Which One?

37.1K 5.5K 504
                                    

Keluarga Reinard marah, kecewa mendominasi kala mengetahui rumah kediaman Reina nampak kosong. Tidak ada penghuni atau pun tanda-tanda kehidupan. Yolanda menangis, merasa kecewa, berkumpul dengan putrinya harus tertunda. Ia kecewa harus menunggu lagi entah berapa lama waktu yang akan dibutuhkan.

Papa Reinard, Geographic (Humorrkuu 😭) mengerahkan kekuatannya untuk mencari tau kemana kepergian Reina. Karena baru saja kemarin di cek, rumah tersebut masih berpenghuni.

Reinard kecewa, pertemuannya dengan sang kembaran harus tertunda. Ia ingin tau bagaimana wajah kembarannya. Karena selama ini ia tidak tau apa-apa. Orang tuanya juga belum memberi tau siapa nama, bagaimana wajah kembarannya. Alasan orang tuanya tidak memberi tau karena ingin memberikan kejutan. Agar Reinard terkejut. Dan benar Reinard memang terkejut karena tak mendapati apa-apa.

Sedangkan Helena hanya diam saja, ia tak ingin bertindak hal-hal yang nantinya akan merugikan diri sendiri. Lebih baik dia menenangkan Reinard dan mama mertuanya. Ia sedikit sedih melihat mereka terpukul, tapi dia juga merasa senang karena berarti posisinya di mansion belum akan tersingkirkan. Jika kembaran Reinard sejalur atau satu visi misi atau tidak megusiknya, ia hanya akan diam saja. Tetapi jika kembaran Reinard nantinya akan menganggu ketenangan hidupnya, maka ia tak segan-segan membuat dia (kembaran Reinard) jera.

Helena memeluk sang mama mertua, "Ayo pulang ma, mungkin mereka lagi di luar kota. Besok pasti pulang."

Sang mama tak menanggapi ucapan sang menantu. Ia terus mengetuk pintu rumah tersebut, berharap seseorang akan membukanya. Ia tak memerdulikan tangannya akan membiru, ia terus mengetuk sekuat tenaga. Suaminya berusaha menghentikan tindakan sang istri yang menyakiti diri sendiri. Mereka akhirnya pergi dari rumah tersebut dan memilih untuk pulang.

"Rei, hubungi anggota terbaikmu untuk mencari kembaranmu," perintah sang papa.

Reinard mengangguk dan segera menghubungi anggota terbaik Death Blood via chat.

"Omong-omong dia temen sekelasmu," perkataan sang papa membuat jarinya berhenti untuk mengetik. Ia menatap bingung ke arah papanya. "Temen sekelas?" Ucapnya tidak percaya.

Geographic mengangguk, "Pernah datang ke rumah kita."

Reinard terdiam cukup lama, ia berpikir siapa saja yang pernah datang ke rumahnya. Yang paling sering datang ke rumahnya adalah Alex, Bastian, Justin dan Kenan. Masa salah satu dari mereka? pikirnya. "Salah satu inti Death Blood, T-Rex?"

Geographic menghela nafas, "Kembaranmu perempuan."

"REINA?!" Teriak Reinard tiba-tiba. Hanya nama Reina yang terlintas dibenaknya. Meskipun ada lumayan banyak perempuan yang pernah datang ke rumahnya, hanya Reina yang pernah datang sendiri. Kalau yang lain pasti ada orang lain juga.

Reinard memijat pelipisnya tidak menyangka. Ia tidak pernah menduga hal ini. Ia bahkan tak pernah membayangkan kalau Reina kembarannya setelah orang tuanya memberitau bahwa ia punya kembaran.

Ia pun menghubungi sahabatnya, inti T-Rex untuk mencari tau tujuan kepergian Reina. "Reina ada nggak?" Ucapnya setelah berhasil menelfon Justin.

"Ngapain cari Reina?" Ucap Justin dengan nada tidak suka.

"Jawab aja!"

"Dia gak masuk"

"Kenapa?"

"Di suratnya tertera izin karena ada acara keluarga"

"Hm thanks, nanti kumpul di markas"

"Jam?"

"Pulang sekolah"

"Hm"

"Tunggu, Reina ngasih tau nggak acara keluarga apa?"

"Enggak, chat gue belum dibales"

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang