Meet

36.1K 5.6K 198
                                    

Keberangkatan Reina dan Reinard mengegerkan semua warga sekolah, terutama siswa-siswinya. Kabar tentang Reina kembaran Reinard sudah tersebar luas. Followers instagram Reina meningkat drastis. Dari 70 menjadi 459. Orang-orang sekarang lebih mengenal Reina daripada sebelumnya. Mereka tidak menyangka sama sekali. Benar-benar plot twist.

Warga kelas 11 MIPA 4 sudah bersiap untuk menyidang mereka berdua. Bertanya tentang kejadian yang sebenarnya. Mereka juga ingin tau agar tidak bingung-bingung amat. Reina dan Reinard hanya menjelaskan garis besarnya saja. Mereka tidak menceritakan secara detail dengan dalih privasi. Dengan kata privasi, satu kelas pun paham dan tak bertanya lagi. Privasi keluarga kaya nomor satu di dunia jangan diusik. Sekali diusik pasti sudah terusir dari dunia selama-lamanya.

Justin semakin terang-terangan mendekati pacarnya. Sangat jauh berbeda dengan dulu. Semua orang sampai jengah, guru pun sampai melemparkan penghapus papan tulis ke arah Justin. Justin padahal tidak melakukan apa-apa. Ia hanya duduk di samping Reina sambil menatapnya terus menerus. Reina sebenarnya risih, tapi mau bagaimana lagi, jadi ia pun membiarkan saja.

Bel istirahat berbunyi, Justin langsung mengandeng Reina dan mengajaknya ke kantin. Ia menarik kursi untuk Reina duduk. Ia menawarkan apa makanan dan minuman yang ingin Reina pesan. Ia juga memesankannya setelahnya. Ia berinisiatif membayar dan mengambilkan.

Inti T-Rex sampai kebingungan, tumben-tumbenan sekali menurut mereka. Justin tidak pernah seterang-terangan ini. Apalagi sebelum kejadian waktu Reina memprediksi tentang Reinard waktu di club itu. Mereka sama sekali tidak ada interaksi. Bahkan mereka (inti T-Rex) juga tidak tau bagaimana Justin dan Reina bisa jadian. Tidak ada konsultasi, pj, pengumuman, atau ungkapan suka. Sangat mengherankan.

Reina memakan siomay-nya dengan cepat. Tangannya sibuk membalas pesan di grup. Justin jadi kesal dam merebut ponsel Reina.

Reina tentu merasa tidak terima kala ponselnya direbut paksa. "Heehhh ngapain sih?!"

"Makan tuh fokus, jangan fokus terus sama hp-nya."

"Sorry, tapi urgent sumpahhh," Reina berusaha meraih kembali ponselnya. Tapi Justin dengan gesit memasukkannya ke kantong. Reina hanya bisa berdecak kesal dan memakan siomay dengan cepat. Sampai bibirnya belepotan, Justin pun membersihkan saus tersebut dengan jarinya tanpa rasa jijik sedikit pun. Reina speechless dan hanya menatap Justin dengan lekat.

Reinard pun sedikit menggebrak meja untuk menyadarkan mereka berdua. Setelahnya mereka menjadi salah tingkah sendiri. Sampai Reina memakan satu siomay utuh tanpa dipotong terlebih dahulu. Ingin senyum tapi berusaha ditahan. Justin juga merasakan hal yang sama, tapi ia salah menyendok. Ia malah menyendok sambal dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Ia tak sadar sama sekali dan merasa tidak kepedasan.

"Begitulah bung kalo pasangan lagi bucin," ujar Bastian dengan nada dramatis sambil menunjuk pasangan baru bucin tersebut.

***

Jonathan dan Kezio mendengar bahwa Reina sudah kembali sekolah. Mereka ingin menemui Reina ketika sendiri. Tidak ada alasan khusus, hanya saja mereka tidak ingin terang-terangan.

Mereka sampai harus bolak-balik lewat ke kelas MIPA 4 untuk memastikan Reina sendirian. Tapi nihil, Reina tidak pernah sendiri, akan selalu ada orang di sekitarnya. Sudah bel pulang, mereka merasa beruntung karena Reina belum pulang. Dan antek-antek Reina sudah pulang duluan. Tapi harapan mereka kembali pupus setelah tau Reina pergi ke ruang OSIS. Lagi-lagi mereka harus menunggu. Sembari menunggu, mereka memilih untuk bermain basket.

"Nomor lo diblok juga sama Reina?" Tanya Kezio penasaran. Jonathan mengangguk, chat saja tidak pernah tapi sudah diblokir.

"Jadi sus gak sih," kata Kezio sambil memasukkan bola basket ke ring.

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang