Keluarga Arlone dan Reina terus berdiskusi mengenai hak asuh Reina. Mereka melakukan pertemuan beberapa kali. Sempat ada cekcok, pertengkaran bahkan ancaman. Namun Reina berhasil meredam dengan memberikan pendapatnya. Ia akan tinggal seminggu di mansion Arlone dan seminggu berikutnya di rumah orang tua angkatnya. Ia tidak mungkin meninggalkan orang tua yang telah merawatnya belasan tahun begitu saja. Selain itu, jujur saja ia mulai nyaman dengan orang tua angkatnya walau ia belum terlalu lama bertransmigrasi. Ia merasa keberadaan mama kandungnya (sebelum transmigrasi) di dalam mama Celline. Walau mama kandungnya lebih kejam. Sebenarnya itu juga salahnya sih hahaha.
Hari ini Reina bersiap untuk ke mansion Arlone. Ia merasa sedikit tegang. Ia mengatur nafasnya berkali-kali. Ia benar-benar gugup.
Orang tua kandung Reina sudah berada di ruang tamu untuk menjemput. Orang tua angkatnya sebenarnya merasa tidak rela. Tapi mau bagaimana lagi, ia tidak bisa memisahkan Reina dengan orang tua kandungnya begitu saja.
Reina memeluk mama angkatnya, padahal ia hanya pindah rumah seminggu. Tapi kenapa menjadi dramatis. Mamanya juga seperti tidak rela untuk melepaskannya. Reina pun menepuk-nepuk punggung mamanya, "Gapapa ma, cuma satu minggu oke." Dengan setengah tidak rela Celline pun mengangguk.
Setelahnya Reina pergi menggunakan mobil mewah milik keluarga kandungnya. Mereka hanya bertiga dan Reina merasa sangat awkward. Ia rasanya ingin berpura-pura untuk tidur agar tidak merasakan kecanggungan yang luar biasa.
Beruntungnya, mommy-nya (ibu kandung) mengajaknya berbicara. Sepertinya ia sudah sadar kalau putrinya masih merasa canggung. "Besok kita ke mall ya? Kita cari baju keluarga buat foto bersama."
Reina mengangguk saja, lalu mereka bertanya tentang kehidupan Reina. Reina menjawab tapi versi setelah transmigrasi. Karena dia tidak terlalu ingat, memang pada dasarnya tidak tau bagaimana pengalaman hidup Reina asli.
"Kamu OSIS ya?" Tanya Daddy (ayah kandung)
"Iya dad"
"Katanya mau acara EXPLO, siapa ketua panitianya?"
"Ketua panitianya aku dad"
Daddy dan Mommy terlihat begitu bangga. Bahkan sang mommy sangat excited menanyakan perihal event Exploration.
"Udah ada sponsor?"
"Udah ada, tapi masih skala kecil. Tapi lumayan bisa hampir sepertiga dana awal tercukupi."
"Mau gak perusahaan Arlone jadi sponsor utama Explo?"
Reina melotot, jelas maulah! "Wohohoho mau dong! Tapi kasian sih adkel kalo besok mereka harus pontang-panting cari dana. Sedangkan tahun ini dananya lancar jaya."
"Adkelmu juga kaya, palingan mereka juga minta ortunya untuk jadi sponsor."
"Kan kayanya bedaaa dad. Kan kalian nomor 1 di dunia, hadeh."
Geo dan Yolanda mengangguk menyetujui. "Kalo dananya kurang, bilang aja," ujar sang daddy.
Reina langsung hormat (tangan seperti hormat ke bendera) "SIAP BOS!" Mereka tertawa setelahnya.
***
Reina dan Reinard berusaha lebih mengakrabkan diri. Mereka sama-sama bingung harus mulai dari mana. Sebenarnya mereka tidak canggung-canggung amat sebelumnya. Tapi setelah tau mereka kembaran, mereka malah menjadi canggung. Jadi Helena lah yang harus ikut turun tangan mengakrabkan mereka berdua. Dan malah Helena serta Reina lebih cepat akrab. Pada dasarnya mereka sama-sama perempuan, jadi topiknya lebih nyambung. Apalagi Reinard kan kulkas, kalau Reina omong banyak pasti Reinard hanya menjawab seperlunya. Jangan lupakan kata-kata andalannya yaitu 'HM'. Kata legend disetiap karakter cold and cool.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Tingkat Tinggi
FantasyRena Dewi Aksara, seorang manusia biasa. Hidupnya terlalu lempeng, tak ada yang spesial. Semuanya biasa saja. Kerjaannya hanya membaca novel atau pun wattpad. Di sekolah ia tak menonjol , tak semua mengenalnya. Ia tak masalah. Ia membaca novel berge...