Bab 22

2K 247 42
                                    

" Lo ngapain disini sendirian? " tanya Celsi yang menetralkan kegugupannya.

" Hanya ingin melihat keindahan dunia dan sampai akhirnya ketemu bidadari " jawab Zikra menatap Celsi dengan senyum tipisnya.

" Gue nggak mau di gombalin "

Celsi menggelengkan kepalanya lalu menutup wajahnya.

Jujur saja lelaki disebelahnya adalah idaman Celsi walaupun wajah lelaki itu kalah 1% dari Xaviar, namun dari segi sifatnya lelaki disebelahnya lah yang memenangkannya. Yah walaupun belum tau betul sifatnya, tapi dari yang dilihat sepertinya lelaki disebelahnya baik.

" Cute ya" Zikra mencubit hidung Celsi.

" Ih lepasin ih sakit...."

"HAHAHA......"

Zikra melepaskan cubitannya lalu tertawa renyah saat melihat hidung Celsi sudah mirip badut yang memerah namun terlihat imut.

Celsi mengusap - usap hidungnya dengan cemberut dan sebal saat Zikra menertawakannya.

" Ihhhh....sebal "

Celsi menggembungkan pipinya, sama seperti interaksi di novel-novel.

Zikra menowel - nowel pipi Celsi, lalu mencium pipi Celsi sekilas dan sedikit menjauh dari Celsi.

Celsi terdiam kaku saat merasakan dingin dan juga lembut yang mengenai pipinya sekilas.

Zikra menatap Celsi dengan senyum seperti biasanya, sambil memperhatikan wajah Celsi yang terdiam kaget itu.

Setelah loading, Celsi menoleh kesamping menatap Zikra dengan garang.

Celsi mendekati Zikra lalu meletakkan kedua tangannya di pinggang. Menatap Zikra yang masih tersenyum manis dan tidak terlihat sedikitpun wajah bersalahnya.

" Wah baru kenal ini bro, udah nyosor aja . Hilang sudah imijinasi gue tentang Lo "

" Tapi suka kan "

Zikra menaik turunkan alisnya dengan senyum menggoda.

" Enggak..." Teriak Celsi cepat.

" Gue didepan Lo nggak usah teriak- teriak gue tau Lo malu tapi mau "

" Ge eer amat, yang ada Lo yang suka sama gue kan. Kan gue cantik dan juga menawan " ujar Celsi dengan bangga lalu mengibaskan rambut hitamnya yang lulus dan halus.

" Iklan sampo cocok nih modelan Lo "

Celsi menatap datar Zikra lalu tersenyum manis.

" Ya iyalah gue kan cantik terus rambut gue indah pasti banyak yang ngantri ingin jadiin gue model " ucap Celsi lagi dengan bangga dan senyum lebarnya.

Zikra menatap Celsi dengan pandangan menilai dari atas sampai bawah lalu menatap wajah Celsi.

Sedangkan Celsi yang dilihat intens itu makin berpose bak model terkenal yang dilihatnya di internet.

" Gue akuin tubuh Lo emang bagus dan juga wajah Lo cukuplah menarik orang, tapi yah jika seperti Lo ini orang hanya memandang Lo dari tubuh Lo dan lebih - lebih orang ingin Lo jadi jalang mereka "

Celsi melotot saat mendengar perkataan Zikra.

" Maksud Lo apa ? " Tanya Celsi dengan emosi.

" Dunia ini jika hanya mengandalkan tubuh biasanya untuk orang murahan tapi di dunia kejam ini orang harus bisa mengandalkan dari berbagai hal seperti otak, cerdik dan juga kelicikan, tentunya tubuh juga dibutuhkan agar menguatkan, bukan hanya tubuh yang Lo andalan" ucap Zikra dengan bibir yang terangkat keatas.

BLACK LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang