27. Penyusup

30.4K 4.6K 250
                                    

Jangan lupa di vote!!

27. Penyusup

Di sebuah ruangan yang bercat abu-abu, terlihat beberapa pemuda sedang membicarakan sesuatu yang penting.

"Jadi rencana kita selanjut nya apa bos?" Tanya seorang pemuda. Panggil saja Julian

"kita tunggu pergerakan" Jawab pemuda yang lain. Panggil saja Arthur

"Ter-" Ucapan pemuda itu terpotong karena sebuah suara dari bawah meja, seperti terbentur.

Mereka semua saling menatap satu sama lain, Arthur melihat mereka semua dengan tatapan yang seolah menyuruh salah satu mereka untuk mengecek.

Julian perlahan mengecek bawah meja tersebut, saat melihat, betapa terkejut nya kala menemukan seorang gadis yang wajah nya tertutup rambut karena menunduk.

"ANJIR SETAN!!" Teriak Julian

Gadis itu tak kala terkejut mendegar teriakan dari Julian, ia pun ikut berteriak.

"AAAAAAAAAAAAA"

Semua pemuda di ruangan tersebut menutup telinga mereka. Mereka juga ikut terkejut mendengar suara teriakan.

Gadis itu memberhentikan teriakan nya, ia lalu mendongakan kepala nya sehingga rambut di wajah nya ikut menyingkir.

Pemuda itu terkejut kala melihat wajah cantik dari gadis itu, "Buju buset setan jaman sekarang udah kenal skenkeran"

Gadis itu membolakan mata nya, ia menatap garang pemuda tersebut. Gadis itu lalu merangkak keluar dari bawah meja.

"Eh sekate-kate lo! Orang cantik gini di bilang setan. Mata lo katarak apa begimane?!" Sentak gadis itu tak terima

Gadis itu sama sekali tak menyadari jika sedari tadi semua pemuda di ruangan tersebut sudah menatap diri nya.

Gadis itu adalah Anggel. Anggel melirik sekitar nya, Seketika ia sadar jika sedari tadi ia di tatap tajam oleh seorang pemuda.

Anggel menjadi gelagapan kala melihat tatapan tajam yang diberikan pemuda itu. HOH MENGERIKAN!

Pemuda yang sedari tadi menatap tajam Anggel adalah Arthur. Arthur menyuruh semua pemuda itu untuk mengepung Anggel.

Anggel menjadi bingung kala melihat dirinya di kelilingi oleh 6 pemuda tampan.  Lalu dengan tatapan sok polos nya Anggel menatap mereka semua.

"Eh maksud nya apa ya kak?"  Tanya Anggel

"Aku punya salah apa ya ?"  Tanya Anggel lagi, tetapi kini dengan wajah songong nya.

"Ikat!" Satu kata keluar dari mulut Arthur.

Dua pemuda maju menghadap Anggel,  salah satu mereka berdua mengangkat tubuh Anggel dan di dudukan di atas meja. Dan salah satu nya lagi mengikat tangan Anggel.

"E-eh ini kenapa gue di ikat??" Tanya Anggel

Otak Anggel kini sudah berisi dengan pikiran-pikiran kotor. "Ini gue mau di grepe-grepe massal?"

"Woi sakit Anjr!" Pekik Anggel kala ikatan di tangan nya di kencangkan.

Pemuda yang mengikat tangan Anggel menatap Anggel iba, "Maapin Rafa ya neng"

Anggel menatap bingung pemuda itu, lalu kemudian ia memasang raut wajah sok sedih dan sedikit mendramatis, "A'a tega sama eneng?"

Rafa kemudian menatap Anggel semakin iba, Saat ia ingin mengucap kan sesuatu perkataan nya di potong oleh Arthur.

"Minggir"

Rafa menurut, ia segera meminggirkan tubuh nya dan kembali bergabung dengan pemuda lain nya.

