CHAPTER 21

220 23 4
                                    

"Masa lalu."


#

"Chae Eun, kau ingin pergi kemana?"

Tanya Mu Jin pada istrinya itu, wanita itu tampak rapi menggunakan coat tebal. Ia melepas senyum, lalu memperlihatkan sebuah undangan makan malam.

"Kami akan mengadakan reunian fakultas."

Mu Jin mengangguk, ia meminta salah satu anak buahnya untuk menemani istrinya itu. Chae Eun menolak, ia akan pergi dengan Dong Man.

"Aku sampai lupa, jika Dong Man satu fakultas denganmu dulu."

"Tapi, bukannya dia menolak pergi?" Sambung Mu Jin lagi.

"Seo Yeon menyuruhnya pergi denganku. Seo Yeon bilang, suaminya harus banyak bersosialisasi dengan banyak orang. Kau tahu, Dong Man pria yang pemalu."

"Benar. Dia tidak begitu banyak memiliki teman."

Dong Man masuk dengan setelan suit yang tampak aneh. Mu Jin tertawa melihat temannya itu berpakaian seperti itu.

"Apa kau akan pergi ke acara reunian orang tua?"

"Tutup saja mulutmu." Balas Dong Man tampak tidak nyaman.

"Sayang, aku pergi dulu."

Chae Eun pergi setelah memeluk suaminya itu, Dong Man mengikutinya dari belakang.

#

"Kita akan buat hari ini sebagai bencana untuk Choi Mu Jin."

Ujar Kim Mu Yeol sambil meminum araknya. Ia berdehem lalu menghisap rokok. Han Tae Seok berdiri disampingnya sambil memegang ponsel.

"Waktu peledekan diperkirakan akan terjadi sekitar 4 jam lagi. Tepat setelah keduanya pulang dari acara reunian itu."

Han Tae Seok menyerahkan ponsel itu ke Mu Yeol. Pria itu tertawa, lalu menyenderkan tubuhnya ke seorang gadis cantik yang nampak ketakutan.

"Ini akibatnya jika tidak ingin bekerjasama denganku."

#

Hari itu, menjadi pemakaman paling menyedihkan dalam hidup Choi Mu Jin. Pemakaman istri yang baru dinikahinya serta pemakaman sahabatnya terjadi dalam waktu bersamaan. Suara tangis seorang wanita dan anak laki-lakinya membuat hari itu semakin memilukan.

Choi Mu Jin duduk di sisi kiri dengan wajah tertunduk sambil mengepal tangannya.

"Kim Mu Yeol, sialan!"

Ia menahan suaranya, air mata yang berjatuhan tidak ditahannya lagi.

Seo Yeon menghapus air matanya, ia berjalan mendekati Mu Jin. Menyentuh tangan pria itu, matanya terlihat menyimpan dendam.

"Kau pasti tahu, siapa yang membunuh suamiku."

"Kim Mu Yeol. Pendiri FD Group."

Seo Yeon mengangguk, ia berjalan keluar ruangan itu.

"Kau mau kemana?!"

"Aku akan membunuh Kim Mu Yeol dengan tanganku sendiri!!"

"Apa kau gila!"

Mu Jin menarik tangan wanita itu, lalu memeluknya. Ia berusaha menenangkan Seo Yeon yang sudah hampir menggila karena kematian suaminya.

#

"Mu Jin. Aku hamil. Bagaimana ini?"

Choi Mu Jin diam di ujung telepon. Tampak terkejut mendengar ucapan yang di lontarkan Seo Yeon pada dirinya.

LOVE BLOOMS IN YOUR EYES [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang