Pelajaran telah usai, biasanya Justin membolos bersama sahabatnya. Tapi kali ini tidak, ia menunggu pelajaran sampai selesai. Ia bahkan tidak mengikuti sahabatnya yang sudah membolos duluan. Guru-guru pada hari itu semakin jatuh cinta. Sudah pintar, ganteng, rajin pula, minus skandal, penurut, beuhhh tipe-tipe murid yang disukai oleh guru. Walaupun kadang membolos, tapi kalau Justin yang membolos, masih sangat-sangat bisa dimaafkan.
Setelah guru keluar dari kelas, inti T-Rex (kecuali Reinard dan Justin) malah kembali ke kelas. Mereka tak cuma bertiga, ada lima orang lainnya, yaitu Queenzy dan kawan-kawan.
Tapi sebelum mereka benar-benar masuk ke dalam kelas. Justin mendekat ke arah Reina, mengambil kursi dan duduk di sampingnya.
"Jalan, kencan(?)" Dua kata yang sebenarnya tidak memiliki arti. Tidak ada subjek, kata keterangan, bahkan nada yang digunakan entah kata tanya atau apa.
Reina yang mendengar seseorang berbicara di sampingnya pun terkaget. "Hah?! Oh my god, ngagetin aja lo. Apa tadi?"
"Jalan, kencan(?)" Ulang Justin, tak ada perubahan frasa.
"Jalan kencan emang ada? Jalan kencana kali ah," respon Reina. Justin memutar matanya dan menghela nafas setelahnya.
"Mau jalan? Kencan?" Sejujurnya bagi Reina kalimat tersebut tidak ada bedanya, sebenarnya juga belum pantas disebut kalimat sih.
"Kapan?"
"Sekarang," jawab Justin.
"Sorry gak bisa," Reina memang tidak bisa, ia ada tugas Osis yang harus diselesaikan segera.
Justin mengangkat alisnya, bertanya dengan bahasa tubuh.
"Biasalah Osis," Reina menunjuk pintu, di sana sudah ada Rangga. Sejujurnya Justin merasa kecewa.
"JUSTIN!"
"Kak Justin...."Reina dan Justin menengok ke arah panggilan tersebut. Lily menghampiri mereka, lebih tepatnya Justin. "Ayo kak, katanya mau ke rumahmu?" Ucap Lily sambil memegang telapak tangan Justin.
"Nah tuhhh, ada janji kan sama Lily. Ya udah gue pergi dulu ya, bye-byeee!" Reina melambaikan tangannya, jarinya bergerak dari kelingking sampai jempol. Lalu Reina pergi ke ruang Osis bersama Rangga.
"Gagal lagi?" Kenan tertawa terbahak-bahak setelahnya. Justin berdecak, ia merasa kesal. Ini adalah kencan yang gagal untuk kedua kalinya. Akhirnya mereka pun pergi ke rumah Justin, tidak ada acara khusus sebenarnya. Hanya berkumpul atau bermain PS.
Disaat yang lain bermain PS atau makan camilan, Justin hanya sibuk mengetik di ponselnya. Ternyata, dia sedang melakukan pencarian di google terkait bagaimana cara kencan.
Bgaimana cara berkencan?
Cara brkencan baik & benar
Apa yg dilakukan saat berkencan
Cara agar tidak ditolak
Kapan kami pcran
Nge-date bgusnya kmn
Rekomendasi tmpt romantisSebenarnya masih ada banyak lagi, tetapi menurut Justin hasilnya tidak ada yang memuaskan.
Lily yang kebetulan melihat ponsel Justin, ia tersenyum salah tingkah. "Mau nge-date sama siapa kak?" Ia sedikit mencicit di akhir.
Justin hanya menengok, justru Kenan lah yang menjawabnya. "Sama Reina lah, siapa lagi."
Lily mengernyit, sedikit tidak suka. "Ohh pacarnya ya?" Kenan mengangguk. "Emang napa?" Bingung Bastian, Lily menunjuk ke arah ponsel Justin. Justin yang sadar langsung mematikan ponselnya. Ia merasa 'malu' dan payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Tingkat Tinggi
FantasyRena Dewi Aksara, seorang manusia biasa. Hidupnya terlalu lempeng, tak ada yang spesial. Semuanya biasa saja. Kerjaannya hanya membaca novel atau pun wattpad. Di sekolah ia tak menonjol , tak semua mengenalnya. Ia tak masalah. Ia membaca novel berge...