"Rahasia yang berakhir dengan dendam."
#"Bagaimana dia bisa kabur!!"
Mu Jin melempar gelasnya ke dinding kaca, menyebabkan retakan kecil disana. Tae Joo menunduk, beberapa anak buah yang diminta untuk menjaga Ji Young memasang wajah takut.
"Aku sudah memerintahkan yang lainnya untuk mencari Ji Young."
"Tae Joo."
"Iya?"
Mu Jin menampar pelan wajah Tae Joo berkali-kali.
"Kau tahu bukan? Sebuah kelalaian dibalas dengan satu mata?"
"Saya akan mencari Ji Young, dan membawanya hidup-hidup."
Mu Jin mengangguk, ia membuka 3 kancing kemejanya. Tato sebuah pedang terlihat menghiasi dada tengah pria itu.
"Ji Young tidak akan pergi jauh. Dia pasti menemui Kim Mu Yeol untuk meminta bantuan."
Tae Joo menunduk lalu keluar dari ruang kerja Mu Jin. Beberapa saat terdengar ketukan pintu, Hera masuk membawa segelas air dan obat.
"Kau baik-baik saja?"
Tanya Hera ketika melihat pecahan gelas dan retakan di dinding itu. Mu Jin mengangguk pelan, ia berusaha tersenyum.
"Sepertinya dinding ini harus diganti."
Sambung Hera sambil menyentuh retakan itu.
"Aku akan memanggil seseorang untuk memperbaikinya besok."
"Begitu."
Mu Jin meminum obatnya, sedangkan Hera membersihkan pecahan gelas itu.
"Istirahatlah. Selamat malam."
Hera mengelus pelan bahu Mu Jin, lalu keluar membawa pecahan gelas setelah memastikan pria itu baik-baik saja.
#
Kim Mu Yeol duduk angkuh didepan Ji Young. Anak muda itu tampak menahan sakit diperutnya, wajahnya semakin pucat karena luka yang cukup dalam.
"Apa aku bisa mempercayaimu?"
Tanya Mu Yeol sambil menghidupkan rokoknya.
"Aku tidak mengatakan apapun pada Choi Mu Jin. Aku bersumpah."
"Tentu saja. Kau salah satu orang yang paling setia."
Ji Young masih memegang perutnya yang ditutupi perban yang sudah tampak usang.
"Aku punya tugas untukmu."
Mu Yeol mematikan rokoknya, ia menghembuskan rokok itu ke wajah Ji Young lalu menyengir lebar.
"Kau bisa gunakan gadis itu untuk membalaskan dendammu."
Mu Yeol melempar sebuah foto ke hadapan Ji Young.
"Siapa dia?"
"Gadis yang dicintai oleh Choi Mu Jin."
Gyun Han masuk ke dalam ruangan diikuti dua orang dengan mata bekas sayatan.
"Choi Mu Jin akan ke Namhae besok untuk menemui cucu Kim Sung Chul. Kita bisa mencegah pertemuan itu dengan menculik Hera."
Mu Yeol mengangguk, ia menyenderkan tubuhnya di sofa berwarna coklat itu, lalu tertawa keras.
"Permainan di mulai!!"
#
Ha Joon keluar dari cafe milik kakaknya itu setelah memesan segelas ice americano. Ia melihat Hera menggendong Ruby menuju klinik hewan didekat cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BLOOMS IN YOUR EYES [ON GOING]
FanfictionJika mencintaimu merupakan suatu permainan yang berbahaya, maka biarkan aku masuk kedalam permainan tersebut. Biarkan takdir yang akan menentukan, apakah aku dapat menuju garis finish dengan banyak luka atau berhenti ditengah permainan karena kemati...