Undangan Mantan

30.6K 4.8K 407
                                    

Selama seminggu ini, Justin dan Lily tidak datang ke sekolah. Alasan Justin tidak sekolah karena mempersiapkan pertunangannya, begitu pula dengan Lily. Tapi selain itu, alasan kondisi kesehatannya lah yang membuat Lily tidak masuk sekolah.

Persahabatan Reinard dan Justin juga mulai merenggang. Alex, Bastian dan Kenan ikut kena imbasnya. Mereka menjadi merasa sedikit awkward. Tapi mereka juga berusaha untuk merekatkan kembali.

Sedangkan Reina disibukkan dengan kegiatan OSIS. Karena dalam 6 bulan ini, tidak hanya ada satu event saja. Karena kesibukan itulah ia jadi sedikit demi sedikit lupa tentang keberadaan Justin. Beruntungnya lagi, teman sekelas tidak ada yang mengungkit masalah Justin. Sebab sudah diancam duluan oleh Reinard. Reinard sengaja melakukan hal tersebut, ia tidak ingin Reina menjadi sedih karena mengingat Justin.

Tapi tampaknya peringatan tersebut tidak berpengaruh untuk Lili (sahabat Reina). Buktinya kala dia bertemu Reina ia menjelaskan bagaimana keduanya bisa menjadi pasangan. Reina yang pada dasarnya kepo pun tertarik dengan topik tersebut. Kebetulan sedang jamkos, mereka pun pergi ke kantin untuk mengobrol dan makan.

"Mau pesen apa?" Tanya Reina yang mau menuju stan makanan.

Lili berpikir sebentar, "Batagor sama es jeruk."

"Oke," Reina pun menuju ke penjual dan memesan pesanan Lili serta miliknya sendiri. Ia menunggu cukup lama, lalu mengambil pesanannya. Dibawa dengan nampan dan menuju ke meja tempat Lili duduk.

"Katanya lo mau nyeritain soal awal jadian gue sama Justin," ucap Reina mengingatkan.

Lili mengunyah batagornya dahulu, menelannya kemudian meminum es jeruk. "Oh ya, lupa. Kalian jadian sejak perempatan kelas 10."

Reina mengernyit, "Perempatan? Ada gitu istilah perempatan dalam waktu? Kayak jalanan aja."

"Maksudnya pas setengah dari semester pertama. Waktu itu ada tugas Bahasa Indonesia disuruh baca dialog. Bu Naya gak tau kenapa ngeship kalian berdua. Kayaknya dia sengaja biar kalian satu kelompok. Dia juga yang bikin teks nya. Nahhh Bu Naya sengaja lagi biar satu kelompok ke kelompok lain gak boleh saling liat-liatan teks. Kan bakal dipersentasikan di depan kelas. Pasti latihan dong ya? Waktu itu ada yang salah paham, akun gosip SEMAI nyiduk kalian berdua di belakang sekolah lagi baca script. Ngiranya jadian beneran, heboh banget dulu. Tapi langsung ketutup lagi beritanya gara-gara couple goals kakel ada yang putus. Terus pas harusnya persentasi, Bu Naya kayaknya sengaja nuker semua script. Jadi diacak gitu. Dan kalau jadi seriusnya itu gatau, kelas 11 ini kalian baru serius, gue bahkan kaget liat kalian jadi akrab," jelas Lili panjang lebar.

"Bu Naya ada masalah apa sih? Terus gara-gara itu gue sama Justin jadian? Absurd banget," heran Reina.

Lili berdehem sebentar, "Lo tau gak plot twist nya yang kakel putus itu juga korban dari pershipperan Bu Naya. Bu Naya dulu juga nge-ship mereka, bahkan dia juga ikut andil buat mereka jadi deket. Tapi ya udah putus, mereka udah lulus."

"Bu Naya meresahkan"

"Banget, setiap angkatan pasti ada lebih dari satu pasangan korbannya."

Reina masih tidak percaya dengan cerita Lili. Menurutnya cerita tersebut sangatlah tidak masuk di akal. Masa hanya karena dialog atau praktek drama dari Bu Naya ia bisa jadian. "Tapi masa sih gara-gara itu doang?"

Lili mengedikkan bahunya, "Kayaknya juga ada faktor lain juga. Lo sendirinya kenapa lupa anjir?!"

"Namanya juga manusia," ucap Reina berusaha mengelak.

"Hilih"

***

Jum'at sore, Justin sengaja menemui Reina untuk kejelasan hubungan mereka. Selama beberapa hari ini, ia tidak pernah berkomunikasi dengannya. Ponselnya disita oleh orang tuanya, ia tidak tau alasannya. Yang jelas mereka berkata bahwa ia harus fokus dengan pertunangannya. Mulai dari pemilihan tempat, cincin, dekorasi, kue, makanan, minuman, undangan, ia dan Lily harus terlibat langsung. Kedua belah pihak keluarga menginginkan acara pertunangan tersebut sesuai dengan mimpi Lily.

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang