CHAPTER 9

244 30 3
                                    

"Sampaikan pada Neptunus, bahwasanya ada bait-bait penuh rahasia yang belum tersampaikan"

#

Hera membuka tirai kamar yang telah berganti warna menjadi ash yang bersanding gagah bersamaan dengan pagi yang disinari warna jingga dari luar. Ia memandangi halaman luar yang masih terlihat kesepian karena ditinggal bunga-bunga yang layu.

Tuk! Tuk!

Pintu terbuka. Seorang pelayan wanita membawa dua buah paper bag. Hera menghela nafas pendek lalu mendekati pelayan itu.

"Choi Mu Jin yang menyuruhmu untuk memberikan ini padaku?"

Pelayan itu mengangguk. Hera mengambil paper bag itu dan membawanya keluar.

Choi Mu Jin sibuk dengan bukunya di sebuah gazebo yang tidak jauh dari rumah utama. Ia duduk membaca buku berjudul The Confession karya Jhon Grisham itu, ditemani secangkir kopi dan roti bakar tanpa selai.

"Berapa banyak kau menghabiskan uang hanya untuk membelikanku pakaian yang sama sekali tidak aku sukai?"

"Tidak sampai membuat perusahaanku bangkrut."

Mu Jin menoleh ke arah Hera, matanya menyipit tampak tidak suka melihat gadis itu hanya memakai jogging shorts dan cropped hoodie yang sedikit memperlihatkan pusarnya.

Hera menyadari ia memakai pakaian yang sedikit terbuka. Ia menutupi pahanya menggunakan paper bag yang ia bawa.

"Itu sebabnya, aku sendiri yang memilihkan pakaian untukmu."

"Ini hanya baju untuk tidur."

"Tapi semua orang disini melihatmu."

Mu Jin menaruh bukunya ke meja. Ia menyeruput kopi hitamnya lalu berdehem beberapa kali. Hera memakan roti didepannya, roti bekas gigitan Mu Jin yang tak habis dimakannya karena sibuk membaca.

"Kau ingin sarapan?"

"Tidak." Hera menyenderkan tubuhnya. Ia memandangi tiga anjing yang terkurung di dalam sebuah kandang yang sangat besar. Lebih besar dari kamar kost miliknya.

"Anjing itu seperti diriku."

Hera memandangi Mu Jin yang duduk dihadapannya dengan wajah kaku.

"Jangan mengajakku untuk berdebat sepagi ini, Hera."

"Aku tidak mengajakmu berdebat."

Gadis itu berdiri setelah mengambil lagi satu potong roti, lalu melangkah menjauhi gazebo. Ia berjalan menuju kandang anjing itu.

Dua ekor anjing ras azawakh berwarna gold brown duduk memerhatikan Hera yang melangkah mendekati mereka. Dan seekor anjing ras Pharaoh Hound yang berdiri tegap dan tampak sangat sehat itu juga menatap Hera.

"Ya! Choi Mu Jin! Anjing-anjingmu terlihat menyeramkan. Sama sepertimu!"

Pekik Hera dari kejauhan. Mu Jin menarik napasnya, lalu menghampiri Hera yang berjongkok menatap ketiga anjing yang identik sebagai anjing pemburu itu.

LOVE BLOOMS IN YOUR EYES [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang