat gudang berada lalu meletakkan jari jempolnya menyamakan dengan sensornya setelah itu pintu terbuka dengan tangga yang mengarah kearah bawah tanah tempat dimana Celsi berada.
Kembali berjalan menuruni tangga hingga pandangannya melihat pintu yang berada di sudut dan paling bawah ruangan hanya ruangan itu satu - satunya yang berada di bawah tanah pintunya juga bewarna hitam tempat dimana Celsi berada.
Xaviar membuka kenop pintu dan di sungguhi dengan padangan gelap hanya ada warna di kasur dimana Celsi tertidur, itupun bewarna merah.
Xaviar kembali berjalan mendekati ranjang lalu melepaskan selimut yang menutupi keseluruhan tubuh Celsi dengan kasar dan melemparkannya ke sembarang arah.
Namun tidak ada tanda - tanda Celsi terganggu tidurnya.
Xaviar tersenyum srimk melihat kedamaian Celsi tertidur itu seolah tidak ada masalah apapun.
" Sepertinya kurang pertunjukannya "
Tampa perasaan Xaviar menarik rambut Celsi hingga membuatnya terduduk.
" Aduh...."
Celsi merintih kesakitan, berusaha melepaskan jambakan di rambutnya. Oleh tangan kekar yang menjambak ya tampa perasaan.
Xaviar mencengkeram rahang Celsi dengan kuat tanpa perasaan hingga padangan mereka bertemu.
Celsi menatap Xaviar dengan tubuh bergetar karena aura yang di keluarkan Xaviar sungguh mengimindasi dan menakutkan.
Dan rasa sakit yang dirasakan Celsi akibat tangan bejat Xaviar membuat Celsi merintih kesakitan.
Apa ini karma Celsi karena setiap harinya menghayal untuk bertemu pria Piskopat yang kaya, sungguh Celsi menyesal menghayal kan itu, karena aslinya tidak seindah yang digambarkan di novel - novel . Novel keparat, gara -gara novel - novel yang menceritakan keindahan dan kemanisan tentang Piskopat membuat Celsi terlena dan terus memimpikannya.
Dan ini juga nggak ada ganteng - gentengnya pria saat menatap tajam dan datar yang ada seram dan takut yang dirasakan.
' System gue mau balik... hiks...." Batin Celsi yang terus memohon.
" Anjing..."
Tubuh Celsi terhempas ke lantai dingin yang bewarna hitam.
"Sit..."
Celsi merintih kesakitan saat lututnya dan lengannya yang lecet karena ulah Xaviar yang menghempaskan tubuhnya dari ranjang hingga terhempas kelantai.
Celsi menyumpah dan mengutuk Xaviar dalam hatinya tidak sanggup untuk mengatakan nya secara langsung bisa - bisa tinggal nama.
Xaviar sang pelaku hanya tersenyum srimk dan puas apa yang telah di lakukan.
Setelah itu Xaviar pergi dari ruangan meninggalkan Celsi sendiri yang masih tergeletak di lantai.
Segitu saja pertunjukannya untuk hari ini. Xaviar akan melakukannya secara perlahan agar Celsi juga merasakan apa yang dirasakannya.
Barulah akhirnya Celsi termakan omongannya sendiri yang mengatakan tidak belas dendam. Xaviar ingin melihat sampai kapan dan dimana Celsi bertahan.
Sedangkan Celsi sudah mengempalkan tangannya menahan amarahnya dan kekesalannya yang menumpuk di dalam hatinya.
Celsi akan berusaha keluar dari mansion bejat ini. Apapun caranya atau pun membunuh pemeran utama laki - lakinya , bisa Celsi lalukan biarkan saja Celsi terkurung di dunia ini yang penting harga dirinya tidak jatuh.
" Tuan anda tidak bisa melakukannya yang ada tuan kembali ke awal lagi untuk memulai lagi, misi tuan hanya untuk merubah nasib pemeran utama wanita dan laki - laki. Tuan tidak bisa membunuh pemeran utama laki - laki yang ada tuan lah yang terlebih dahulu mati "
Celsi menoleh kearah belakang lalu memandang system dengan sinis.
Lalu bangkit dari duduknya dan duduk di ranjang sambil menumpang dagunya dengan tangannya, memikirkan cara agar bisa merubah nasib pemeran utama wanitanya, tampa mendapatkan siksaan dari pemeran utama laki -lakinya yang seperti ada di cerita.Niat awal Celsi ingin membuat pemeran utama laki - lakinya mencintai pemeran utama wanitanya, namun sepertinya itu harus dipikirkan ulang kerena dalam novel Balck love, pemeran utama wanitanya sudah memakai berbagai cara namun tidak berhasil dan saat melihat langsung bagaimana seorang pemeran utama laki -lakinya membuat Celsi tambah nyakin untuk tidak memakai cara itu.
Sungguh rumit sekali untuk bisa membuat Xaviar mencintai se seorang lebih rumit dari mengerjakan soal MTk.
Di novel pemeran utamanya sudah mengunakan cara seperti orang tidak tertarik dan juga benci namun nihil terus pemeran utama juga berakting lemah dan tersakiti namun nihil malah membuat Xaviar lebih bersemangat menyiksanya dan akhirnya hanya pasrah saja membuat Xaviar bosan dan akhirnya membunuhnya. Terus cara apa lagi yang harus Celsi lalukan.
Celsi memijit - mijit kepalanya yang terasa sakit dan juga pening.
' System...' panggil Celsi dalam batinnya, siapa tau , System mendengarnya.
Tidak ada sahutan, System itu masih berdiri diam tanpa pergerakan.
' System...'
' SYSTEM...'
Tidak ada sahutan, Celsi menatap tajam kearah system itu.
" Maaf tuan, saya tidak bisa membaca batin, tadi saya berkata seperti itu karena saya membaca dari mimik wajah tuan "
" Huf....."
Celsi menghela nafas panjang.
Celsi tidak bisa bertanya apa - apa soalnya ada kamera pengintai, padahal banyak hal yang inginkan di tanyakan di benak pikirannya.
Celsi menatap sekelilingnya, namun tidak ada benda apapun sebagai bahan berkomunikasi agar bisa berbicara dengan system yang ada hanya ranjang besar yang berada di tengah - tengah ruangan, itu saya perabotan yang ada.
....
.
.
..
..
Next.....
Comment....

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FantasíaCelsi harus berurusan dengan iblis berhati batu, sedingin es, sehitam warna dan segelap malam. Satu kata kritikan dapat merubah hidup Celsi. "Lo benar - benar mempermainkan hati gue, apa ini balas dendam Lo ke gue?, LO BERHASIL" - Celsi. "Kita berte...