33. Lio

27.2K 4.3K 193
                                    

Jangan lupa divote!

Anggel yang sudah tak tahan diperlakukan seperti tadi, langsung menendang perut Arthur kuat.

'Bruk'

Tendangan yang diberikan Anggel tak main-main, Arthur bahkan sampai terjungkal dan terjatuh kebawah ranjang tempat tidur.

Anggel bangkit dari posisi nya, sebelum pergi Anggel menyempat kan diri untuk memberi tatapan tajam untuk Arthur. Arthur pikir Anggel adalah perempuan yang mau diperlakukan bak jalang seperti tadi? NO-NO

"Sial First kiss gue.."

Anggel pergi dari kamar itu meninggalkan Arthur yang menatap nya penuh arti sedari tadi.

"Mine"

*****

Setelah keluar dari kamar, Anggel sekarang sedang duduk sendiri disebuah taman kecil. Ia terlihat sedang termenung, seperti memikirkan sesuatu.

"Huaaa kangen Bunda Diana..."

"Kangen Xander..."

"Kangen Farel juga" Lanjut Anggel berteriak kecil.

Anggel jadi memikirkan bagaimana keadaan kedua suaminya setelah ditinggal.

Apakah akan menangis? Apakah sekarang mereka sedang memikirkan nya?. Semua pertanyaan itu selalu muncul dibenak nya.

"Anda terlihat sedih tuan, ada apa?"

Anggel menghembus kan nafas nya kasar, "Gue kangen duo Psychopath" Lirih nya.

"Temui mereka lah"

Anggel tersentak mendengar ucapan Sistem, "Hah? Emang boleh?" Tanya Anggel ragu

"Misi tuan kan sudah selesai"

Anggel menepuk kening nya. Oh iya, kan ia sudah menyelesai kan misi nya. "Ck, gue kan lupa Sis. Kalo gitu ayo kita teleportasi!" Ucap Anggel semangat.

"Anda ingin langsung pergi ketempat Farel dan Xander tuan?"

'Kruyuk..'

Anggel memegang perut nya yang berbunyi. "Ga bentar dulu deh, pergi warung makan aja dulu sis" Jawab Anggel, Ia harus mementingkan perut nya dulu baru cogan.

"Oke"

'Cling...'

Anggel membuka mata nya. Ia meneliti tempat sekitar nya, Anggel menghembuskan nafas nya lega kala muncul ditempat yang tepat. Masa mau muncul dibawah meja lagi?

Dengan riang Anggel berlari kecil menuju warung makan yang tak jauh dari tempat kemunculan nya, saat dipertengahan perjalanan. Langkah Anggel terhenti kala mendengar sebuah tangisan anak kecil.

'Hiks'

Anggel memutar tubuh nya, menengok samping kanan untuk mencari asal suara. "Tadi ada suara bocil nangis perasaan" Gumam Anggel

Karena penasaran, Anggel pergi untuk mencari asal suara tersebut.

'Hiks'

Anggel kembali mendengar suara tangisan anak kecil, ia kemudian berjalan mencari-cari asal suara. Hingga mata nya menangkap seorang sosok anak laki-laki yang diperkirakan berumur 4 atau 5 tahun.

Ia segera berlari menuju anak laki-laki tersebut. Saat sudah berada tepat dihadapan bocah laki-laki itu, Anggel langsung berjongkok menyesuaikan tinggi tubuh nya dengan tinggi anak laki-laki itu.

Tangan nya dengan lembut mengusap kepala bocah lelaki itu, "Hei kenapa nangis?" Tanya Anggel lembut.

Dengan tersedu-sedu bocah lelaki itu menjawab pertanyaan Anggel, "Hiks Lio telsesat hiks"

Anggel menatap bocah lelaki itu iba, ia kemudian mengeluarkan sebuah permen kaki dari dalam tas yang selalu ia bawa.

Yaiyalah, orang ad duit segepok:v

.
"Mau kakak kasih permen ga?" Tanya Anggel sembari menyodorkan permen kaki tersebut kepada bocah lelaki itu.

Tangan kecil bocah itu perlahan mendekati tangan Anggel yang memegang permen bertangkai itu. Tapi saat ingin mengambil dari tangan Anggel, tiba-tiba Anggel menarik kembali permen kaki itu.

"Eits tapi ada syarat nya!" Ucap Anggel.

Bocah laki-laki itu menatap Anggel bingung dengan masih mengeluarkan isakan tangis, "Syalat nya hiks a-apa?" Tanya nya

Anggel mengulurkan satu tangan nya, ia kemudian mengusap air mata bocah laki-laki itu, "Kamu ga boleh nangis, soal nya wajah kamu jelek" Jawab Anggel jujur.

Bocah lelaki itu dengan polos nya langsung menganggukkan kepala, dan segera menghapus sisa-sia air mata di pipi nya. "Udah Lio nda nangis lagi" Ucap  bocah laki-laki itu, Lio. Dengan suara yang sedikit serak akibat menangis.

Anggel mengulum senyum saat melihat Lino, lalu kemudian ia membuka bungkusan permen kaki tersebut lalu menyodorkan kepada Lio.

"Ini ya ganteng"

Lio langsung saja mengambil permen kaki itu dari tangan Anggel, "Makasih kakak Antik" Ucap Lio tulus

Anggel menunjukan senyum termanis nya, "Sama-sama ganteng" Jawab nya

"Eh Lio kesini sama siapa?" Tanya Anggel tiba-tiba

"Sama-"

"LIO!"

Seorang laki-laki paruh baya diikuti oleh 2 bodyguard. datang menghampiri Anggel dan Lio.

"Papah!" Pekik Lio kesenangan, ia kemudian berlari dan langsung memeluk kaki lelaki paruh baya itu.

Wajah lelaki Paruh baya itu terlihat sangat Khawatir, lelaki paruh baya itu kemudian mengangkat tubuh kecil Lio, lalu ia gendong ala koala.

"Lio kemana aja?" Tanya lelaki paruh baya itu.

Lio mendongak kan kepala nya menatap wajah lelaki paruh baya itu, "Lio tadi telsesat. Telus Lio nangis deh" Jawab Lio dengan wajah polos nan menggemaskan.

Lio mengangkat tangan kecil nya, lalu beralih menunjuk Anggel dengan jari telunjuk, "Kakak Antik itu yang nenangin Lio buat nda nangis agi" Ucap nya kepada sang Ayah.

Lelaki paruh baya itu langsung saja mengikuti arah telunjuk anak laki-laki nya.

'DEG'

"Lina" Lirih lelaki paruh baya itu

__________________________________

Maap nih kalo part nya pendek banget🙏









TRANSMIGRASI ANGGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang