50. Diculik

16.5K 2.7K 279
                                    

Holaa Jangan lupa divote !

Sudah seminggu berlalu, dan perceraian Justin dan Bella juga sudah dilaksanakn tepat dua hari setelah Serena dan Justin berpelukan.

Dan hari ini tepat nya hari dimana Zein dan Bella akan menikah.

Semua orang hadir di acara nikahan mereka berdua, tak terkecuali Serena Justin serta Acha yang keadaan nya sudah mulai memulih.

Saat semua orang berbaur dan bersenang senang, berbeda dengan Anggel yang sedang duduk menyendiri.

Tangan nya meremas kuat gelas digenggaman nya, mata nya memerah antara menahan tangis dan marah.

Di tangan satu nya, ia memegang sebuah foto. Terlihat jelas disana terdapat wajah pemuda yang babak belur dengan mulut dilakban. Pemuda itu adalah Farel.

Awal nya Anggel sama sekali tak khawatir dengan keadaan psycopath gila itu, namun berbeda dengan sekarang.

Ia dilanda rasa takut dan resah, apalagi dengan surat surat yang ia dapati hampir setiap hari.

Anggel sedikit tersentak kala bahu nya ditepuk seseorang. Saat hendak berbalik mata nya melotot kala mulut nya ditutup dengan kain.

"Emhhh" Anggel sama sekali tak bisa berteriak.

"T-hmtolong"Ucap nya dengan susah payah.

Ia lalu berusaha menendang tubuh orang yang menyekap nya.

"Sistem huaaa tolongin gue" Teriak Anggel berbatin.

"Maap nih, tugas gue udah selesai sampai disini kata bos gue.. Lo ga bisa ngelak ngel"

Mata nya terbelak, ia memanggil sistem berkali kali namun sama sekali tak mendapat suara lagi.

Mata nya tiba tiba menjadi berat. Namun ia menolak untuk menutup mata nya, Tangan nya bergerak mengunci pergerakan orang itu.

Berhasil !

Namun saat ingin membanting tubuh orang itu, mata nya tertutup sempurna.

Bruk

Anggel jatuh kelantai. Orang itu tersenyum miring ia mengangkat tubuh Anggel lalu ia bawa pergi.

Sedangkan dipelaminan Bella dan Zein sedang sibuk tersenyum.

"Milo lo lihat El ga ? " Tanya Azka kepada Emil. Mata nya mencari cari gadis yang menghilang sedari tadi.

Emil mengerut kan alis nya lalu menggeleng kan kepala, "Ga ada, Bukan nya sama lo ya ? " Tanya nya bingung.

Azka mulai takut, ia lalu berlari mencari cari Anggel.

Hingga mata nya menangkap sesuatu.

Azka berjalan mendekati sepasang sepatu, ia lalu mengambil sepatu tersebut.

"Ini sepatu Anggel kan ? " Gumam nya membolak balik sepatu tersebut.

•••••••••

"HUAA BELLA" Tangis Ellen memeluk tubuh Bella erat. Disamping nya ada Frans serta dibelakang terdapat keluarga kecil yang dodol.

Bella tersenyum kikuk kala mendapat perlakuan Ellen, "Udah anjir gue malu" Bisik nya tepat ditelinga milik Ellen.

Ellen menarik ingus nya dengan sekali tarikan. "Hiks iya"

Frans yang berada disamping Ellen mengambil tisue lalu ia hapus jejak air mata menggunakan tisue tersebut.

Setelah beberapa lama mengucapkan banyak sekali omongan, akhir nya kini giliran Justin Acha serta Serena yang berikut nya.

"Selamat ya Bella. Saya ga nyangka, baru saja kamu cerai dengan mas Justin, kamu langsung nikah aja" Ucap Serena terkesan menyindir.

"Iya, aku juga dulu ga nyangka banget ngeliat kamu pelukan sama suami orang" Balas Bella dengan senyum tipis nya.

Serena berusaha sabar.

"Iyakan Justin ? "

Justin mendongak, rasa nya sakit kala melihat istri ralat mantan istri nya sekarang sedang bersama orang lain.

"BUN !  DAD ! ANGGEL HILANG ! " Pekik Emil serta Azka berlari dengan tergesa gesa.

Zein Bella Ellen Frans serta Justin membolakan mata kaget, wajah mereka panik serta khawatir.

Berbeda dengan Serena dan Acha yang diam diam menyungging senyum miring nan licik.

•••••••••

Dan kini Anggel sedang berada disuatu ruangan minim cahaya.

Tidur nya sangat pulas hingga ia mulai terganggu lalu terbangun.

"Psst Anggel ! "

"Anggel ! "

"By ! "

"SAYANG ! "

Anggel langsung membuka mata nya kaget, "Apasih anjr" Ujar nya serak mengusap usap mata nya.

Ia memandangi sekitaran hingga pandangan nya jatuh kepada seorang pemuda yang menatap nya kesal.

Anggel Memandangi sekitaran 2 menitan. Saat nyawa nya mulai terkumpul Anggel membola mata nya kaget.

"FAREL ! " Pekik nya kaget.

"Hm" Dehem Farel.

Mata Anggel meneliti wajah Anggel, terlihat mengkhawatir kan. Pipi yang lebam, sudut bibir nya mengeluarkan darah. Rambut nya acak acakan.

"Aws" Lirih nya pelan memegang kepala nya.

"Lo kenapa ? " Tanya Farel khawatir.

"Sakit sayang ? " Suara berat seseorang.

Seorang pemuda berjalan masuk kedalam ruangan.

Mata Anggel menatap tajam pemuda yang tidak lain dan tidak bukan adalah Zidan. "Ga" Ketus nya.

"Kenapa sayang ? Jangan menatap aku tajam seperti itu, atau kucungkil bola mata indah itu" Ancam Zidan.

Ia lalu berjalan mendekat ke Anggel, Tangan nya mengelus perlahan wajah milik gadis itu, "Halus" Gumam nya.

Tangan Zidan bergerak mengambil sesuatu dari balik saku celana nya.

Ia mengambil sebuah pisau kecil, Zidan langsung saja menodongkan pisau itu tepat dileher putih Anggel.

"Menikah dengan ku ?  Atau menjadi koleksi boneka ku ? "  Tanya Zidan tersenyum miring.

Farel mengepal kan kedua tangan nya, "Anjing lo ! Dia cewek gue bangsat ! " Umpat Farel menatap marah keaarah Zidan.

Zidan tersenyum licik, "Kalau gue bilang cewek lo ini udah pernah tidur sama gue gimana ? " Ucap Zidan memancing amarah Farel.

"ANJING LO ! " Sudah habis kesabaran Farel kepada Zidan.

"Zidan.." Panggil Anggel.

Zidan menoleh, "Kamu udah nentuin pilihan ? " Tanya Zidan lembut namun terkesan menyeram kan.

"Gue mau..."

Senyum kemenangan Zidan muncul ia lalu menatap Farel penuh ejekan, namun kala mendengar ucapan lanjutan dari Anggel, expresi nya terganti.

"Gue mau jadi koleksi mayat lo Zi"

••••••••••

Tim Sad End or Happy End?










TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang