Setelah peluru itu habis Xaviar melangkahkan kakinya dengan waspada, masih melihat sekelilingnya dan di susul oleh Celsi dan Reyhan. Tiba - tiba sekumpulan mayat terjatuh tepat di depan mereka. Hal itu membuat baju dan wajah mereka terciprat darah.Celsi menatap langit-langit atas yang bolong dan menatap ke arah kanan yang terdapat banyak kaca dan juga tidak ada benda apapun di ruangan yang sangat besar.
Kaca di setiap ruangan terbuka yang membuat detak jantung Celsi bertambah cepat.
' Sungguh ini tidak ada dalam novel' histeris Celsi dalam batinnya.
Setelah pintu terbuka terlihat banyak orang yang berbaju hitam yang mengelilingi mereka dengan senjata di setiap tangan mereka dan didepan terlihat seorang lelaki yang berpakaian berbeda dari yang lainnya tersenyum kemenangan.
" Rencana Lo gagal, tidak sia - sia gue memberikan setengah senjata gue pada kelompok Mafia harimau yang telah membocorkan penyerangan ini "
" OH " sahut Xaviar tampa ekspresi.
Celsi mendonggakan kepalanya menatap jawaban Xaviar yang terlalu santai dengan ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan perkataan yang dikatakannya.
Xaviar menatap Celsi lalu kembali menatap Atur yang masih merasa senang.
" Gue akan membunuh Lo dengan tangan gue sendiri dan wanita di samping Lo akan gue jadikan jalang, sepertinya itu rencana bagus " ucap Atur sambil memainkan pistol ya yang ada ditangan kanannya.
Celsi menatap sinis lelaki yang ada didepannya yang sayangnya tampan namun tidak setampan Xaviar.
" Huam..."
Atur menguap
" Huh sangat membosankan, bagian kiri gue tembak mereka " ucap Atur dengan tatapan menanti.
" Xaviar panggil pasukan Lo " bisik Celsi di telinga Xaviar.
" Mereka telah di bunuh " jawab Xaviar sambil melihat sekelilingnya.
" Rencana B Lo ada nggak ?" tanya Celsi lagi.
" Ada dan Lo tenang aja " jawab Xaviar sambil menenangkan Celsi lalu mengusap punggung Celsi.
Xaviar menatap Reyhan yang menggagukkan kepalanya.
Setelah itu Xaviar dan Reyhan bersiap, tangan kanannya mengeluarkan sesuatu dari saku celananya lalu melempar kan benda yang berbentuk kerikil kerah pasukan itu yang ingin menembak mereka.
" Bum..."
" Bom..."
" Bram..."
" Ah.."
Bom kecil itu meledakkan membuat orang - orang berbaju hitam di kiri kanannya hancur tampa mengenai Celsi, Xaviar , Reyhan dan juga orang - orang yang ada didepan mereka.
" Lo.." Atur mengertakkan giginya dengan tangan terkepal.
" Tembak " seru Atur lagi.
Setelah itu para pasukan yang berada dibagian depan mereka menembak Xaviar, Reyhan dan Celsi berturut- turut.
Xaviar menghindari peluru itu dan menembak para pria berbaju hitam itu, satu persatu dan mereka tumbang.
Atur mengeluarkan pistolnya dan menembak Xaviar yang lengah yang juga fokos ke pria berbaju hitam dan peluru yang ditembakkan oleh pria yang berada di sampingnya.
Tapi sayang Peluru itu terlihat oleh Xaviar namun Xaviar keburu tidak bisa menghindar kerena fokos ya melindungi Celsi hingga peluru itu mengenai punggung belakangnya, namun peluru itu jatuh di bawah kakinya yang membuat Xaviar menyingitkan dahinya namun itu berlangsung sebentar sebelum kembali menembakkan para pria berbaju hitam dan akhirnya para pria berbaju hitam pun tumbang menyik sakan Atur seorang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FantasíaCelsi harus berurusan dengan iblis berhati batu, sedingin es, sehitam warna dan segelap malam. Satu kata kritikan dapat merubah hidup Celsi. "Lo benar - benar mempermainkan hati gue, apa ini balas dendam Lo ke gue?, LO BERHASIL" - Celsi. "Kita berte...