Transmigrasi

70.3K 8K 1.2K
                                    

Rena tertidur setelah membanting novel berjudul (Posesif Family)². Membaca novel tersebut menguras jiwa dan raganya. Otaknya terlalu lelah oleh semua emosi.

Selang beberapa jam kemudian ia terbangun karena merasa kedinginan.

"Hoammmmm." Ia meregangkan tubuhnya agar tidak terlalu kaku, kalau dalam bahasa Jawa sering disebut ngolet.

"Dingin banget elah," keluhnya. Karena rasa dingin itu ia kembali menutupi tubuhnya dengan selimut. Tidur kembali, prinsip anak rebahan.

Matanya terbuka lebar.

TUNGGU SEBENTAR

Sejak kapan kamarnya jadi sedingin ini? Dinginnya seperti dingin AC di perpustakaan dan lab komputer.

Ia menatap sekeliling, mendapati kamar dengan ukuran besar. Mungkin mencapai 3 kali lipat dari kamarnya. Kasurnya juga berukuran sangat lebar, kasurnya yang kemarin gak ada apa-apanya. Sudah lebar, empuk lagi.

Pasti transmigrasi nih, yakinnya dalam hati. Wajahnya cekikian merasa senang. Dengan langkah semangat ia mencoba mencari cermin, untuk memastikan apakah dia benar bertransmigrasi atau tidak.

Di kamar tersebut ada kamar mandinya membuat Rena menganga tak percaya. "Orang kaya memang beda."

Ia menatap cermin dan mendapati wajahnya sangat berbeda dari sebelumnya. "Fiksss transmigrasi gue! Pasti ke novel posesif family kuadrat! Yakin! 100%. Soalnya novel tu habis gue banting. Dan ceritanya gue lagi dapet karma karena ngebanting novel itu."

Bukannya sedih, Rena malah sangat bahagia. Ia sangat yakin dan senang bertransmigrasi ke novel (Posesif Family)². Tapi masalahnya ia menjadi siapa? Visual wajahnya ini tidak pernah terpikirkan olehnya.

Mendadak ia teringat sesuatu, mamanya bagaimana ya? Ia menunduk dan berharap mamanya baik-baik saja. Eh, raganya juga bagaimana? Apakah dia disana meninggal atau hanya koma? Atau mungkin tertidur? Atau malah waktu dinovel dan dunia nyata berbeda?

"Mama semoga mama baik-baik saja. Maafkan anakmu ini yang terlalu durhaka. Mama semoga anakmu ini bisa kembali setelah menyelesaikan masalah tokoh utama. Doakan anakmu ini ma!" Ucap Rena, tangannya mengadah ke atas.

Rena mencari identitas tokoh ini. Membuka ponsel yang berada di atas nakas. Sialnya dikunci. Hahhhhh.

Ia berusaha keras menebak apa kira-kira password kunci tersebut. Kenapa pakai dikunci segala? Apakah ada sesuatu yang  berusaha disembunyikan. Sok misterius sekali.

Asal coba, Rena mengetikkan password sama seperti ponselnya dulu. Bagai hujan emas, ponsel tersebut berhasil dibuka.

Rena mengecek email ponsel dan mendapati bahwa pemilik tubuh ini bernama Reina Dewi Arkana. Mirip namanya dulu, Rena Dewi Aksara. Mirip lah ya, lumayan.

Dahinya mengernyit, siapa Reina? Perasaan tidak pernah muncul dalam cerita. Apakah karena figuran jadi dia tidak bisa mengingatnya? Tapi memang separah itu ya sampai ia tidak mengingat apapun tentang Reina? Apakah tokoh Reina berhubungan dengan para tokoh utama?

Hmmmm, tanda tanya besar.

"Ini siapa yaaa? Perasaan figuran pun gue bisa hafal. Kenapa ini gak? Gak pernah muncul kali ya?"

"Ck terlalu figuran," decak Rena.

Demi mengatasi pencaritahuan siapa sebenarnya Reina ini. Maka Rena me-list para tokohnya di buku random yang ia temukan di meja belajar.

List pemeran

Pemeran utama:
Queenzy Princessa J. (Jnecchi)
Reinard King Arlone

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang