• Bab 04 - Memulai Pertemanan

132 23 88
                                    

Warning! Bahasa baku/tidak baku. Harap bijak dalam membaca; terimakasih💓

04. Memulai Pertemanan.

"Selamat pagi, Jelly. Kamu sedang sarapan apa?" tanya Bale. Hantu itu tiba-tiba muncul dan langsung duduk dikursi kosong disamping Jelly.

Jelly mengabaikannya, dihadapan Jelly ada Royan yang juga tengah sarapan.

Karena merasa diabaikan Jelly, Bale pun iseng-iseng ingin mencolek selai coklat yang mampu membuatnya tergoda.

Jelly langsung menepis tangannya. "Kamu jorok banget!"

Bale cengengesan tidak jelas.

Royan yang sedang mengunyah jadi mengernyit bingung, ada apa dengan adiknya.

"Jelly, kenapa?"

"Enggak kak."

Bale terkikik geli. "Habisnya kamu pelit sekali, aku juga kan mau sekali-kali sarapan enak seperti ini."

"Kamu bilangkan lebih suka bangke semut, mending kamu cari sana semut-semutnya lalu kamu jadikan sup. Seenggaknya itu lebih bergizi dari pada harus menunggunya menjadi bangke," ucap Jelly panjang lebar, tanpa sadar.

Royan menatapnya tajam, bisa-bisanya adiknya itu mengatakan hal kotor disaat seperti ini.

"Jelly, Fokus makan. Lain kali jaga bicara kamu!" tegas Royan.

Jelly terhenyak, menunduk takut. "I-ya kak, Jelly minta maaf."

Bale meringis, merasa bersalah. "Maafkan diriku ya Jelly. Karena diriku, kamu dimarahi kakakmu."

Jelly tidak menjawab.

Royan bangkit dari duduknya mengambil tisu lalu membersihkan sudut bibirnya yang kotor akibat sisa-sisa makanan.

"Jam sepuluh kita berangkat, masih ada waktu 2 jam. Kakak mau jemput kak Sinta dulu. Kamu dirumah aja jangan kemana-mana," ucap Royan.

Jelly berbinar, "Kak Sinta ikut juga?"

Royan mengangguk, Sinta adalah kekasih dari Royan. Hubungan mereka sudah terjalin cukup lama sekitar 4 tahun dari jamannya SMA.

"Iya sayang, yaudah kakak berangkat dulu," ucap Royan mengusap pelan kepala Jelly.

"Hati-hati kak."

Setelah kepergian Royan, kini tinggal Jelly. Ia masih melanjutkan makannya yang belum habis.

Melihat kepergian Royan, tiga hantu itu pun muncul dan duduk dihadapan Jelly, dengan Bale yang ditengah.

"Jelly-Jelly ayolah menjadi teman kami, kami pasti bisa kok menghiburmu," ucap Bale.

"Iya, kami kan hantu baik dan tidak sombong," tambah Cici. Hari ini ia memakai bunga kantil sebagai jepit rambutnya.

"Iya, Jelly. Kamu ini sombong sekali mentang-mentang kamu bernyawa dan kami tidak. Jadi kamu menjauhi kami. Emang apa salah diri kami?" tanya Mona. Hantu itu memakai daster kuntilanak berwarna hitam.

"Salah kalian, mengapa kalian mati?" sambung Bale.

"Mengaca saja kamu Bale, memangnya kamu masih hidup? Kamu juga sudah mati, Jadi jangan sok keras!" ucap Cici ngegas.

"Diriku sudah mati? Hahaha miris sekali, seharusnya aku masih bersama keluarga. Tapi karena wanita-wanita itu aku jadi mati," ucap Bale.

"Memangnya kamu meninggal karena apa?" tanya Jelly. Tanpa ia sadari sudah memberi peluang untuk tiga hantu itu terus mengambil hatinya.

Bale mengusap matanya seperti anak kecil yang sedang menangis. "Diriku diperkosa oleh para janda-janda itu, mereka sangat tega!"

Mona dan Cici menahan tawa. Kejadian yang sangat mengerikan bukan.

Hello, Jelly! [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang