49. Hanya suka

15.7K 2.5K 69
                                    

Di vote jangan lupa!

Setelah melakukan banyak sekali drama, akhir nya sekarang Bella Anggel serta Emil sedang berada disalah satu Restoran ternama.

Tujuan mereka tentu saja untuk bertemu dengan seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah Zein.

Kata nya dia juga akan membawa anak laki laki nya.

Emil sedikit merasa tak rela dengan perceraian antara Bella dan Justin. Biar bagaimana pun, Lelaki bodoh itu adalah Ayah kandung nya tapi jika itu membuat Bella sangat senang, ia akan sangat mendukung nya.

Emil sesekali melirik Anggel yang sedang memilin tangan nya. Anggel tak seperti biasa nya, gadis itu terlihat cukup pendiam.

"Kamu gapapa?" Bisik Emil.

Anggel tersentak sedikit, ia lalu menoleh kan kepala nya kesamping.

Tangan nya berkeringat dingin, mata nya mengawasi sekitaran. "Gapapa kok bang" Jawab Anggel berbeda dengan keadaan tubuh nya.

Bella juga sedikit khawatir dengan Anggel yang terlihat tak baik baik saja.

Sekian lama mereka menunggu akhir nya Zein datang dan diikuti satu pemuda dibelakang nya.

"Maaf sudah membuat mu menunggu" Zein terlihat sangat tampan malam ini.

Bella tersenyum hangat, Saat Zein hendak duduk disamping nya. Satu tangan Bella mendarat tepat di telinga Zein. Zein tersenyum paksa.

"Oh iya. Ini anak gue, ganteng ga?" Ujar Zein menunjuk Satu Pemuda yang terlihat mematung menatap Anggel.

Azka. Pemuda itu adalah Azka, saat melihat Anggel dirinya langsung mematung ditempat. Bunda Anggel dan Ayah nya akan menikah? Lalu...

"Ka duduk" Tegur Zein pada Azka yang tak kunjung duduk.

Tanpa pikir panjang Azka langsung duduk di samping Anggel, Tangan nya terasa dingin.

"Anggel, anak Bunda Bella"

Azka menanggapi nya dengan senyum lembut, "Azka"

Bella dan Zein saling pandang.

"Tante, Anggel nya saya pinjam sebentar boleh?" Tanya Azka lalu menarik pergelangan tangan Anggel tanpa menunggu jawaban.

"Bun!" Tegur Emil tak terima kala melihat adik kesayangan nya dibawa pergi.

Bell menanggapi nya dengan terkekeh kecil.

•••••••••

Kini keadaan sekitar terasa canggung.

"Jadi Saudara tiri ya?" Gumam Azka pada diri nya sendiri.

Anggel hanya diam.

"Gue suka sama lo Anggel.." Lirih Azka berusaha meraih wajah gadis nya.

Anggel terdiam sejenak, wajah nya ditangkup oleh tangan besar milik Azka.

"Gue tahu"

Azka menghembuskan nafas nya kasar, "Lo-"

"Lo cuman suka kan? Bukan cinta?" Tanya Anggel berusaha melepaskan tangan Azka dari wajah nya.

Azka menunduk kebawah, ia lalu mendongakan kepala nya sepenuh Nya menghadap Anggel. Mendekat kan kening nya kepada kening Anggel lalu ia satukan.

Benar, ia hanya mempunyai rasa suka terhadap gadis dihadapan nya ini.
Hanya rasa suka, dan rasa ingin melindungi. Itu saja. Sejak pertama kali bertemu dengan Anggel dirinya merasa seperti harus menjaga Anggel.
Tak ada rasa Cinta dibalik itu semua.

Mata nya dan mata Anggel saling bertatapan. Ia mengakhiri tatapan itu dengan kecupan lama di puncuk kepala milik Anggel.

Mata gadis itu menutup meresapi rasa kasih sayang yang disalurkan Azka lewat kecupan itu.

Setelah beberapa menit akhir nya Azka menyelesai kan kecupan lama itu.

"Gue jadi abang tiri lo nih cerita nya?"

Anggel mengangguk sebagai jawaban, ia kemudian terkekeh. "Gue manggil lo abang Azka?"

"Tapi ga deh, Gue manggil lo.. Aka aja gimana?" Tawar Anggel.

Azka kembali mengecup puncuk kepala Anggel, "Oke El" Jawab Azka.

Anggel mengangkat satu alis nya, "El?" Beo nya.

"Panggilan sayang buat lo" Ujar Azka mengecup pipi kanan Anggel.

Anggel menepuk jidat Azka pelan, ia kemudian menarik pergelangan tangan Azka.

Sementara ditempat lain, Emil sedang misuh misuh sendiri, Mood nya sekarang hancur.

Saat Anggel dan Azka datang Emil langsung saja menyambut kedua nya.

"Udah datang nih, kurang lama loh berduaan nya" Sindir Emil.

Bella menepuk paha Emil sebagai teguran.

Mereka semua lalu melanjutkan perbincangan, suasana cukup menyenang kan, karena Emil dan Azka sedikit adu mulut.

Hingga tiba tiba ada satu anak kecil datang membawa sebuah botol sedang bermotif barbie berisikan jus jeruk.

"Kakak antik, mawu beli jus jeluk aku nda?" Tanya anak kecil itu sembari menunjukan botol itu kepada Anggel.

Karena botol itu terlihat lucu Anggel langsung saja membeli nya, anak itu juga langsung pergi meninggalkan Anggel.

"Itu apaan" Kepo Azka melihat botol digenggaman tangan Anggel.

Anggel segera menyembunyikan botol itu di belakang tubuh nya, "Adalah kepo banget sih" Jawab Anggel ketus.

Azka geleng geleng kepala.

Anggel segera membuka tutup botol itu lalu ia minum dengan tergesa gesa hingga habis. Setelah meminum jus itu hingga habis, ia bersendawa pelan.

"Jorok lo" Ujar pelan Azka.

Anggel mah bodo amat.

"Jadi? Kapan kita bakalan nikah?" Tanya Zein menatap Bella.

Wanita itu berpikir sejenak. "Minggu depan?" tawar nya.

Zein membalas tawaran itu dengan senyum miring, "Oke setuju ! " Jawab Zein terlihat semangat.

Sangat asik berbincang hingga mereka sama sekali tak menyadari ada satu Pemuda yang menatap mereka, bukan lebih tepat nya Anggel dengan senyum miring.

"Udah om ! Pelmen nya mana ? " Pinta anak kecil yang baru datang sembari menyodor kan tangan.

Pemuda itu sedikit mendengus kala mendengar sebutan 'om' untuk dirinya. Tapi ia langsung memberi setoples permen berbagai rasa untuk anak itu.

"Oke makasih om, Dah"

Setelah mendapat permen anak itu langsung saja pergi meninggal kan pemuda itu.

•••••••••••

Om ini siapa ya ?




TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang