44. Murahan

18.2K 3K 167
                                    

Hi all jangan lupa di vote!

••••••••

Anggel berusaha menyingkir kan wajah Farel dari leher nya.

"Aws sakit Farel" Rengek Anggel hendak menangis.

Farel menjilat bekas gigitan yang ia beri dileher gadis nya. "Ga sakit lagi kan?"

Anggel mendengus sebal. "Udah ah bangun!" Kesal Anggel mendorong tubuh Farel hingga terjatuh kesamping.

Terjatuh kesamping, Farel langsung saja memeluk tubuh Anggel kuat. Menghirup rakus aroma tubuh Anggel yang memabukan.

"Sayang..."

Anggel menoleh ke Farel, "Hm?"

"Kawin lari yuk!" Ajak Farel sungguh sungguh.

Hah?

Anggel membalik kan tubuh nya menghadap tubuh Farel.

"Ayo! Tapi nanti, habis kita bantai si Justin Serena Acha Babi ya!" Jawab nya sungguh.

Mata Farel berbinar mendengar jawaban dari Anggel, dengan perasaan senang ia mencium kening Anggel lama kemudian melepas kan nya kembali.

"Iya.. Kita berdua. Dilangit"

•••••••••

"Halo sayang!"

"Kak? Gimana rencana nya? Berhasil ga? " Pertanyaan beruntun dari seberang telepon membuat wanita yang menelepon nya mendengus sebal.

"Ck rencana pertama udah selesai" Jawab Wanita itu.

"Wah aku gasabar buat Si jalang kecil itu menderita! Rencana kedua kapan kak?" Tanya orang diseberang sana semangat.

Wanita itu terkekeh, ia lalu menjilat bibir bawah nya. "Besok. Dan tinggal satu rencana lagi! Kita berhasil..."

"Hehe aku tunggu ya kak!"

"Siap sayang!"

Tap tap tap

Seorang wanita paruh baya datang membawa sebuah botol kecil. Ia berhenti disamping anak nya mencium singkat pipi mulus anak nya.

Ia menyodor kan botol kecil itu kehadapan nya. "Lihat ini sayang! Ini obat perangsang, dosis nya cukup tinggi"

Anak nya menaikan alis, "Lalu? Kepada siapa aku harus memberi ini ibu?" Tanya nya penasaran.

"Sungguh kau ingin tahu?"

Wanita itu mengangguk angguk kan kepala nya semangat, mata nya berbinar.

"Cute! Bisa kasih obat ini ke lelaki tua itu? Frans. Ibu sama sekali tak bisa mendekati nya, mau mencoba bermalam dengan nya?" Ucap Wanita paruh baya itu.

"Serius? Mau dong!"

Karena gemas Wanita itu mencubit hidung anak nya.

"Semoga berhasil ya sayang!"

•••••••••

Dikamar sekarang Ellen sedang mesem mesem sendiri. Wajah nya menahan kesal, ia membayang kan wajah pelakor yang membuat nya menjadi seperti ini.

"Lihat aja! Besok pokok nya harus gue bantai!" Putus Ellen.

"Sayang belum tidur?"

Frans baru keluar dari kamar mandi, bau tubuh nya harum sekali.

"Gblm"

Frans menghela nafas nya, selalu saja salah! Ia lalu duduk disamping istri nya memeluk tubuh Ellen dari samping.

"Kenapa sayang? Masih mikirin hama hama itu?" Tanya Frans lembut. Dan dibalas anggukan dari Ellen.

"Jangan dipikirin terus ya! Aku janji besok kita siksa hama hama itu" Hibur Frans.

Tok tok tok

Suara pintu menganggu acara romantis mereka. Dari mana romantis nya btw om?  Frans mendengus kesal. Mengganggu sekali pikir nya.

Dengan malas ia berjalan menuju kamar. Saat membuka pintu kamar, terlihat Acha dengan pakaian yang cukup eerr membawa nampan berisikan air minum.

Bukan nya merasa tergoda Frans malah merasa jijik melihat penampilan Acha, "Apa Justin semiskin itu sehingga tak mampu membelikan mu pakaian yang layak?" Tanya Frans datar.

Lagipula, yang membuat nya tergoda hanyalah istri nya sendiri Ellen. Frans juga tak tahu mengapa.

"Paman ah kau butuh layanan gratis?"  Tanya Acha layak nya jalang.

Ellen yang masih bisa mendengar pembicaraan Suamin nya dan Acha menahan emosi.

"Wow apa ini? Gratis?"

Acha menganggukan kepala nya mantap.

"Maaf aku tak memerlukan sampah. Dan berhentilah menggoda ku seperti itu, kau terlihat menjijikan jalang! Kau tahu aku tak sebodoh Justin" Ucap Frans tajam.

Ellen yang mendengar ucapan Frans menjadi berbunga bunga, tak salah dulu ia memilih kulkas berjalan itu sebagai suami nya.

Acha masih pada pendirian nya, tak mau pergi. Ia lalu mengelus elus dada bidang Frans.

Frans yang diperlakukan seperti itu langsung saja mendorong tubuh Acha kelantai. "Sialan! Malam ini akan ku bunuh Jalang!" Sentak Frans kemudian mengunci pintu dari dalam.

Frans melirik Ellen yang melihat saja, "Sayangg, jalang ini menyentuh ku! Patahkan jari nya untuk ku kumohon" Rengek Frans kemudian berlari dan memeluk tubuh Ellen.

"Iya sayang, tenang aja. Bukan aku patah kan aja tapi aku potong langsung" Balas Ellen tersenyum manis kepada Frans.

Acha yang mendengar perkataan mereka langsung dibuat panas dingin.
Otak nya berkata jika ini situasi bahaya, pikiran nya selalu berkata

LARI LARI LARI LARI LARI.

Namun tubuh nya sama sekali tak mau pergi ataupun bergerak.

Ellen bangkit dari duduk nya, mengambil pisau kesayangan nya dari balik laci. Berjalan pelan menuju Acha yang sudah pucat wajah nya.

"Jangan m-mendekat!"

Ellen menghiraukan bentakan dari Acha, ia terus mendekat. Hingga sudah sampai tepat dihadapan Wanita jalang itu.

Tes tes

Dua tetes darah menetes dari dahi mulus milik Acha. Wanita itu hanya bisa menangis meraung raung, SIAL! Rencana nya gagal!

Ellen memainkan pisau nya diwajah mulus Acha terlebih dahulu, kemudian turun ke leher dan lengan. Yang terakhir pada tangan yang Wanita itu gunakan untuk menyentuh suami nya.

Ellen memotong jari telunjuk milik Acha dengan perlahan, ia sengaja melakukan itu untuk membuat Acha menjadi menderita.

"Akh Sakit hiks h-hentikan kumohon hiks" Lirih Acha kesakitan.

Sementara Frans menatap kagum sang istri sekarang.

Menurut Frans wajah istri nya itu sekarang menjadi lebih cantik bahkan berkali kali lipat.

Sungguh pasangan suami istri yang aneh!

••••••••••••

Req? Jari apalagi yang harus dipotong sama tante Ellen? Atau langsung tangan nya aja ya pren?😁


TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang