TRANSMIGRASI ANGGEL [END]

35. Xavier and Javier

Hai all🤓 maap nih kalo author telat Up.

Saat melihat wajah Anggel yang sangat mirip dengan adik ipar nya, wanita paruh baya itu langsung berteriak kesenangan.

"PONAKAN GUE CANTIK BANGET SIH!" Pekik nya kelewatan senang.

Semua orang diruangan itu menutup telinga nya, tak terkecuali para Maid yang sedang bekerja didapur.

Lelaki paruh baya itu menatap tajam wanita paruh baya itu, "Kau bisa membangunkan nya Bodoh!" Umpat nya kepada wanita itu.

Wanita paruh baya itu hanya mengeluarkan cengiran kecil nya, tangan nya hendak beralih mengambil alih tubuh Anggel namun terhenti kala suara seseorang.

"Siapa itu Justin?"

Datang seorang Lelaki paruh baya.

Lelaki paruh baya yang menggendong Anggel adalah Justin Allardo Wirdana.

"Kau tak mengenal wajah keponakan mu sendiri Frans?" Tanya Justin kepada lelaki paruh baya itu.

Lelaki paruh baya itu mengerut kan kening nya. Ia lalu menatap serius wajah Justin, lalu beralih menatap Anggel yang masih tertidur pulas dengan wajah polos nya.

lelaki paruh baya itu mengeluarkan senyum nya, mata nya sedikit memanas. Ia lalu melangkah kan kaki nya menuju Justin, tidak! Lebih tepat nya menuju Anggel.

Saat sudah berada dihadapan Justin lelaki paruh baya itu langsung saja mengulurkan tangan nya. Mengusap-usap rambut lembut milik Anggel.

"Biarkan aku menggendong nya" Ucap lelaki paruh baya itu lalu mengambil Anggel dari gendongan Justin.

Justin hendak protes dengan Ucapan sahabat nya itu namun ia urungkan dengan ucapan sahabat nya.

"Kau urus istri mu itu. Dia dari tadi terus menangis dan mengucapkan nama keponakan kesayangan ku ini" Ucap lelaki paruh baya itu.

Justin segera pergi meninggalkan  kakak perempuan dan sahabatnya.

"Heh turunin ponakan gue cepat!" Titah wanita paruh baya itu.

Dia adalah Hellena Baskara kakak perempuan dari Justin, ayah  Anggel. Dan lelaki paruh baya itu adalah Fransisco Yunanda Baskara Suami dari Ellen.

"Ck" Decak Frans, tapi ia tetap melaksanakan perintah dari Ellen. Ia menurunkan Anggel lalu ia baringkan di atas sofa yang terlihat empuk.

Ellen langsung saja berlari kecil menuju Anggel yang dibaringkan diatas sofa. Ia menatap wajah cantik Anggel lama, "Cantik... Persis seperti ibu mu" Puji Ellen terhadap wajah Anggel.

Air mata nya tiba-tiba saja meluncur kala melihat wajah Anggel. "Ck Aunty Cengeng banget ya?" Lirih nya.

Frans yang melihat istri nya menangis langsung saja mengelus punggung istri nya sayang. "Kenapa menangis?" tanya nya lembut kepada sang istri.

"Lo bodoh ya? Gue nangis gara-gara ponakan cantik gue ini hiks. Nah kan hiks cengeng banget" Umpat Ellen menutupi wajah nya sembari terisak.

Frans mengusap dada nya sabar, sudah 20 tahun mereka menikah istri nya ini sama sekali tak pernah berkata lembut kepada nya.

"Sudah lah berhenti menangis, kau bisa membangun kan keponakan Cantik ku ini" Lerai Frans sembari mengusap kepala Anggel lembut.

"Hiks k-kau ini bukan nya hiks memeluk ku lalu menenangkan ku hiks" Isak Ellen.

Frans hanya menghiraukan istri nya yang menangis dan malah asik mengusap rambut Anggel
Bukan nya ia sudah menenangkan istri nya bukan?

•••••