"Siapa?" Tanya Arthur kepada Anggel

Anggel menatap Arthur bingung, ia ngebug sebentar, "Maksud nya? Gue ga ngerti bodoh!"

Ruangan hening sejenak..

Semua pemuda disana menatap Anggel tak percaya kecuali 1 orang.
Seorang gadis mengatai seorang Arthur bodoh?

Sementara Arthur diam menahan amarah nya, ia lalu maju dan mendekatkan tubuh nya kepada Anggel. Lalu menatap tajam manik mata Anggel.

Sementara Anggel hanya menatap nya santai, oh ayolah bahkan setiap hari ia di tatap tajam oleh guru nya di sekolah dulu saat terlambat, mana mungkin tatapan tajam itu memengaruhi seorang Anggel.

"Siapa yang nyuruh lo?" Tanya Arthur berusaha untuk mengendalikan amarah nya.

Anggel menatap bingung Arthur, dia kesini karena sistem kan? Emang ia harus berkata Sistem?

"Siapa?" Tanya Anggel balik

Julian menepuk jidat nya, "Yang suruh lo jadi penyusup siapa neng Cantik???" Tanya Julian sedikit greget

Anggel menggeleng kepala nya polos, "Ga ada"

Rasanya semua pemuda di sana seperti menahan diri untuk tidak menyentil ginjal Anggel.

"Terus kenapa ngumpet di bawah meja ATUH NENG CANTIK!" Ucap  pemuda bernama Darren frustasi

Anggel menyengir lebar, lalu dengan enteng nya berkata "Gabut hehehe"

Julian maju menghadap Anggel lalu menyubit pipi Anggel kuat, antara gemas dan greget.

Anggel mencoba memberontak kala pipi nya di cubit keras, namun tak bisa karena ikatan nya terlalu kuat.

Agar bisa lepas dari ikatan itu, Anggel harus berakting dulu.  Anggel Mode Drama ON

"Hiks, s-sakit" Isak Anggel

Julian langsung gelagapan kala membuat gadis cantik itu menangis, ia menatap kearah lara sahabat nya meminta bantuan.

Bukan nya membantu salah satu sahabat nya yang bernama Orion malah memanas-manasi,  "Hayoloh Jul! Anak orang lo bikin Nangis"

Anggel dengan segala pikiran cerdik nya langsung berpura-pura pingsan, sehingga membuat semua pemuda di situ panik kecuali Arthur dan seorang pemuda nama nya, Javier.

Arthur tentu tahu bahwa Anggel kini sedang berpura-pura pingsan, namun ia hanya ingin melihat drama yang di langsungkan Anggel saja.

"Buka, bawa ke kamar" perintah Arthur

Darren menggendong Anggel ala bridal style dan membawa nya sebuah ruangan.

Saat sampai di ruangan, Darren segera membaring kan tubuh mungil Anggel di atas tempat tidur. Lalu meninggal kan Anggel di ruangan tersebut

20 menit berlalu......

Terlihat Anggel masih terbaring di atas tempat tidur dengan mata yang menutup tenang. Bukan berarti koit ye

'Clek'

Pintu ruangan tersebut terbuka, memperlihat kan 1 pemuda tampan dengan wajah datar nya, ia memasuki ruangan tersebut lalu berjalan kearah ranjang tempat tidur.

Pemuda itu menatap wajah Anggel intens, "Cantik"

Pemuda itu lalu membelai wajah Anggel lembut.

Setelah puas memandangi dan membelai wajah Anggel, pemuda itu segera pergi dari sana.

Saat pemuda itu pergi, Anggel langsung membuka mata nya.

"Gila. Tadi yang belai muka gue siapa ya?" Gumam Anggel

Anggel sibuk berpikir dan tanpa ia sadari, sedari tadi ada seorang pemuda yang sudah berada di samping ranjang nya.

______________________________________

Di Vote jangan lupa!


TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang