CHAPTER 19

193 24 5
                                    

"Dendam yang terkubur bersamaan dengan kematian."

#

Hera memberontak keras ketika Ji Young berusaha membuka bajunya.

"Hahaha! Ini menyenangkan! Aku ingin tahu, apakah tubuh ini sudah di tiduri oleh Choi Mu Jin atau tidak?"

Ji Young menghentikan tangannya, ia melihat luka di punggung gadis itu. Luka berbentuk ujung setrika.

"Apa ini? Choi Mu Jin yang melakukannya?"

Hera menggeleng, matanya menatap Ji Young penuh kebencian.

"Lalu, apa ini? Aaahh, dari orang tua mu?? Menyedihkan sekali."

Gadis itu berteriak, tapi suaranya tertahan karena kain yang dimasukkan kemulutnya.

"Ya! Aku tidak tahu seperti apa kehidupan menyedihkanmu. Dan aku juga tidak terlalu suka menyakiti seorang wanita. Tapi!"

Ji Young mendekatkan ujung kayu yang sudah menjadi bara di depan mata Hera.

"Kau berbeda...Tatapan sialan itu! Sangat mirip dengan tatapan Choi Mu Jin. Tatapan iba dan kebencian menjadi satu. Aku tidak menyukai orang-orang yang menatap aku seperti itu."

Hera menggoyangkan tubuhnya, hingga gadis itu terjatuh. Ji Young berjongkok, ia memiringkan kepalanya lalu tersenyum kasar.

"Aku ingin mendengar suara menyedihkan dari gadis yang paling berharga ini."

Ji Young membuka kain itu, ia menaruh bara api itu ke paha Hera yang berbalut jeans yang tidak begitu tebal.

"Aakhhh!!!!"

Teriak Hera kesakitan, Ji Young tertawa puas. Ia menuangkan minuman bersoda di atas luka bakar itu.

"Pelacur gila! Tidak aku sangka, suaramu begitu seksi."

Ji Young meraih dagu Hera, lalu mengecup pipi gadis itu.

"Aku tidak bisa menikmatimu sekarang. Aku akan menunggu sampai Choi Mu Jin datang kemari."

Ji Young tertawa lantang, suaranya menggema di seluruh ruangan. Hera masih terbaring dengan kondisi terikat di kursi. Air matanya mengalir karena takut.

#

"Yoon Ji Young!!!!"

Teriak Mu Jin melempar iPadnya ke lantai basement. Video Hera yang terbaring di tanah dengan luka bakar di paha membuat Mu Jin menggila.

"Saya sudah mencari lokasi terakhir Ji Young terlihat. Dia membeli sesuatu di swalayan daerah Manan, Anyang."

Tae Joo menyerahkan beberapa rekaman CCTV di swalayan. Terlihat Ji Young membeli minuman memakai mobil dengan plat palsu yang ia kenali.

"Kita akan ke Anyang sekarang."

Mu Jin masuk ke dalam mobilnya bersama Tae Joo. Diikuti 5 buah Van hitam menuju Anyang.

#

"Kapten. Anda mau kemana?"

Tanya Ha Joon melihat atasannya itu tampak buru-buru.

"Ada yang harus aku lakukan."

"Sudah beberapa hari ini, kau selalu pergi sendiri."

Gyun Han berdehem. Ia meminta bawahannya itu untuk tidak perlu berpikir aneh.

"Bukankah dia bertindak semakin aneh beberapa hari ini?" Balas Tae Gyung.

Ha Joon merasa ada yang mengganjal, ia keluar mengikuti Kaptennya itu. Gyun Han menjalankan mobilnya, diikuti Ha Joon menggunakan motor.

LOVE BLOOMS IN YOUR EYES [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang