Are U Okay?

29.1K 3.8K 480
                                    

3 hari kemudian, Reina masuk ke kelas dengan penuh percaya diri. Dari awal masuk ke sekolah senyumnya mengembang sempurna. Begitu masuk kelas ia langsung berteriak. "Artaaaa where are youuu???"

"I'm here honeyyyyyy," jawab Arta sambil melambaikan tangan kirinya ke atas. Sedangkan tangan kanannya memegang ponsel. Ia sedang bermain game sebenarnya.

"Jangan lupa nanti siang ke kelas teater buat reading naskah sekalian latihan."

Mendadak pikiran Arta menjadi kosong, ngeblank. "Ha?"

Reina dengan bangga menunjukkan hasil data bahwa tiket sudah sold out. "SoLD OUt"

"Anjir? Gue belum beli tiketnya anying"

"MAM to the PUS, MAMPUS! Gue bilang juga apa! Tapi lo kan ikut teater, gak perlu beli tiket honey"

"Wooahhh siap honeyyy"

Brakkkk

Tiba-tiba suara gebrakan meja membuat suasana menjadi hening seketika. Saling melirik satu sama lain. Justin mendorong mejanya kasar lalu meninggalkan kelas.

Alex menggelengkan kepalanya ketika melihat Justin emosional. "Reinard dimana Rei?" tanyanya.

"Dia lagi sibuk ngedekor kamar sama katanya mau beli barang-barang buat baby," jelas Reina.

Alex mengangguk dan keluar kelas diikuti inti T-Rex lainnya.

Mumpung ada waktu luang, Reina mengecek chat. Ia terus scroll sampai ke bawah dan menemukan chat dari nomor tak dikenal. Di situ ada pesan dari beberapa hari yang lalu. Chatnya tertimbun karena akhir-akhir ini ia lumayan sibuk dan banyak yang mengirim pesan padannya terkait Exploration.

Di chat tersebut memberitahukan bahwa Zidan masuk rumah sakit karena kecelakaan dan melampirkan alamat rumah sakit beserta ruangannya. Ia tercengang dan langsung membalas chat tersebut dengan brutal.

+62....

KEADAANNYA GIMANA?
NGGAK PARAH KAN?
Masih di RS?
Ntar pulsek otw ke sana

Udh di rumah
Share Location📌

Btw ini siapa?
Hehe
Oh Tio

👍

Reina langsung menghubungi Zidan untuk mengetahui keadannya. Ia menelfon beberapa kali tapi tidak terjawab. Ia pun mengirim beberapa pesan.

Lalu sepulang sekolah segera meluncur ke toko buah terlebih dahulu. Membeli parsel buah tentunya.

Kemudian ia mengamati maps terlebih dahulu agar nanti tidak kebingungan. Setelah paham rutenya, ia baru melaju lagi dengan bantuan gmaps jangan lupa.

Setelah perjalanan belasan menit akhirnya Reina sampai tujuan. Ia langsung mengangguk paham sambil bergumam. "Orang kaya juga ternyata, ya jelas sih."

Waktu akan memasuki rumah tersebut, jujur saja Reina agak gugup. Ia sampai harus menarik nafas beberapa kali dan mengembungkan pipinya.

Reina memencet bel dan pintu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya. Jika dilihat dari umurnya, kemungkinan besar adalah salah satu dari pembantu di rumah tersebut.

"Ada apa neng?" Tanya wanita tersebut.

Reina tersenyum, "Mau jenguk Zidan bu."

"Oh temennya ya?" Reina mengangguk. "Ayo, saya anter ke kamarnya."

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang