Xaviar duduk di depan jendela setelah melakukan rapat untuk menyerang kediaman Zikra.Namun entah kenapa hatinya merasa gelisah seolah ada sesuatu hal yang akan terjadi. Ini tidak pernah Xaviar rasakan selama ini namun perasaan ini datang sekarang yang bahkan Xaviar tidak tau arti dari apa yang Xaviar rasakan saat ini.
Xaviar menatap awan yang terlihat cerah, tidak dengan hatinya.
Kembali ke Celsi yang kini berjalan ketaman belakang yang sangatlah hijau dengan banyaknya pepohonan di sana, tanpa ada bunga.
Iris mata Celsi menatap punggung kokoh yang sepertinya milik Zikra, langsung saja Celsi mendekati Zikra.
Celsi duduk disamping Zikra lalu mengikuti padangan Zikra yang melihat hamparan rumput.
Zikra menatap Celsi sebentar sebelum akhirnya menyenderkan kepalanya di pundak Celsi.
" Jangan benci gue " gumam Zikra dengan suara kecil namun masih bisa didengar Celsi.
" Gue nggak akan benci Lo, gue tau Lo melakukan segala hal pasti ada sebab dan akibatnya " ucap Celsi lalu mengelus rambut Zikra yang terasa sangat lembut seperti mengelus bulu kucing.
Celsi menatap Zikra yang menatap hamparan rumput itu dengan tatapan kosong membuat hati Celsi meringis ditambah Celsi mengetahui masa kelam yang dilalui Zikra.
" Gue saranin lebih baik Lo melupakan segala hal tentang masa lalu Lo, biasakanlah walaupun pada akhirnya kejadian besoknya Lo akan lupa jika Lo membiasakan melupakan masa lalu bahkan akibatnya juga Lo akan lupa hari bahagia Lo, tapi ada manfaatnya juga Lo bisa melupakan hal-hal yang tidak ingin Lo ingat, itu juga membuat diri Lo bahagia, tidak lagi akan terbayang-bayang oleh masa lalu. Lo tau gue memakai cara itu, makanya gue saranin itu, namun itu tidaklah permanen karena setiap Lo sedih, terpuruk Lo akan mengingat masa-masa kelam yang telah Lo lupakan " saran Celsi masih mengelus-elus rambut Zikra.
" Satu lagi gue tau Lo lelah, tapi itu adalah bukti nyata Lo telah berjuang dengan baik. Perjuangan Lo selama ini, itu hal yang sangat mengagumkan yang membuktikan Lo kuat sampai bisa bertahan sampai saat ini dan semua hal yang telah Lo perjuangkan akan mendapatkan balasannya, so jangan menyerah "
Zikra tertegun saat mendengar seseorang yang menghiburnya, ini pertama kali dalam hidupnya ada orang yang menyemangatinya, memberikan dukungan dan motivasi untuk hidupnya.
Padahal jelas-jelas Zikra telah merencanakan hal buruk untuk Celsi namun Celsi sendiri menghiburnya. Hati Zikra goyah, apa harus melakukannya? Atau berhenti?.
Zikra menutup matanya , namun bayangan penderitaan itu membuat Zikra kembali kuat, untuk tetap melakukan rencananya, menghancurkan Xaviar.
" Maaf " bisik Zikra yang tidak didengar Celsi.
Zikra kembali memejamkan matanya sambil bersender di pundak Celsi.
" Lo suka melihat pemandangan alamnya, soalnya setiap ketemu Lo, Lo selalu berada dalam suasana alam seperti danau misalnya " tanya Celsi basa basi agar tidak terlalu hening.
" Iya, karena alam membuat pikiran gue sedikit jernih "
" Sama kaya gue dong, gue juga suka alam walaupun gue sering berada di kamar, namun tidak memungkiri jika mata gue sangat menyukai alam "
Keadaan kembali hening, Zikra tidak seperti biasa berusaha mencari topik baru agar orang disekitarnya tidak jenuh bahkan hebatnya dapat membuat orang disekitarnya menjadi tersenyum ataupun kesal, yah... begitu lah Zikra.
" Minjam handphone Lo ?" Pinta Celsi lalu mengulurkan tangannya.
Zikra kembali duduk dengan tegap setelah itu menatap Celsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FantasiaCelsi harus berurusan dengan iblis berhati batu, sedingin es, sehitam warna dan segelap malam. Satu kata kritikan dapat merubah hidup Celsi. "Lo benar - benar mempermainkan hati gue, apa ini balas dendam Lo ke gue?, LO BERHASIL" - Celsi. "Kita berte...