"Suka lo sama Jelly?" tanya Oky tanpa basa-basi, tepat saat ingin pulang sekolah. Mata nya tidak sengaja melihat keberadaan Shakti yang tengah berdiri di gerbang sekolah.
Shakti terdiam sejenak memandang Oky dingin. Keempat sorot mata itu saling memandang satu sama lain seolah ada sebuah dendam yang terkubur di dalam sana. Kedua nya memang kelihatan tidak akur. Bagi Shakti, Oky adalah cowok berisik yang harus ia hindari—seperti ada sesuatu yang mendorongnya, bahkan ia sendiri tidak tahu itu apa. Bagi Oky, Shakti adalah cowok sombong dengan tampang dingin. Merasa hebat dan bisa memonopoli satu sekolah dengan kekuasaannya.
"Ya," jawab Shakti singkat. Raut wajahnya tenang sembari tersenyum——senyum remeh yang Oky benci saat melihatnya. Sampai sini Oky pun paham.
Oky mengepalkan tangannya kuat. Melihat wajah angkuh itu rasanya ingin ia layangkan bogeman mentah. "Nggak cukup lo rebut Meera dari gue?" Tanya Oky. Pandangannya berubah tajam.
Shakti terkekeh pelan. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Enggan menjawab pertanyaan Oky. Ia lalu melihat kearah lain sebelum kembali menatap Oky tanpa ekspresi. "Nggak," jawab nya.
Gigi Oky bergemelatuk lalu dengan sekali pukulan ia berhasil membuat sisi pertahanan Shakti goyah. Cowok itu terhuyung kebelakang hingga terjatuh sembari memegang sudut bibirnya yang kebas. Bukannya membalas Shakti justru tertawa, lagi-lagi tawa itu terdengar meremehkan digendang telinga Oky.
Saat hendak melayangkan pukulan lagi, Galang dan Dewa datang dan langsung melerai. Dewa membantu Shakti bangun sedangkan Galang pun memberi balasan dengan memukul Oky. Ia tidak terima Shakti diperlakukan seperti itu.
"Pengecut lo!" teriak Galang menarik kerah seragam Oky. Menurutnya Oky dengan sengaja mencari kesempatan untuk menyerang Shakti yang jelas-jelas sedang dalam kondisi lumpuh seperti itu.
"Lepas!" Oky berteriak mendorong Galang lalu segera bangkit. Kedua nya saling bertukar tatapan tajam dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Galang, udah!" Cegah Shakti berteriak. Dewa segera menarik Galang yang hendak maju, jangan sampai mereka membuat keributan disini.
"Kalian-kalian ngapain? Pulang!" Pak satpam yang baru selesai keliling sekolah itupun melihat kegaduhan yang terjadi. Pasalnya ia sempat diadukan oleh siswa-siswi yang tadi sempat lewat dan melihat pertikaian antara Shakti dan Oky. Mendengar itu Pak Satpam pun segera menuju tempat kejadian. Untungnya mereka tidak dibawa ke ruang BK.
Oky segera pergi dari sana. Segera Dewa dan Galang membawa Shakti ke Halte bus terdekat, sambil menunggu jemputan Shakti.
"Ngapain lagi tuh anak, Shak?" Tanya Galang, masih dalam gemuruh emosi didadanya.
"Sampe dia mukul-mukulin lo, udah lama soalnya kita nggak berhubungan sama dia lagi," kata Dewa. Pasalnya walaupun mereka memang kelihatan tidak akur, jarang-jarang mereka sampai beradu pukulan seperti tadi.
"Pasti gara-gara Jelly?" Tebak Galang. Yang langsung diangguki Shakti.
"Dia takut kalah saing sama lo kali," ucap Dewa membuat Galang terkekeh pelan.
"Dia ngungkit soal Meera," ucap Shakti membuat kedua temannya langsung terdiam.
"Kenapa nggak lo kasih tau aja sih yang sebenarnya, jadi lo nggak diginiin sama mereka. Mereka bisa aja nuduh lo yang nggak-nggak, Shak!" Ucap Galang serius.
"Nggak perlu," ucap Shakti tenang. Memejamkan matanya mencoba mengingat memori yang dulu pernah terjadi.
Galang berdecih. Ia tidak mau mereka terus-terusan seperti ini. Menyembunyikan hal yang seharusnya tidak seperti yang lain pikirkan. Untuk sejenak, ia mengerti bagaimana perasaan Shakti. Tapi ia juga tidak tahan melihat Shakti seperti itu, diperlakukan yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jelly! [ SELESAI ]
HorrorTeror disekolah SMA Marga, lebih tepatnya dikelas XI IPA 3. Setiap hari Jum'at nya memakan tumbal. Karena siswa kelas tersebut kian menipis, di adakannya Rolling. Sialnya Jelly sebagai gadis indigo beserta teman-temannya harus masuk ke dalam kelas t...