Oh

31.4K 4.9K 785
                                    

Queenzy bersama sahabat perempuannya (Lily, Ina, Ratu, Elizabeth) berkumpul di mansion Lily. Mereka mengobrol tentang banyak hal, mulai dari penyanyi kesukaan, lagu favorit, best film dan masih banyak lagi. Tidak lupa dengan cemilan yang senantiasa menemani.

Hari sudah malam, sekitar jam 8.30 an. Tetapi mereka sudah bersiap untuk pulang. Tiba-tiba Lily pingsan saat mengantarkan mereka ke gerbang membuat semuanya terkejut. Ini terlalu tiba-tiba, padahal tadi ia terlihat baik-baik saja. Meskipun memang terlihat lebih pucat dari biasanya.

Mereka yang pada dasarnya panik langsung berteriak meminta pertolongan. Bodyguard keluarga Lily langsung sigap membantu dan membawanya ke rumah sakit. Mereka (Queenzy dkk) tidak jadi pulang, lebih memilih untuk mengecek kondisi Lily. Bodyguard lain mengabari orang tua Lily terkait kondisinya.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan dokter dan perawat, orang tua Lily datang dengan tergesa-gesa. Mereka terengah-engah karena berlarian sepanjang koridor. Mereka sangat cemas, lalu menghubungi Justin untuk memberitau keadaan Lily. Karena disaat-saat seperti ini, biasanya Justin akan berada di dekat Lily. Dan dengan begitu kondisi Lily bisa kembali fit.

Ayah Lily mengusap surainya cemas, mencari kontak Justin dan segera menghubunginya.

"Halo Justin?"
"..."
"Lily drop dan masuk rumah sakit"
"..."
"Saya minta tolong, cepat datang ke rumah sakit B, siapa tau kedatangan kamu bisa membuat kondisi Lily membaik."
"..."
"Terima kasih"

Melihat ayah Lily yang menghubungi Justin, Ratu langsung sadar dan menghubungi kakaknya, Alex, mengenai kondisi Lily. Ia pun mengirim pesan ke kakaknya itu, supaya mereka menjenguknya dan tau keberadaannya.

Alex

Bang, Lily masuk RS, drop lagi

Justin tau blm?

Udh

RS mana?

B

Otw

Lily dipindahkan ke ruangan rawat inap VIP tentunya. Mereka semua ikut masuk ke ruangan tersebut, menunggu Lily siuman. Tetapi ayah Lily tiba-tiba mendapat telfon, jadi ia pergi untuk meeting yang tak mungkin lagi ditunda. Ia meminta maaf kepada Lily yang masih menutup mata lalu mencium keningnya. Begitu pula dengan ibu Lily yang menjadi sekretaris sang suami. Mereka berpikir bahwa Lily akan siuman masih lama lagi, jadi mereka berniat untuk meninggalkannya sementara. Selain itu, biasanya meeting tidak sampai menghabiskan waktu 2 jam jika tidak berbasa-basi.

Ina merasa miris dengan keadaan Lily yang belum siuman tapi sudah ditinggal pergi demi pekerjaan. "Kasian ya Lily, keadaan masih kritis gini malah ditinggal pergi."

"Iya, semoga di masa depan gue nggak gini sama anak gue nanti," ucap Elizabeth.

"Penyakit Lily parah ya?" Tanya Queenzy yang memang tak tau tentang detailnya.

Ratu mengangguk, "Iya dan katanya umurnya nggak akan lama lagi. Tapi semoga aja ada keajaiban."

"Aminnn," ucap Elizabeth, Ina dan Queenzy.

Tak lama kemudian pintu terbuka, menampilkan Justin yang seperti habis berlari. Nafasnya tersengal-sengal, ia menghampiri Lily yang terlihat begitu pulas dan mengusap-usap rambutnya dengan lembut. "Kenapa drop lagi sih?" Gumamnya. "Lily kenapa?" Tanyanya pada mereka.

"Tadi dia nganterin kita ke gerbang kan. Tapi tiba-tiba pingsan gitu aja. Terus dibawa ke rumah sakit," jelas Ratu. Justin mengangguk mengerti.

Beberapa lama kemudian, segerembolan inti T-Rex datang. Mereka menjenguk dengan tangan kosong.

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang