Tak Berjudul

435 15 0
                                    

Senja terasa begitu terang. Rasanya seakan sore itu begitu tenang. Setya duduk seorang diri. Menatap lautan lepas disana. Ombaknya tampak bergelut. Menantang angin yang ikut riuh dengan bising burung. Adriana duduk di sampingnya. Menatap pemuda itu dari kiri. Ah, luar biasa indah. Jantungnya berdetak berirama. Perasaan yang indah. Wajah Setya terbias cahaya jingga. Menambah karisma yang luar biasa.

"Adriana, kamu tau sesuatu?"

"Apa itu?"

"Cerita yang berjudul, Sekeping cinta buat papa sudah terbit!"

Adriana membelalakkan matanya. Ia tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Ia tersenyum. Hatinya merasa bahagia. Entah mengapa.

"Sungguh?"

"Ya. Lihat Adriana," katanya sembari menunjukan sebuah buku.

"Sungguh, ini adalah berita yang bagus"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sungguh, ini adalah berita yang bagus"

"Ya"

"Sungguh Setya saya ingin sekali membacanya"

"Lihat, kamu juga bisa mendapatkan berbagai paketnya"

"Lihat, kamu juga bisa mendapatkan berbagai paketnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emm, Setya bagaimana cara untuk memesannya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emm, Setya bagaimana cara untuk memesannya?"

"Caranya, ada di bawah sini. Kamu bisa langsung pesan pada WhatsApp yang tersedia"

 Kamu bisa langsung pesan pada WhatsApp yang tersedia"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hebat, saya juga ingin sekali memesannya"

"Kamu harus memesannya Adriana, sebelum habis masa open PO-nya. Saya berjanji padamu, saya akan memesannya untukmu. Itu janji saya"

"Terima kasih, Prasetya"

Adriana menatap Setya. Beberapa detik keduanya saling menatap. Setya tersenyum. Adriana menyandarkan kepalanya pada bahu tegap milik Setya. Saling terdiam. Tak banyak bicara. Menikmati deru ombak dan senja yang luar biasa.

"Setya, apa mungkin kisah kita akan menjadi novel seperti Ihsan dan pak Herman?"

"Mungkin saja Adriana, percayalah"

Antara LebanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang