"Makasih atas bantuannya " ucap Celsi dengan senyumnya.
" Ini suruhan bos saya " jawab Vino.
" Nggak usah terlalu formal santai saja " ucap Celsi lalu menepuk bahu Vino.
" What's your name?" Tanya Celsi menatap lelaki manis yang berjalan di sampingnya.
" Vino, your name? "
Vino menatap Celsi dengan senyum manisnya, hingga memperlihatkan lesung pipinya.
Celsi menenggang saat mengetahui nama lelaki manis yang berada di sampingnya ini.
Vino adalah teman baik Xaviar, awal pertemuan mereka yaitu saat mereka bertemu di restoran pink yang berada di sebelah kantor ini, dulunya tanah ini hanyalah taman bermain namun setelah mereka bertemu dirubah lah menjadi kantor yang terkenal di bidang periklanan.
Saat itu Xaviar dan Vino tidak sengaja duduk di satu meja dan Vino mengajak kenalan hingga menceritakan impiannya ingin menjadi sekretaris di sebuah perusahaan dan sedangkan Xaviar saat itu hanya ingin melihat dan menilai tanah yang berada di samping restoran ini cocok tidak cocoknya untuk membangun perusahaan ,hingga akhirnya setelah melihat - lihat teryata letaknya strategis dan berada di pertengahan keramaian.
Saat itu Vino berusaha mendekati Xaviar, karena saat itu Xaviar memakai pakaian kantoran dengan tingkah baiknya, keceriaan dan kebijakannya. Walaupun awalnya Vino gagal karena Xaviar hanya mengacuhkannya.
Namun keberuntungan Vino yang berkali - kali bertemu hingga menjadi akrab walaupun Xaviar masih acuh padanya namun tidak se acuh dulu.
Dan akhirnya Vino terlena dengan kekayaan, jabatan dan harta membuat Vino mengghianati Xaviar dengan membantu perusahaan lain agar lebih maju dengan jaminan pangkat bos dan di berikan setengah dari perusahaan itu.
Setiap saat produk ataupun iklan yang mau keluar lebih dahulu di bocorkan oleh Vino dan akhirnya perusahaan sebelah menjadi lebih dahulu meluncurkannya, membuat perusahaan Xaviar makin hari makin kritis dan ditambah Vino yang berpura - pura ceroboh sehingga perusahaan yang didirikan Xaviar mengalami kerugian besar.
Dan akhirnya Xaviar harus mengurusi semuanya selama dua Minggu dan di Minggu terakhir akhirnya Xaviar tau dalang di balik semua itu, hal itu membuat Xaviar marah besar dan membunuh penghianat itu dengan kejam sampai ke akarnya dan membakar perusahaan yang di kerjasama dari penghianat itu di siang hari sehingga menewaskan seluruh orang yang berada didalamnya, karena saat itu tidak ada satupun pintu yang terbuka, itu semua ulah seorang Xaviar. Sama halnya dengan keluarga dari pemilik perusahaan itu Xaviar membom mansion milik mereka hingga menewaskan seisi rumah dengan keadaan tubuh yang sudah tidak berbentuk bahkan ada yang sampai hanya tertinggal debunya saja.
Vino menatap Celsi aneh, karena setelah Vino menyebutkan namanya Celsi langsung terdiam hingga sepuluh menit kemudian, akhirnya Vino memilih mengoncangkan tubuh Celsi dan akhirnya Celsi tersadar.
" Hah...ya...." Ucap Celsi yang masih linglung.
" Why " tanya Vino dengan alis yang berkerut.
" Em nggak ada cuma ingat teman masa kecil gue doang yang namanya sama kaya Lo " alibi Celsi.
" Oh gitu kirain kenapa "
" Hehehe "
Celsi terkekeh.
" Oh ya nama gue Celsi "
" Oh Hay Celsi salam kenalnya "
" Iya, oh ya yuk lanjut jalannya " ajak Celsi.
" Oh ya yuk "
Setelah itu Celsi dan Vino kembali melanjutkan jalannya menuju ruangan kerja Xaviar.
" By the way Lo siapanya Xaviar "
Tanya Vino yang penasaran, karena Xaviar itu tidak pernah dekat sedikitpun dengan cewek, hidup Xaviar hanya lah kerja dan kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FantasyCelsi harus berurusan dengan iblis berhati batu, sedingin es, sehitam warna dan segelap malam. Satu kata kritikan dapat merubah hidup Celsi. "Lo benar - benar mempermainkan hati gue, apa ini balas dendam Lo ke gue?, LO BERHASIL" - Celsi. "Kita berte...