53. Pacaran

17.3K 2.3K 46
                                    

Anggel serta yang lain nya kini berada disebuah gedung yang terbengkalai.

"Beneran ini tempat nya ? " Tanya Haikal ragu ragu.

Gedung ini seperti tak berpenghuni, apalagi dengan semak semak disamping kiri dan kanan gedung membuat gedung ini terlihat menyeram kan.

Anggel mengangguk, ia lalu berjalan masuk kedalam gedung. Ia menoleh kebelakang, disana Haikal Xavier Javier serta Farel dan Azka sama sekali tak bergerak.

"Ngapain lo semua pada disitu ?  Buruan ! "

Mereka saling tatap menatap, "K-kami disini aja dek.. Jaga jaga" Ucap Xavier mewakili.

Javier melempar 1 pistol kecil kepada Anggel dan ditangkap dengan sempurna oleh gadis itu.

Anggel menghela nafas kasar, "Ck Lebay banget, masa takut ama kayak beginian" Cibir nya.

"Kami ga takut !  Cuman... Em.." Farel memutar kepala nya mencari alasan.

Anggel memutar bola mata nya malas ia lalu pergi masuk kedalam gedung.

Saat sudah masuk kedalam gedung, terlihat hanya sedikit orang yang berjaga. Dan dengan lihai nya Anggel menghabisi satu persatu para penjaga itu.

Anggel mencari cari dimana tempat Diana disembunyikan, hampir semua ruangan ia periksa. Hingga mata nya tertuju kepada sebuah pintu yang agak bersih dari semua pintu ruangan yang ia temui.

Didepan pintu itu juga berjaga 2 Pria berbadan kekar sembari menenteng senapan besar.

DOR

DOR

Anggel membidik tepat dikepala pria itu, ia lalu mendekat kepintu itu.

BRAK

Tanpa basa basi Anggel langsung saja menendang pintu itu hingga terbuka.

Terlihat Diana yang rambut nya acak acakan tubuh yang kurus sedang diikat di kursi.

Mata Wanita itu berair, ia langsung mengeluarkan air mata kala melihat Anggel.

Gadis itu langsung saja membuka ikatan tangan serta lakban yang ada dimulut Diana. Setelah terbuka Diana langsung saja memeluk tubuh Anggel ia menumpahkan air mata nya.

Saat Diana sudah merasa mendingan ia langsung saja melepaskan pelukan hangat itu. "Kenapa bisa ? " Diana tahu itu mengarah kesiapa.

"Gavin.. Hari itu dia bertemu dengan dua wanita asing.."

"Bunda ga tahu mereka ngomongin apa sama Gavin, tapi pas mereka selesai berbincang. Gavin jadi kasar gitu sama bunda" Jelas Diana.

Anggel mengerutkan kening nya, "Daddy Hendra ? " Diana diam sejenak.

"Gavin...."

"Membunuh nya" Diana menarik nafas dalam dalam. Ia masih mengingat kejadian dimana Gavin tiba tiba saja menembak suami nya itu.

Anggel menghela nafas kasar, ia lalu berdiri kemudian memapah tubuh Diana.

"Bunda udah berapa lama disekap disini ? " Anggel mengalihkan topik pembicaraan.

"2 atau 1 bulan, bunda juga ga tahu"

Anggel dan Diana pun berbincang bincang, Diana menanyakan banyak hal kepada Anggel.

Saat keluar dari gedung Diana mengerutkan kening, "Mereka siapa ? "

"Gimana ?  Lo ga ada luka kan ? " Tanya Javier kepada Anggel yang baru keluar.

Anggel menatap malas Javier, "Gimini li gi idi luki kin ? " Ucap nya menyye.

Farel maju langsung memeluk tubuh kurus Diana, "Gavin udah Koit, bunda jangan pikirin dia lagi" Ujar Farel.

Diana  terkejut, "Koit ?  Anak bunda udah nyusul bapak nya ya ? " Tanya Diana.

Farel berdehem. Ia lalu melepaskan pelukan itu.

"WOI !  Bunda gue dibawa dulu ke Mansion !  Gue mau pacaran bentar ama Anggel" Seru Farel sedikit berteriak.

Ia langsung saja menarik tangan Anggel masuk kedalam mobil, ia segera menancap kan gas.

"Mau kemana sayang ? " Tanya Farel

"Restoran Rel, gue laper" Jawab Anggel.

Suasana hening, tak ada yang membuka suara.

"Xander.. Kabar dia gimana ? " Anggel memecah keheningan.

"Dia bilang, kalau dia kangen banget sama lo"

Anggel menoleh kesamping, "Kalau kangen, kenapa ga ketemu sama gue ? "

Farel terdiam sejenak mendengar pertanyaan dari Anggel, "Dia takut lo khawatir"

Anggel diam tak mau bertanya lagi, hingga mereka sampai disebuah Restoran yang cukup banyak pengunjung nya.

Farel turun terlebih dahulu dari mobil, ia lalu membuka pintu untuk Anggel. Mereka saling bergenggaman tangan berjalan beriringan masuk kedalam Restoran.

Farel langsung saja memesan setelah bertanya apa yang diinginkan oleh Anggel. Dan pesananan mereka pun sudah datang.

"Ini kak pesanan nya" Ucap ramah pemuda yang membawa nampan, setelah selesai memberi pesanan pemuda itu langsung saja pergi dari situ.

Mereka makan dengan tenang.

Setelah menyelesai kan makanan, Farel langsung saja mengajak Anggel untuk bermain ditaman.

•••••••••

"Eh bos, itu Anggel kan ? "

3 pemuda disana langsung saja memusat kan atensi mereka pada seorang gadis yang sedang berbincang ria dengan seorang pemuda tampan.

Salah satu pemuda itu mengepal kan genggaman tangan nya, gigi nya bergemelatuk.

Tanpa basa basi ia langsung saja berjalan kearah gadis dan pemuda itu.

"EH BOS MAU KEMANA ?! "

"Mampus ! Si bos mau baku hantam kayak nya" Ujar yang lain nya.

•••••••••

Hi jangan lupa buat divote !

TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang