Bab 31

1.3K 145 17
                                    


" Gue ngelakuin ini demi Lo juga, gue khawatir sama Lo dan gue nggak bisa kehilangan Lo dan satu lagi Lo tau sehari sebelum kejadian ini gue nggak bisa tidur karena gue menghawatirkan keadaan Lo sehingga gue diam-diam memakaikan alat pelindung itu ke Lo dengan cara memberi alat peringan dan sekalian beli alat ini " ucap Celsi dengan dramatis.

" Tuan jawaban ada setengah benar, setengah nya lagi bohong "

Celsi mengabaikan perkataan System dan masih fokos dengan dramanya yang telah di pikirannya sejak tadi.

Alis Xaviar terangkat dengan senyum yang misterius.

" Lo kira gue bodoh. Pergerakan Lo gue tau dan kejadian tadi gue juga tau apa yang akan terjadi . Seperti Lo yang di sekap tadi, gue membiarkan Lo karena tangan gue sudah merasakan benda itu, namun hal yang satu ini tidak masuk akal "

Xaviar membelai pipi Celsi dengan pisau lipatnya.

" Dan satu lagi tentang Lo yang selama ini  berbicara dengan system gue juga tau " ucap Xaviar yang mengarahkan pisau nya ke bibir Celsi.

Celsi  melotot saat mengetahui jika Xaviar mengetahui tentang System.

" Tuan anda ingin menukarkan poin dengan suntikan pinsan "

Celsi yang mendengar suara system pun menggagukkan kepalanya dengan cepat.

" Permintaan akan segera di proses "

System menyuntikan obat pinsan itu ke lengan tangan Celsi namun di halangi Xaviar yang sepertinya mengetahui jika ada suntikan yang diarahkan ke arah Celsi.

Xaviar mengambil suntikan yang melayang itu dan memeriksanya.

Xaviar ber srimk saat mengetahui obat apa yang terkandung di suntikan  itu.

" Menghindar HM..."

Xaviar menekan dagu Celsi yang masih memegang suntikan di tangannya.

Celsi hanya diam tidak mengatakan apapun. Jika Celsi mengatakan kebenarannya maka Celsilah yang akan tamat riwayatnya.

Xaviar mendorong tubuh Celsi hingga terjatuh ke kasur lalu menindihnya.

" Sebelum Lo menjawab maka permainan ini tidak akan berhenti "

Xaviar membuang pisau lipatnya dan suntikan itu asal.

Lalu Xaviar mencium ganas Celsi tampa ampun.

Celsi menatap system yang berdiri di sampingnya.

" Tuan maafkan saya, saya tidak bisa membantu "

Celsi kecewa dengan jawaban system.

" Terus Lo gunanya apa di sini, kanapa system yang gue punya tidak sama dengan cerita novel lainnya. TIDAK BERGUNA " jerit batin Celsi sambil berusaha melepaskan diri dari Xaviar.

" Hum..."

Xaviar melepaskan ciuman itu setelah merasakan Celsi yang hampir kehabisan nafas.

" Xaviar lepas, gue akan kasih tau Lo setelah gue siap " mohon Celsi menatap Xaviar dengan mata berkaca-kaca.

"Gue tidak bodoh " ucap Xaviar lalu menekan bibir Celsi yang ber air.

Xaviar kembali mencium bibir Celsi kali ini sedikit lembut.

" Tuan saya tadi memberitahu keadaan tuan saat ini dan atasan saya memberikan suntikan ilusi ini, apa tuan berkenan jika saya suntikan pada pemeran utama laki-lakinya "

Tubuh Celsi merasa lileks setelah mendengar jawaban dari system, lalu menganggukkan kepalanya walaupun sia - sia karena ciuman ganas dari Xaviar.

System mengarahkan suntikan itu pada lengan Xaviar dan setelah itu Xaviar roboh tepat di tubuh Celsi.

BLACK LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang