"Rahasia yang semakin memburuk."
#
Aroma manis dari roti panggang berbalut selai buah peach dan sedikit yougurt cukup menarik perhatian Mu Jin sore ini. Ia keluar dari kamarnya setelah seharian tidur hingga sore.
"Kau sedang apa?"
Hera menoleh, ia tersenyum melihat Mu Jin yang tampak lucu memakai kaos berwarna peanut dan pants dengan warna deep blue.
"Kau mau?"
Mu Jin menghampiri Hera yang masih berdiri di meja dapur. Pria itu menarik pinggang Hera lembut, lalu mengangkat tubuh gadis itu ke atas meja. Mu Jin menghirup aroma kopi dari tubuh gadis itu.
"Aku menyukai kopi."
Ujar Mu Jin dengan senyum nakal, ia menoleh ke arah peyeduh kopi sekilas.
"Aku akan membuatkanmu kopi. Duduklah dulu."
Mu Jin menggeleng. Ia memeluk gadis itu hangat. Helaan napasnya terdengar berat dan gelisah.
"Kau ingin aku tidak tidur nanti malam? Gadis nakal."
Hera merasa dadanya terasa gatal, membuat ia sulit bernapas beberapa saat.
"Bagaimana dengan urusanmu tadi malam?"
"Berjalan lancar."
"Syukurlah. Aku datang ke kamarmu tadi pagi, tapi kau tidak sadar. Sepertinya kau sangat lelah."
Mu Jin melepas pelukannya, ia menatap gadis itu lekat lalu menyeka helaian rambut yang tidak terikat.
"Bagaimana dengan tesismu?"
"Berjalan baik. Dosenku memintaku mengirim analisis selanjutnya."
"Kau pasti akan sibuk beberapa hari ini."
"Kenapa? Kau ingin mengajakku jalan-jalan?"
Mu Jin menggeleng. Ia mengerutkan hidungnya lalu melepas senyum.
"Kau bosan dirumah?"
"Sedikit."
"Maaf. Aku tidak bisa mengajakmu keluar."
"Tidak apa-apa. Kau pasti sangat sibuk."
"Jika kau ingin keluar untuk jalan-jalan bersama Ruby. Kau bisa pergi dengan Gi Cheol."
"Benarkah?"
Mu Jin mengangguk membolehkan.
"Aku ingin mengajak Ruby ke cafe khusus hewan peliharaan. Dia pasti merasa senang."
"Pergilah. Asalkan, jangan sampai larut malam. Atau kau akan aku hukum."
Hera tersenyum lebar, ia turun dari meja lalu menuang kopi hangat ke dalam gelas.
"Turun hujan. Roti dan kopi ini paduan yang cocok, bukan?"
Mu Jin membantu Hera membawa roti panggang itu menuju halaman depan untuk menikmati sore yang sejuk karena hujan sedang yang turun.
#
Ha Joon membuka kotak yang ia dapat dari seseorang yang tidak ia kenal. Sebuah flashdisk berwarna hitam itu tampak mencurigakan. Ha Joon memasukkan flashdisk itu ke komputernya, hanya ada dua folder didalamnya. Ia membuka folder itu, matanya tiba-tiba terbuka lebar. Foto Choi Mu Jin tampak tidak begitu jelas.
"Foto apa ini?"
Ha Joon membuka semua foto. Foto-foto itu memperlihatkan Mu Jin menghadiri pemakaman, terlihat 3 tempat pemakaman yang berbeda tapi di hari yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BLOOMS IN YOUR EYES [ON GOING]
FanfictionJika mencintaimu merupakan suatu permainan yang berbahaya, maka biarkan aku masuk kedalam permainan tersebut. Biarkan takdir yang akan menentukan, apakah aku dapat menuju garis finish dengan banyak luka atau berhenti ditengah permainan karena kemati...