"Hujan yang tiba-tiba reda..."
[1]#
"Terima kasih anda telah kooperatif dalam penyelidikkan ini, saudari Hera."
Ujar seorang penyidik bermata gelap yang terlihat mengantuk karena begadang semalaman. Hera mengangguk pelan, ia keluar di dampingi seorang polisi perempuan.
"Untuk kedepannya, mungkin kami akan sering menemui anda untuk dimintai keterangan lebih lanjut."
"Baik, Pak." Ujar Hera pelan.
Gadis itu keluar dari kantor polisi menuju gerbang utama. Mobil yang dikendari Gi Cheol sudah terparkir disitu sejak 1 jam yang lalu.
"Anda baik-baik saja, Nona Hera?"
Tanya Gi Cheol yang tidak tenang melihat Hera masuk dengan wajah dingin. Gadis itu hanya melepas senyum dan mengangguk. Mobil melaju pelan menuju kampus. Hera harus memberikan tesisnya pada dosen penguji, karena ia akan ujian tiga hari lagi.
Mobil Hyundai berwarna putih itu terparkir rapi di depan gedung fakultas. Hera keluar dan meminta Gi Cheol agar tetap menunggunya di parkiran.
Hera masuk ke gedung fakultas dengan cepat. Dari kejauhan, dua orang sedang memantau Hera dengan seksama.
"Dia sedang tidak bersama dengan anak buah Choi Mu Jin. Apa kami menemuinya sekarang?"
"Tidak. Kalian hanya perlu memantau gerak-geriknya."
"Baik."
Dua orang yang pernah datang ke rumah Gigi itu masih betah memantau Hera didalam mobil sedan berwarna hitam.
#
"Sampai sekarang, Gi Cheol belum memberikan kabar mengenai Nona Hera, Sajangnim."
"Aku pikir, Hera tidak akan mengkhianatiku."
"Bagaimana anda bisa berpikir seperti itu?"
"Dia baru saja mengirimiku pesan. Dia memintaku untuk menjaga kesehatan dan selalu rutin meminum obat."
Jawab Mu Jin dengan senyum kecil, pria itu menuangkan wine nya ke dalam gelas lalu meminumnya perlahan.
"Bagaimana dengan Hyun Mok? Ada kabar darinya?"
"Mm, Tuan Kim sudah mengirimkan e-mail-nya. Dia meminta agar segera mengatur jadwal pertemuan bulan depan."
"Bulan depan...Baik. atur jadwal yang tepat."
"Baik, Sajangnim."
Tae Joo keluar dari ruangan itu, sedangkan Mu Jin masih duduk santai menikmati musik yang terputar sejak beberapa menit yang lalu.
#
Ha Joon tidak lagi mendapat respon baik di teamnya. Pria itu bahkan jarang diikut sertakan dalam rapat penyelidikan Choi Mu Jin. Itu membuat langkah Ha Joon terpuruk, karena ia tidak bisa dengan leluasa mendapatkan informasi mengenai apa yang sebenarnya hubungan Choi Mu Jin dan Kapten teamnya itu.
"Ha Joon. Ke ruanganku sekarang."
Perintah Gyun Han pada Ha Joon yang sedari tadi duduk didepan komputernya yang mati.
"Baik."
Ruangan itu ditutup rapat oleh Gyun Han. Pria gemuk itu menaruh berkas ke atas meja.
"Ini beberapa berkas Choi Mu Jin yang berhasil kami rangkum. Kau hanya perlu datang ke beberapa tempat untuk memastikan saksi yang kita temui, bisa memberikan pernyataan yang benar mengenai keberadaan Choi Mu Jin di pelabuhan waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BLOOMS IN YOUR EYES [ON GOING]
FanfictionJika mencintaimu merupakan suatu permainan yang berbahaya, maka biarkan aku masuk kedalam permainan tersebut. Biarkan takdir yang akan menentukan, apakah aku dapat menuju garis finish dengan banyak luka atau berhenti ditengah permainan karena kemati...