35

32.1K 4.4K 418
                                    

Queenzy mengajak Reina bertemu, hanya sekedar curhat sesama perempuan. Queenzy ingin bercerita kepada Reina, karena menurutnya Reina adalah orang yang paling tepat untuk diajak bicara. Disamping fakta bahwa dia adalah adik dari mantan pacarnya.

"Hai! Udah nunggu lama ya?" Tanya Reina.

Queenzy menggeleng, "Belom kok."

"Nggak ada masalah kan sama keluarga lo?"

Queenzy menggeleng lagi, "Nggak ada masalah sama sekali."

"Terus kenapa?"

"Cuma mau nraktir, ucapin makasih buat yang dulu-dulu"

Reina mengangguk paham, "Gimana keluarga lo? Udah waras?" Reina yang bertanya, Reina pula yang tertawa. Tapo untungnya Queenzy juga ikut tertawa.

"Makin gila sih"

Reina ketawa ngakak, nggak heran lagi sih.

"Kakak gue selalu nanyain lo," kata Queenzy.

"Oh ya? Kakak yang mana, kakak lo banyak soalnya"

"Hampir semuanya"

"Berasa famous gue"

Queenzy menunjukkan kalungnya. "They're crazy possessive."

"Ada kameranya pasti atau pelacak lokasi iya kan?" Reina melambaikan tangannya dengan santai di depan kalung tersebut.

Queenzy mengangguk membenatkan.

"At least mereka kembali ke jalan yang benar lah. Kalo ada apa-apa bakal ada bukti. Dan pastinya nggak bakal percaya kalo ada foto gak jelas yang jelas-jelas editan! Oh iya, atas nama kembaran gue, gue minta maaf atas kelakuan brengsek dia. Kalo diajak balikan jangan mau, eh tapi terserah deng ". Tapi selama ini Reina berpikir bahwa tidak ada salahnya mereka balikan kalau saja Reinard tidak membuat kesalahan fatal alias menghamili orang. Reinard untungnya juga sifatnya tidak separah di novel.

Sejujurnya ia merasa sifat tokoh novel sangat melenceng. Ia memutuskan untuk membaca kembali novel tersebut nanti malam.

Mereka berbicara dari A-Z sampai waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 mereka pun berpisah. Zidan datang untuk menjemput Reina dan dia bertemu dengan Queenzy. Queenzy tertegun sejenak, tidak ingin menerka-nerka. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan Zidan setelah sekian lama. Zidan benar-benar seperti hilang beberapa bulan terakhir. Anggotanya tidak ada yang tau tentang kabarnya, geng Zidan tak lagi mencari masalah, tidak melakukan kecurangan saat balapan. Benar-benar bukan tabiat seorang Zidan.

Zidan mengangguk saat bertatapan dengan Queenzy, sebagai pengganti kata 'hai atau halo'. Salah satu bentuk kesopanan saat bertemu orang.

Queenzy terkejut, Zidan benar-benar seperti orang asing ketika menyapanya dengan anggukan. Apalagi Zidan langsung pergi begitu saja, tidak ada kata sapaan, menggoda ataupun memaksa sama sekali.

Di parkiran Queenzy melihat jelas bagaimana keakraban Reina dan Zidan. Pertanyaannya hanya satu, 'Bagaimana respon Reinard terhadap keakraban mereka berdua?'
(Berasa rumusan masalah penelitian sosiologi yg)

Omong-omong Reina belum pulang sejak sore tadi sehabis hunting novel. Sehabis hunting novel langsung bertemu Queenzy. Jadi ia meminta Zidan untuk pulang dulu. Begitu Zidan datang, mereka langsung pulang. Sesampainya di rumah Reina langsung marathon baca (Posesif Family)² tak lupa dengan segala umpatan dan komenan di setiap paragraf. "Udah baca kedua kalinya kok masih emosi. Kalau gue maki plus banting novelnya kira-kira balik ke dunia asli gak ya?"

***

Kezio menatap Queenzy yang baru saja pulang. "Habis ketemu Reina?"

"Hm"

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang