Celsi tiba di kediamannya setelah melakukan perjalanan sekitar 10 menit.
Celsi membuka pintu utama menuju ruang tamu dan netral matanya menatap sesosok lelaki bertubuh tegap dengan sebatang rokoknya yang dipenggang ditangan kanannya.
Dia adalah Xaviar yang membuat Celsi sangat jengkel karena di pernikahan sederhana saja dan parahnya ditinggal setelah selesai semua proses pernikahan, padahal itu adalah pengalaman pertama Celsi.
Celsi berjalan mendekat ke Xaviar, sambil mengingat - ingat kejadian yang ada di novel.
Yang tertulis di bab 23 di novel Black Love adalah pemeran utama laki-lakinya sudah sedikit bosan dengan pemeran utama wanitanya, karena rahasia yang di simpan pemeran utama wanitanya tidak lagi terlalu menarik ditambah tingkah pemeran utama wanitanya beberapa hari yang lalu sok lemah dan polos hal itu membuat pemeran utama laki-lakinya muak dan juga ingin membunuh pemeran utama wanitanya, namun saat ditengah - tengah pemeran utama laki-lakinya menatap dingin pemeran utama wanitanya dan juga telah menggores kedua lengan pemeran utama wanitanya, saat itu pemeran utama wanitanya memberikan rahasia cukup besar yang lagi sedang pemeran utama laki-lakinya selesaikan saat itu dan akhirnya pemeran utama laki-lakinya tidak jadi membunuh pemeran utama wanitanya dan pergi dari ruangan tengah dengan hati dinginnya dan batunya membiarkan pemeran utama wanitanya tergeletak di lantai.
Sebelum itu terjadi Celsi mendekati Xaviar lalu duduk di hadapan Xaviar dengan senyum manisnya.
"Xaviar.... How are you ?" Tanya Celsi dengan senyum manisnya.
Xaviar menatap malas Celsi tampa berkata apa - apa.
Xaviar berdiri dengan kedua tangannya di selipkan di kedua sakunya setelah membuang puntung rokoknya asal.
" Dari mana ?"
Xaviar melangkahkan kakinya mendekati Celsi dengan wajah tampa ekspresinya.
" Dari joging sore lalu singgah di taman terus duduk menyender di batang pohon rindang yang berada di tepi danau sambil menatap pemandangan yang sangat indah " jawab Celsi dengan jujur.
Kemudian Celsi menatap Xaviar yang menatapnya dengan pandangan malas seolah Celsi telah membuang - buang waktu nya.
" Oh ya gue boleh nggak ikut Lo pergi ke Rusia dan juga gue akan bantu Lo masuk ke Kasino Hatta "
Xaviar menatap Celsi dengan pandangan kosongnya.
" Oke..."
Celsi sungguh sangat merasa terpesona saat Xaviar mampu merubah mimik wajahnya dengan waktu yang singkat walaupun sudah sering Celsi lihat namun masih terasa sangat luar biasa.
Celsi jadi ingin melihat Xaviar menangis gimana mimik wajah yang akan terlihat apakah masih tetap tampan atau akan jadi jelek.
Mimik wajah itu yang ingin sekali Celsi lihat, karena di cerita Black Love tidak pernah ada satu baik pun ataupun satu katapun yang menjelaskan Xaviar menangis hanya saja yang sering di ceritakan ekspresi dingin, datar, kosong dan juga tampa ekspresi.
Xaviar menarik pergelangan tangan Celsi menuju ruangan bawah tanah tempat penghianat dan juga orang - orang yang telah mengusik hidup Celsi.
" Woy... gue mau dibawa kemana ? "
Celsi meronta - ronta namun hanya hasil kosong yang didapatkan Celsi sungguh tenaga Celsi tidak ada bandingannya dengan milik Xaviar bahkan sepertinya Celsi hanyalah nyamuk saja.
Celsi melotot saat Xaviar membawanya keruangan bawah tanah.
' Apa Xaviar tau jika tadi gue kurang penjelasan dan juga gue berinteraksi dengan cowok cukup intens jadi gue di sisksa di sini ' ucap batin Celsi yang gelisah dan menduga - duga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FantasyCelsi harus berurusan dengan iblis berhati batu, sedingin es, sehitam warna dan segelap malam. Satu kata kritikan dapat merubah hidup Celsi. "Lo benar - benar mempermainkan hati gue, apa ini balas dendam Lo ke gue?, LO BERHASIL" - Celsi. "Kita berte...