Warning! Bahasa baku/tidak baku. Harap bijak dalam membaca; terimakasih💓
24. Jadian?
Pijakan sepatu Oky semakin kuat. Ia berlari untuk sampai di kolam renang. Kata Cemara dan teman-teman, tadi Jelly kesana untuk mengambil handphone nya yang sempat tertinggal. Lama menunggu, Oky berinisiatif untuk menjemput. Sampai disana, mata nya melihat dengan jelas kondisi Jelly yang basah kuyup. Gadis itu berdiri bersama Shakti, terukir senyum lebar dari bibir gadis itu. Oky senang jika melihat Jelly tersenyum, tapi jika senyum itu untuknya dan dibuat olehnya.
"Jelly!" Oky berlari mendekat. Tatapan khawatir tidak luput ia berikan, Jelly bisa nelihat itu.
"Kenapa seragam lo basah?" Tanya Oky. Memegang kedua bahu Jelly. Lalu melirik Shakti yang tengah menyisir rambut yang basah.
Jelly terdiam sesaat. Sebelum menjawab pertanyaan Oky. Jelly mengucapkan salam terimakasih kepada Shakti. Lalu gadis itu segera pergi dari sana. Ia tidak mau dalam posisi yang tidak menguntungkan. Mengingat kedua laki-laki itu yang tidak pernah akur.
Jelly berjalan sembari menunduk, ia harus cepat-cepat sampai ke toilet. Karena jam istirahat, Jelly pun tidak luput dari tatapan para siswa-siswi. Gadis itu meremas handphone nya kuat. Berharap cepat sampai.
"Seragam lo nembus." Dari belakang ada sebuah seragam yang menutupi tubuhnya. Saat mendongak itu adalah Oky. Cowok itu segera mengejar Jelly yang tadi pergi meninggalkannya. Tapi, tunggu dulu. Oky memakai kaos hitam, Jelly menebak seragam yang dibahu nya sekarang adalah milik Oky. Dengan jantung berdebar ia tetap melangkah dengan cepat apalagi saat mendengar perkataan Oky barusan. Demi menghindar dari Oky dan Shakti, justru melupakan keadaannya sendiri. Untung Oky datang dan bantu menutupinya.
"Ma-makasih, Oky ...." Jelly berkata lirih.
"Mata lo semua!" Teriak Oky kepada para mata yang jelalatan. Hal itu mampu membuat mereka kembali melanjutkan kegiatan masing-masing. Walaupun memang tidak semua, ada beberapa yang masih julid.
"Lo ke toilet, gue mau ke koperasi, buat beli seragam," perintah Oky. Diangguki Jelly. Oky segera pergi dari sana, berlari. Sedangkan Jelly masuk kedalam kamar mandi.
Menatap pantulan wajahnya dicermin. Ada gelenyar yang menyeruak didadanya. Ia sangat senang saat diperlakukan Oky seperti ini, tapi disisi lain ia sempat memikirkan Shakti. Jelly bingung, apakah ia menyukai Oky? Lalu dengan Shakti, perasaan apa itu. Karena, sampai sekarang, kedua laki-laki itu sangat baik kepadanya.
Lelah memikirkan itu, Jelly memilih melepas seragam Oky, menatapnya kagum dengan senyum malu, ini seragam Oky lho! Lalu menaruhnya disampiran yang tersedia. Ia membasuh wajah, menghidupkan keran westafel. Namun ada yang aneh, saat air itu ia basuh ke wajah, bau anyir mulai tercium dan tekstur air pun berubah kental. Saat Jelly membuka mata untuk bercermin, alangkah terkejutnya saat wajah nya kini dipenuhi dengan darah. Air keran itu bahkan memuncratkan cairan merah.
Jelly berteriak histeris, gadis itu tertarik mundur hingga menabrak dinding. Jelly berusaha bangun namun tidak sengaja tangannya tergores ujung kursi yang patah. "Shhhh ...."
Tidak memikirkan luka nya lagi ia berhasil untuk bersiap-siap akan keluar, namun lagi-lagi sosok berwajah seram itu muncul dihadapannya. Mencekik Jelly, meminta nyawa gadis muda itu. Jelly meraung-raung, hingga tidak sadar Oky sudah mendobrak pintu dan segera menangkapnya.
"Jel, tenang! Ini gue, Oky." Mendengar suara itu Jelly membuka matanya, melihat keberadaan Oky. Gadis itu menangis dan menunjuk ke westafel, untuk memberitahu. Tapi nihil, disana tidak ada apa-apa. Air keran mengucur dengar normal.
"Ta--tadi ada sosok itu, Ky. Air nya---air nya berubah jadi darah, di muka aku! Dimuka aku!" Ekspresi ketakutan Jelly membuat Oky kelabakan. Suara gadis itu kecil tertahan. Isak tangisnya menunjukkan ia benar-benar tidak berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jelly! [ SELESAI ]
TerrorTeror disekolah SMA Marga, lebih tepatnya dikelas XI IPA 3. Setiap hari Jum'at nya memakan tumbal. Karena siswa kelas tersebut kian menipis, di adakannya Rolling. Sialnya Jelly sebagai gadis indigo beserta teman-temannya harus masuk ke dalam kelas t...