Bab 38

622 104 5
                                    

Celsi mengalihkan pandangannya pada pintu. Nampaklah Zikra yang tersenyum.

" Masih nangis HM..."

Zikra duduk di sisi ranjang, lalu melap air mata Celsi yang membekas mengunakan ibu jarinya.

"Hiks...hiks..."

Celsi kembali menangis saat melihat Zikra yang bisa tersenyum saat memiliki penderitaan yang begitu kejam dalam hidupnya. Bahkan masih bisa menenangkannya.

" Cinta bukan segalanya Celsi, cinta bisa pergi bahkan bisa hilang " ucap Zikra yang menenangkan Celsi sambil mengelus-elus rambut Celsi.

" Hiks...hiks...diam, gue bisa nangis lagi hiks... Hiks..." Ucap Celsi menutup mulut Zikra dengan tangannya.

" Oke..."

Zikra mengelus rambut Celsi lalu memeluknya.

" Kenapa tokoh yang begitu lembut memiliki kisah sekelam ini ?"batin Celsi yang membalas pelukan Zikra yang terasa hangat.

Zikra membiarkan Celsi menangis. Zikra juga mengelus-elus punggung Celsi hingga tenang.

" Sudah tenang HM..."

Zikra menegakkan tubuh Celsi hingga Celsi menatapnya. Lalu mengusap air mata Celsi yang masih membekas di pipinya.

" Lebih baik sekarang Lo makan "

Celsi menggagukkan kepalanya, setelah Celsi setuju Zikra menepuk tangannya menunggu orang yang berada di luar kamar membuka pintu.

Setelah pintu terbuka tercium lah aroma makanan yang sungguh mengunggah selera. Bahkan Celsi dibuat ngiler.

" Dasar anak kecil " ucap Zikra gemas, lalu mencubit hidung Celsi.

Celsi menatap makanan berkuah yang kini telah berada di hadapannya bahkan sudah Celsi pegang.

" Lo udah makan belum ?" Tanya Celsi tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan.

" Sudah, sekarang Lo yang makan "

" Ok kalau gitu "

Celsi langsung memakan makanannya dengan lahap, perut Celsi terasa hangat saat makanan itu masuk kedalam perutnya.

Zikra menggelengkan kepalanya, melihat tingkah polos dari Celsi.

Kejadian malam yang Zikra lihat dari mata Celsi yang terlihat rapuh, kecewa dan juga tatapan kosongnya kini berganti dengan tatapan penuh semangat, seolah kejadian malam itu tidak pernah terjadi.

Sebenarnya Zikra telah bekerja sama dengan Mutia untuk melakukan semua hal yang terjadi, hingga saat itu Zikra hanya perlu memberikan foto-foto yang telah diambilnya sejak lama kepada Xaviar yang memiliki perasaan pada Celsi, pasti saat melihat foto itu Xaviar akan terpancing emosinya, teryata hal yang diperhitungkan Zikra tepat, namun Zikra tidak menyangka jika Celsi akan berada di taman yang membuat Zikra kembali memiliki ide, namun entah kenapa Zikra tidak tega Celsi dijadikan alatnya.

" Sekarang Lo mau ngapain ?" tanya Zikra yang melihat piring Celsi telah kosong.

" Boleh nggak gue nginep di sini " tanya Celsi dengan ragu.

" Dengan senang hati gue menyambut Lo di mansion ini " jawab Zikra, jangan lupakan senyum manisnya yang terus tercipta di bibir seksinya.

" Gue makasih banget sama Lo "

Celsi memenggag tangan Zikra yang terasa hangat itu.

" Sana Lo mandi, Lo bau " usir Zikra yang menutup hidungnya.

" Ih Zikra aahh..."

" Hahahaha...."

Zikra tertawa lepas, membuat Celsi tersenyum.

BLACK LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang