CHAPTER 17

211 24 4
                                    

"Matahari yang dingin dan kaku."


#

"Aku pikir kau akan datang sendiri."

Ha Joon tersenyum paksa melihat Choi Mu Jin berdiri disamping Hera menggunakan kacamata hitam.

"Kata siapa aku akan datang sendirian. Halo Master..."

Hera mengelus kepala Master gemas. Mu Jin memegang Ruby yang juga memakai kacamata.

"Kau pikir aku akan membiarkan Hera bertemu dengamu sendirian?"

"Kau memberitahunya?"

Hera mengangguk. "Lagi pula, untuk apa aku menyembunyikannya?"

Ha Joon berdehem pelan. Ia mengajak keduanya menuju halaman belakang cafe yang cocok untuk Ruby dan Master bermain.

"Kau takut, aku akan menanyakan hal-hal aneh pada gadis itu?"

Ha Joon duduk dihadapan Mu Jin yang masih memakai kacamata hitamnya. Sedangkan Hera, pergi memesan minuman dan cemilan.

"Takut? Untuk apa aku harus merasa takut? Kau hanya seekor semut dimataku."

Mu Jin melepas kacamatanya, ia tersenyum sinis lalu mengarahkan pandangan ke arah Hera yang berjalan mendekat.

"Seekor semut? Hah! Lucu sekali."

"Aku tidak ingin mendengar perdebatan disini."

Ujar Hera duduk di samping Mu Jin, lalu menyeka debu di pipi pria itu.

"Aku memesan persimmon juice tanpa ice cream untukmu."

Hera membuka pembungkus sedotan untuk Mu Jin. Pria itu melepas senyum, lalu menatap ke arah Ha Joon sambil meminum jus miliknya.

"Hh, kau pelayannya?" Tanya Ha Joon tampak kesal.

Hera hanya mengerutkan hidungnya lalu meminum strawberry latte miliknya.

"Sejak kapan kalian saling mengenal?" Tanya Mu Jin penasaran.

"Dia menemukan Ruby ketika kucing itu menghilang." Balas Hera cepat.

"Aku juga punya kucing jantan. Aku pikir, Ruby bisa berteman akrab dengan Master."

Balas Ha Joon dengan senyum meledek. Mu Jin mengangkat alis kirinya, ia mengangguk paham.

"Master punya tubuh yang besar. Kau beri makan apa dia?"

Hera tampak gemas melihat porsi badan Master yang besar dan sehat.

"Dia suka makan makanan yang dibuat sendiri olehku. Biasanya ikan rebus dicampur dengan sedikit sayur dan vitamin kucing. Master juga suka cemilan, aku bisa menghabiskan 1 kotak cemilan hanya dalam beberapa hari saja."

"Kau merawatnya dengan sangat baik."

"Haha, tidak juga. Master lebih sering dirawat oleh kakakku."

"Kakakmu? Yang dicafe waktu itu?"

"Iyaa."

"Dia wanita yang cantik, terlihat baik juga."

"Benarkah? Sshh, aku tidak berpikir seperti itu. Dia sedikit cerewet. Haha"

Hera ikut tertawa, Mu Jin menoleh ke arah gadis itu lalu ke arah Ha Joon yang masih memasang wajah meledek.

"Hera, berapa lama lagi kita disini?"

Tanya Mu Jin sedikit tidak nyaman. Gadis itu melihat jamnya, ia menghela napas pendek.

"Kenapa? Kau ada urusan?"

LOVE BLOOMS IN YOUR EYES [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang