43. Farel

17.2K 2.9K 163
                                    

Hi sya kembali💗💗💗💗
Jangan lupa divote ya !

•••••••••••

Air mata Anggel tiba tiba menetes deras dari pelupuk mata nya. Tanpa mengeluarkan satu kata apapun Anggel meninggalkan semua orang didapur dan pergi entah kemana.

Emil Xavier serta Haikal tak tinggal diam, mereka langsung saja mengejar sang adik karena takut terjadi apa apa.

Sebelum pergi, Haikal berhadapan dulu dengan Justin.

"Gue yang tarik kursi Si anjing itu !  Kenapa lo nyalahin Lina sih bangsat ! " Bentak nya kesal.

Justin terdiam ditempat, menoleh kesamping untuk melihat Acha.

"M-maaf aku hiks p-pikir kalo hiks kakak i-itu yang tarik hiks kursi nya" Lirih Acha Justin menanggapi Acha dengan mengelus rambut Acha halus.

"Ck, Bapak nya kek anjing anak nya kek babi mama nya doble! Anjing babi." Cibir Ellen lalu bangkit dari duduk nya.

"Ganggu orang makan aja!"

Frans mengelus rambut istri nya berusaha untuk menenang kan.

"Udah sayang, jangan marah marah terus" Ucap Frans menatap lembut istri nya.

"Lo kalau selingkuh kayak si Anjing itu awas ye lu! Hari pertama jalang itu datang udah gue bogem, terutama lo!" Ucap Ellen menunjuk Frans yang tak tahu apa apa.

"Iya sayang" Balas Frans.

Kini tinggal Bella Serena Justin serta Acha yang tersisa diruangan ini.

"Sehenggak nya kalau kamu ga cinta sama aku, kamu ga usah kasarin anak aku kayak gitu mas" Ucap Bella membuang nafas kasar.

"Ta-"

"Udah deh, mending kamu sama pelakor ini terus! "  Sinis Bella lalu berlalu pergi dari sana.

Justin hanya mampu menghembus kan nafas kasar. "Jangan kahwatir mereka akan menerima kalian seiring berjalan nya waktu" Ucap Justin menghibur Serena serta Acha.

••••••••••

Bruk

Tanpa sengaja Anggel bertubukan dengan seorang pemuda. Air mata nya masih mengalir dan tangan nya menutupi wajah nya.

"Ck"

Pemuda itu terdengar berdecak kesal.

"Lo gapapa?" Tanya nya

Anggel diam tak menjawab, "Maaf"

Tanpa sepatah kata apapun ia langsung memeluk tubuh pemuda yang ia tabrak tadi. Dapat Anggel rasakan jika Tubuh pemuda ini sedikit menegang.

Anggel mendongakan sedikit kepala nya. Memperlihatkan wajah nya dengan air mata yang terus mengalir.

"Hiks g-gue habis ditampar hiks" Tangis nya lalu kembali memeluk tubuh pemuda itu. Javier.

Hati Javier menghangat, entah mengapa dirinya merasa sangat marah kala gadis didepan nya ini menangis.

"Hei. Jangan nangis, lo ditampar sama siapa? Biar gue yang bantai orang nya"

Anggel terkekeh dalam tangis nya.

"Ada pelakor hiks t-terus Justin tampar gue. Sakit banget.."

"Ga tahu kenapa gue hiks bisa nangis kayak gini hiks" Lanjut Anggel.

Javier menaikan alis nya, pelakor? Justin? Apa mungkin Paman nya itu berselingkuh? Astaga ketinggalan berita apa dia ini.

"Uncle selingkuh ya?"

Anggel mengangguk sebagai jawaban.

Menghela nafas kasar Javier kembali menarik tubuh Anggel dan ia peluk sekuat mungkin.

"Lina... Kangen" Rengek Javier.

"Hu'm gue ga"

Javier dibuat mendengus kesal dengan jawaban Anggel.

"Arthur cariin lo btw" Ucap Javier tiba tiba. Ia menbenam kan wajah nya diceruk leher Anggel.

"Biarin"

•••••••

Brak!

Dengan kasar Farel menendang meja dihadapan nya kala mendengar informasi dari anak buah yang ia suruh diam diam untuk menyelidiki gadis nya tanpa sepengatahuan Kakak nya sendiri.

"Justin Anjing! Hari ini juga  gue akan bunuh lo anjing!"

Lalu ia mengambil sebuah ponsel dari saku celana nya. Mengotak atik ponsel tersebut. Menelepon kakak nya.

"Gue pergi ke Anggel malam ini!" ia langsung saja mematikan sambungan secara sepihak tanpa menunggu jawaban dari sebelah.

••••••••••

Anggel sekarang kini sedang tertidur diatas tempat tidur nya dengan tenang.

Tok tok tok

Suara ketukan membuat nya sedikit terganggu, namun sama sekali tak mau membuka mata.

Tok tok tok

Karena malas mendengar suara itu ia langsung saja bangun dari tidur nya secara paksa. Ia turun dari tempat tidur dan berjalan linglung menuju pintu.

Tok tok tok

Tapi tunggu.. Suara ketukan ini bukan dari pintu kamar nya!  Lalu dari mana asal nya?

Tok tok tok

Asal nya dari jendela. Dengan perlahan Anggel berjalan menuju jendela kamar nya.

Srettt

Dengan gerakan cepat ia membuka gorden jendela tersebut.

Dan BOM!

DiBalkon kamar nya berdiri seorang pemuda tampan yang wajah nya menjadi murung.

Karena mengenal siapa pemuda itu, ia segera membuka jendela itu lalu menarik pemuda itu untuk masuk. Setelah menarik pemuda itu, ia langsung menutup kembali pintu  jendela.

"Lo kenapa bisa ada d-" Belum sempat Anggel menyelesaikan Pertanyaan nya, ia langsung dibungkam oleh pemuda itu mulut nya.

"Emh F-farel emh" Panggil Anggel disela sela ciuman kasar yang diberikan Farel untuk diri nya.

Farel diam tak menjawab ia memilih untuk fokus saja berciuman dengan gadis nakal satu ini.

Sekitar 4 menit mereka berciuman, Farel melepas kan ciuman itu dengan nafas ngos ngosan sama hal nya dengan Anggel sendiri.

"Lo Kenapa Farel?"

Farel tak menjawab ia lalu mendorong Anggel hingga terjatuh keaatas kasur.

"Gue gila Anggel... Lo jangan pergi lagi" Lirih Farel kemudian menindih Anggel menyembunyikan wajah nya diceruk leher gadis itu.

"Lo gila? Berarti Xavier aja dah yang jadi calon suami gue" Canda Anggel

"Aws" Ringis Anggel pelan kala Farel menggigit leher nya kasar, mungkin sekarang sudah berbekas.

•••••••••

Udah gue targetin, Cerita ini bakalan End minggu ini atau ga minggu depan oke! Jangan lupa divote biar End nya cepet cepet ada

TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang