Bab 26

1.4K 196 30
                                    

Reyhan berjalan  kearah  Xaviar yang bersender santai di balkon. Yang kini telah membuka matanya dengan seringai mengerikan.

" Bagaimana ? " Tanya Xaviar santai masih melipat kedua tangannya di dada dan jangan lupakan senderan santai di balkon.

Reyhan menatap datar Xaviar, lalu berdecih dan melepaskan kaca matanya.

" Cik...kanapa Lo mengunakan gadis itu yang jelas - jelas terlihat bodoh dan modal nekat " tanya Rayhan dengan sinis.

" Kita sudah bicarakan ini sebelumnya ? Lo Taukan untuk mendapatkan sesuatu hal itu membutuhkan pengorbanan dan juga gadis itu hanya tinggal sebatang kara dan disini gue membatu gadis itu mendapatkan tempat tinggal. Setimpal kan "

" Setimpal " Reyhan terkekeh dan menatap Xaviar dengan senyum mengejek.

" Jelas - jelas  Lo lah yang diuntungkan dan gadis itu hanya mendapatkan kesialan dari Lo. Walaupun hebatnya sampai sekarang gadis itu belum mati ditangan Lo. Gue saranin udahan aja permainan Lo deh dan buka hati Lo untuk masa depan Lo. Jangan Lo belenggu hati Lo sama masa lalu dan lihat ke depan "


" Sejak kapan Lo bisa mencampuri urusan gue "

Reyhan gelisah. Reyhan berusaha membalas perkataan Xaviar namun lidahnya kelu hanya untuk berbicara.

Memang benar urusan Xaviar tidak boleh ikut campur, tapi Reyhan takut itu akan membahayakan orang lain dan terutama Xaviar sendiri. Apa lagi gadis itu memakai cara nekat dan Xaviar masih mengikuti jalan cerita gadis itu yang tidak lain gadis itu adalah Celsi.

"Lebih baik menjadi penonton dari pada ikut campur yang hanya akan membawa Lo ke alam lain " ucap Xaviar.

Xaviar membelakangi Reyhan dan menatap bintang yang berkelap-kelip di langit.

Reyhan menatap Xaviar sedu. Hal ini tidak akan pernah selesai jika bukan Xaviar sendiri yang menyelesaikan dan menyadarinya.

" Gue cuma ingetin jangan mempermainkan takdir manusia " peringatan Rehyan.

Xaviar memutar badannya kebelakang dan menatap Reyhan dengan senyum mengerikan.

" Yang bisa mengubah takdir hanya yang di atas atau diri mereka sendiri dan orang lain hanya sebagai pelengkap asal Lo tau " ucap Xaviar lalu menepuk bahu Reyhan dan pergi meninggalkan Rehyan sendiri.

Reyhan menatap tempat Xaviar berdiri tadi dengan sedu, orang yang terbelenggu masa lalu memang begini dan mungkin tidak ada yang bisa mengerti selain diri mereka sendiri.

Reyhan hanya berharap kebaikan Xaviar untuk kedepannya dan bisa membuka hatinya untuk orang lain.


....

Pagi nan cerah, secerah hati Celsi.

Celsi duduk diruang makan sambil menatap ciptakan tuhan yang sungguh luar biasa, siapa lagi kalau bukan Xaviar.

" Oh ya sebagai istri yang baik, maka dari itu gue mau pamit sebelum pergi. Perginya sih sore tapi pamitnya sekarang kan Lo mau pergi kerja untuk mencari nafkah setelah sarapan ini dan pulangnya malam, nah dari itu gue pamitanya sekarang " ucap Celsi panjang lebar.

" Nggak bisa, hari ini Lo ikut gue menyelesaikan masalah, ingat janji Lo " ucap Xaviar menatap Celsi setelah itu membersihkan mulutnya dengan tisu dan berdiri dari duduknya.

" Yah, kenapa nggak bilang dari kemaren " sinis Celsi.

Xaviar hanya mengangkat bahu acuh dan berjalan keluar rumah dengan kedua tangannya di kantong, sebelum itu mengisyaratkan dengan tangan agar Celsi ikut dengannya.

BLACK LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang