51. Berhasil !

16.6K 2.7K 172
                                    

😭😭😭😭 Capek banget sama yang komen "Sad End aja lagi pengen nangis" 😭😭😭😭.

••••••••••••

Zidan menatap Anggel dengan raut wajah tak terbacakan. Ia menurun kan pisau yang ada dileher putih milik gadis itu.

Tanpa aba aba, Tangan Zidan bergerak menuju leher Anggel lalu mencekik nya.

Farel yang melihat itu tentu tak diam saja, ia berusaha melepaskan ikatan kuat ditangan nya. Setelah berhasil ia langsung saja memberi bogeman kepada lelaki brengsek itu.

Terlihat nafas Anggel naik turun.

"Gila" Gumam Anggel.

Zidan tersungkur kebelakang, wajah nya memerah karena marah. "ANJING!" Umpat nya lalu bangkit dari jatuh nya.

BUGH

Farel sedikit terhuyung kebelakang, senyum miring tercetak dibibir nya.

Brak.

Dari belakang, Anggel memukul kepala Zidan menggunakan balok besar, sehingga membuat Zidan terjatuh kebawah karena pingsan.

"Dia mati ga rel?" Tanya Anggel menendang nendang tubuh Zidan.

Farel terkekeh mendengar pertanyaan Anggel, "Ga tahu, tapi semoga" Jawab nya enteng.

Farel berjalan tertatih menuju Anggel.

"Bantu gue ngel, kaki gue sakit ga bisa jalan" Ucap Farel.

Anggel mendengus, ia lalu memapah tubuh Farel. "Gimana cara kita keluar?"  Tanya nya, ia tampak bingung.

BRAK

Tiba tiba saja pintu terbuka menampil kan Azka Javier Xavier Haikal Emil serta Justin dan Frans

"LINA!"

"BABY!"

"EL!"

Begitulah kira nya pekikan pekikan yang dikeluarkan mereka.

Anggel Mengusap usap telinga nya, "Buset toa semua anjing" Ujar nya pelan.

Mata Anggel tiba tiba tertuju kepada dua wanita yang bersembunyi , ia sedikit memincing kan mata nya.

Mata nya membulat kala melihat benda yang disembunyikan wanita itu. ITU PISTOL!

DOR!

Baru saja Anggel menyadari itu, Pistol yang berada ditangan salah satu wanita itu langsung saja ditembakan kearah diri nya.

Anggel menutup mata nya, tapi tunggu? Ia sama sekali tak merasakan sakit. Perlahan Anggel membuka mata  nya, tepat dihadapan nya berdiri Farel melindungi.

"F-farel" Gumam Anggel.

Azka dan lain nya langsung saja menatap sekitar dengan hati hati.

"Lo dibelakang gue" Anggel mengangguk, ia meremas kuat ujung baju milik Farel.

Azka Farel serta ketiga abang Anggel disuruh untuk pergi dari tempat ini sementara Emil Justin serta Frans mencari siapa pelaku penembakan tadi diikuti beberapa bodyguard.

"Kita ga akan mati kan ? " Tanya Xavier menatap sekitar, ia berjaga tepat dibelakang Anggel.

DOR !

Javier dengan trampil menembak para lelaki bertubuh kekar.

"Kalau mati, mungkin cuman lo sendiri aja Xav" Sahut Haikal enteng.

Xavier mendengus kesal dengan jawaban Haikal yang seperti menyumpahi nya. "Babi lo ! "

Anggel geleng geleng kepala, ia beralih menatap punggung tegap milik Farel.

TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang