28. Kangen bunda

29.8K 4.4K 209
                                    

Jangan lupa di vote ya!

28. Kangen bunda

Part sebelum nya
"Gila. Tadi yang belai muka gue siapa ya?" Gumam Anggel

Anggel sibuk berpikir dan tanpa ia sadari, sedari tadi ada seorang pemuda yang sudah berada di samping ranjang nya.

"EKHM!"

Anggel terkejut kala mendengar suara itu, sehingga hampir terjungkal kebelakang.

Ia menoleh kesamping, dan menemukan seorang pemuda tampan sedang menatap nya datar dan tajam.

Anggel menatap pemuda itu lalu menyengir kecil sembari menggaruk leher nya yang tak gatal. "E-eh hai kak"

Pemuda itu tanpa henti nya menatap tajam Anggel, "Lo penyusup ? "  tanya nya.

Anggel menatap garang pemuda itu, sudah berapa kalikan ia katakan jika ia bukan seorang penyusup pemuda ini tuli atau apa ?

"Gue bilang, gue bukan PENYUSUP.  Lo budek ? " Ucap Anggel

Pemuda itu menggeram marah, gadis di hadapan nya ini benar-benar membuat nya sangat marah. Ia lalu menatap tajam Anggel, bahkan lebih tajam "Kalau lo emang bukan penyusup, kenapa lo ngumpet di bawah meja ?"

Anggel diam tak bisa menjawab, ia berpikir berusaha mencari jawaban yang tepat. "G-gue..."

Melihat Anggel yang tak dapat menjawab pertanyaan nya Pemuda itu menatap Anggel dengan senyum miring nya.

"Mulai sekarang lo jadi Tahanan di sini ! "

Anggel membolakan mata nya kaget akan hal yang di ucapkan oleh pemuda dihadapan nya ini. Ia hendak protes, namun suara sistem menghentikan nya.

"Anda belum menyelesaikan tugas anda tuan, lebih baik anda menerima nya"

Anggel menurut, namun di dalam hati rasanya ia ingin menyekek pemuda itu hingga mati.

Lalu pemuda itu meninggalkan Anggel di kamar, tanpa sepatah kata apapun.

*****

Di sebuah ruangan, terlihat sebuah keluarga dan satu hama sedang berkumpul di atas meja makan. Ada 1 wanita paruh baya, dan  1 pemuda dan satu wanita muda.

Sang wanita muda terlihat sedang menyuapi pemuda itu namun pikiran nya berkelana kemana-mana, jika di mata orang lain mungkin mereka akan di sebut sebagai pasangan serasi.

"Ana sayang..." Panggil wanita paruh baya, memanggil Ana.

Ana memberhentikan aktifitas nya menyuapi sang kekasih, ia lalu beralih menatap wanita paruh baya itu dan memasang raut wajah lugu dan polos.

Ana memiringkan kepala nya lucu, "Em kenapa bun ? " Tanya nya kepada wanita paruh baya itu. Bunda Diana

Bunda Diana menatap Ana geli, saat melihat raut wajah lugu dari Ana.
Hei, tentu saja ia tahu kalau wanita itu sedang menampilkan suatu topeng andalan nya.

"Kamu gapapa kan ? " Tanya Bunda Diana dengan raut wajah kwahatir.

Ana menggeleng kan kepala nya lemas, "Em g-gapapa k-kok bun" jawab nya ragu

Bunda Diana kembali menatap Ana, "Beneran gapapa ? " Tanya bunda Diana lagi, memastikan

Ana menggeleng kan kepala nya lagi sebagai jawaban nya.

Bunda Diana hanya mengangguk.

Setelah selesai makan, Bunda Diana langsung pamit kepada Ana dan pemuda itu yang pasti Gavin. Sementara Ana dan Gavin di tinggal kan di ruang makan.

TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang