Akhirnya hari yang di tunggu Celsi tiba, sejak malam Celsi terus memikirkan perjanjian apa saja yang ingin diajukan agar menguntungkannya, hingga membuat jam tidur Celsi berkurang. Namun sampai sore pun Xaviar belum pulang dari kantornya.
Padahal Celsi bangun lebih pagi dan membuat sarapan pagi untuk Xaviar agar Xaviar terkesan terus mengiyakan dan menyetujui perjanjian yang dibuat Celsi.
Namun Celsi dibuat kecewa, karena kata Bi Lia, Xaviar sudah pergi dari kediaman jam satu malam, sia - sia Celsi membuatkan telur ceplok, sosis, mi goreng dan nasi putih. Pas memasak pun Celsi beberapa kali kecepretan minyak saat membuat telur ceplok dan sosis, karena hanya itu yang bisa Celsi buat.
Akhirnya perjuangan Celsi kembali dipatahkan saat Bi Lia bilang sosis buatan Celsi gosong. Sakit sekali hati ini afibadeh.
Celsi duduk dengan lemas di sofa ruang tengahnya, sudah dari sejak pagi hingga sore namun tidak sedikitpun Xaviar melangkahkan kakinya di pintu masuk, bahkan batang hidungnya pun tidak terlihat.
" Tuan anda ingin praktek sekarat ?"
Celsi tidak menjawab, untuk bergerak saja Celsi sungguh lemas apalagi bicara.
" Tuan, Xaviar itu lagi sibuk mengurusi masalah kantornya dan penghianat yang masih berkeriaran bebas, itu sudah di jelaskan di novelnya, masa tuan lupa "
Celsi langsung duduk dengan tegak, saat mengingat kejadian itu, kenapa bisa lupa ?, Saking seriusnya memikirkan surat perjanjian, Celsi jadi melupakan hal yang terpenting itu.
" Sudahlah tuan jangan menunggu, Xaviar nggak bakal pulang tuh mah, kesia siaan yang hakiki "
Celsi menepuk jidatnya akan kebodohannya.
Celsi mengusap - usap bokongnya yang terasa kesemutan akibat terlalu lama duduk menunggu hal yang tidak pasti.
" Udah tepos tambah tepos " monolog Celsi masih mengusap - usap bokongnya dengan tangan kanannya, setelah itu merenggangkan ototnya hingga berbunyi....
"Krek..."
"Krek...."
"Krek..."
Setelah itu Celsi menguap lebar dengan mata terpejam dan mulut terbuka lebar.
" Huam...."
" Tuan orang yang anda tunggu ada di depan tuan "
Celsi langsung membuka matanya dan terkejut hingga tubuhnya mundur kebelakang dan hilang keseimbangan dan akhirnya jatuh, untungnya kursinya empuk jadi tidak sakit bila jatuh.
Xaviar berdiri diam menatap Celsi, Xaviar terus mendapatkan laporan aneh tentang kelakuan Celsi yang buat sarapan pagi untuknya, lalu menunggunya di sofa ruang utama hingga sore hari, sehingga Xaviar meninggalkan pekerjaannya untuk bertemu Celsi yang kini berada di depannya.
Celsi tersenyum cenggesan dengan mengangkat kedua tangan kanannya lalu menempuk - nepuk sofa di sebelahnya.
" Pasti capek pacaran sama berkas dan otak terus, sini duduk dulu " ucap Celsi yang kembali menpuk sofa sebelah kanannya.
Xaviar menurut saja lalu duduk di sebelah Celsi.
" Intinya "
' Yaudah deh langsung keintinya aja, gue aja merasa mual bersikap kek gitu untung aja Xaviar tau niatnya '
" Ehem jadi gini, surat perjanjian gimana ?" Tanya Celsi dengan semangat.
Xaviar memberikan surat yang sejak tadi di pengangya pada Celsi yang diterima baik oleh Celsi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FantasyCelsi harus berurusan dengan iblis berhati batu, sedingin es, sehitam warna dan segelap malam. Satu kata kritikan dapat merubah hidup Celsi. "Lo benar - benar mempermainkan hati gue, apa ini balas dendam Lo ke gue?, LO BERHASIL" - Celsi. "Kita berte...