" Kalau gitu boleh nggak Celsi pergi sebentar, nggak sampai malam kok Mommy " tanya Celsi lagi.
" Nggak bisa juga sayang, siap - siap Celsi kan lama, apa lagi kalau udah di kamar mandi. Lihat jam tuh udah jam 6 sore"
Celsi cemberut, melihat jam berarti waktu tragedi itu tinggal empat jam lagi.
" Ya udah Mommy, Celsi siap - siap dulu "
Setelah berpamitan, Celsi berlari kearah kamarnya.
Percuma saja merayu Mommy nya akhirnya adalah penolakan dari Mommy, nggak tau apa kalau adegan darah akan terjadi sebentar lagi.
Celsi mengunci kamarnya, lalu berlari menuju jendela dan arah pandangannya kebawah.
" Gila..."
Celsi menganga saat melihat kebawah, mirip sudah seperti di film Rapunzel.
Salahnya rambut Celsi hanya sepanjang dadanya.
Lagi - dan lagi Celsi memutar otaknya.
" OH IYA...."
Celsi melompat girang saat mendapatkan ide yang super jenius.
Celsi tampa basa basi, mengikat selimut, kain dan baju apa saja di ikat hingga panjang dan di lemparkan kebawah.
Setelah kain itu menyentuh tanah, kini Celsi mengikat kain ke tiang yang berada di samping dekat kasurnya.
Lalu menghela nafas, setelah itu barulah turun dengan gaya seperti film orang hutan.
" Hap..."
Celsi menepuk tangannya dan berkacak pinggang saat idenya berhasil di lakukan.
" Mau kemana nona ?"
Celsi tersentak kaget saat mendengar suara serak yang berada di belakangnya dan suara itu berbicara tepat di telinga Celsi.
Celsi memutar badannya dan kini tatapannya bertemu dengan netral hitam itu.
Celsi meneguk ludahnya dengan susah payah, saat melihat pemandangan yang luar biasa indah, seolah orang yang ada di depannya ini malaikat yang jatuh dari langit.
Lihat saja wajahnya yang sangat tampan dengan tatapan dingin ditambah baju hitam yang menambah pesonanya. Mirip sudah dengan malaikat pencabut nyawa.
Celsi tampa kedip menatap pria yang ada di depannya ini.
Tersadar saat mendengar suara system .
" Orang di depan tuan Xaviar "
" Hah...."
Celsi memundurkan badannya, menatap was - was orang di depannya ini.
' Kenapa Xaviar ada di sini, harusnya malam nanti' batin Celsi yang kebingungan.
Xaviar menaikkan alisnya saat melihat perubahan mimik wajah perempuan di depannya ini yang sepertinya terpesona dan pada akhirnya ketakutan, sepetinya perempuan ini sudah tau siapa orang yang berada didepannya. Itu terlihat jelas diwajahnya.
Perempuan itu diyakini anak satu - satunya dari Kiehl yang bernama Celsi Kiehl.
' Menarik...' batin Xaviar tersenyum tipis.
Dan pada akhirnya Xaviar membuka suara yang sejak tadi diam saja.
" Mau kabur kemana nona ?"
' Haduh gue panik banget sumpah, tangan gue udah keringet dingin. Apa yang harus gue jawab ' batin Celsi binggug.
" Ehm......"
Celsi berusaha menetralkan mimik wajahnya, seolah Celsi tidak tau siapa orang di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FantasíaCelsi harus berurusan dengan iblis berhati batu, sedingin es, sehitam warna dan segelap malam. Satu kata kritikan dapat merubah hidup Celsi. "Lo benar - benar mempermainkan hati gue, apa ini balas dendam Lo ke gue?, LO BERHASIL" - Celsi. "Kita berte...