Warning! Bahasa baku/tidak baku. Harap bijak dalam membaca; terimakasih💓
01. Dua hantu Konyol
Kaki nya melangkah memasuki dapur, membuka kulkas dan mengambil susu kotak berukuran lumayan besar. Ia tuangkan susu putih itu kedalam gelas, setelah penuh ia kembali menaruhnya ketempat semula.
“Sepi banget ... kayak hati,” Gumamnya sendiri. Nama nya Jelly Veloka, kita panggil saja Jelly. Gadis indigo, mampu melihat mahluk tak kasat mata. Jelly masih duduk di bangku sekolah menengah atas, kelas sebelas. Ia bersekolah di SMA MARGA.
Kembali ke posisi Jelly. Cewek itu duduk di kursi meja makan, hanya untuk menikmati susu dengan biskuit sebagai hidangan penutup malam sebelum tidur. Biasa nya ia akan ditemani oleh kedua orang tua nya, tapi sekarang mereka sedang menginap diluar kota untuk mengurus suatu pekerjaan. Dan satu kakak cowok nya—Royan—sedang keluar bermain bersama teman-temannya.
Menyedihkan sekali bukan, Padahal Royan itu ditugaskan untuk menjaga Jelly, itu sudah amanah dari kedua orang tua nya. Tapi sampai sekarang cowok itu belum juga pulang kerumah.
“Kak Roy kemana sih, biarin aku aduin sama Ayah Bunda. Enggak amanah banget jadi manusia,” Geram Jelly. Memakan biskuitnya dengan kasar.
Hujan turun tiba-tiba, mata nya melirik jam dinding yang menunjukan pukul 22.00. Bibirnya kembali berdecak, Royan tidak aktif saat dihubungi. Jelly sedikit takut karena suara petir yang besar ikut menyatu dengan deras nya suara air hujan.
Jelly meneguk susu nya sampai tak tersisa, ia bangun membereskan sisa-sisa biskuit dan menaruh gelas kotornya di westafel.
Setelah selesai, Jelly melangkahkan kaki nya menaiki tangga. Tapi, mendadak langkah nya terhenti, tubuh nya menegang sempurna. Kaki nya tidak bisa digerakan dan suara tangisan perempuan mulai terdengar digendang telinganya.
“Ya ampun siapa yang nahan kaki ku, pliss ... lepasin dong,” lirih Jelly tanpa menoleh. Bulu kuduk nya terangkat sempurna.
Jelly mencoba untuk bergerak tetapi tetap tidak bisa, karena kesal dan tercampur rasa penasaran ia pun menoleh perlahan kebelakang, menunduk melihat sang pelaku.
“Aaaaaaaaaaa.....!” Itu Kuntilanak !
Jelly berteriak sangat kencang, dengan sekuat tenaga menggerak-gerakan kaki nya agar lepas dari pegangan sosok kuntilanak itu.
“KAK ROYAN TOLONGIN JELLY!!!” jerit Jelly sambil menangis.
“Berisik sekali dirimu gadis, telingaku hampir copot tahu!”
Jelly mendadak diam, suara itu. Ia merasa kaki nya sudah bisa digerakan. Ternyata kuntilanak itu sudah melepaskan pegangan nya. Namun kuntilanak itu belum juga pergi masih duduk di anak tangga dekat kaki Jelly sambil mengusap-ngusap telinga. Apa dia yang berbicara?
Buru-buru Jelly berlari memasuki kamarnya menutup pintu dengan kencang. Ia melompat ke kasur menyelimuti tubuh nya sampai leher. Matanya menatap setiap sudut ruang kamarnya dengan waspada takut sosok itu akan kembali datang.
BRAAKK
Lemari pakaian nya tiba-tiba terbuka sendiri, Jelly melotot saat melihat ada dua sosok hantu. Cowok dan Cewek, hantu cewek itu yang tadi mengganggunya ditangga.“Cepat takuti dia, kita goyang - goyangkan pakaiannya,” ucap Kuntilanak.
“Cara ini membosankan tahu, tidak ada yang lain kah Mona?” tanya Hantu Cowok.
“Jangan banyak bicara, cepat takuti dia!” ucap Kuntilanak bernama—Mona—sambil menggoyang- goyangkan pakaian milik Jelly.
Jelly masih memperhatikan kedua nya, dua Hantu itu memang tidak menyeramkan.
“Tapi mereka tetap hantu! Huaaaa—Kak Roooy!” tangis Jelly pecah.
“Hahaha ... rasakan ini!” Hantu cowok itu menggoyang-goyangkan pakaian berbentuk kacamata.
Mona si Kuntilanak itu mendengus kesal. “Bale, taruh itu. Kamu jangan jadi hantu mesum dong. Dengan kamu menyentuh benda itu, kamu sudah mempermalukan kaum perhantuan betina!” Cerocos Mona.
“Terserah ku, jangan kau atur-atur. Huh!” Jawab Bale—Hantu cowok.
“Kalian jangan berantakin lemari aku dong!” teriak Jelly berdiri, mencoba memberanikan diri. Enak sekali kedua hantu itu mengacak-acak lemari pakaiannya. Tidak tahu apa Jelly itu paling malas melipat baju.
“Mona, dia bisa melihat kita?” tanya Bale
“Hihihi ... KENAPA KAMU TIDAK TAKUT SAMA KITA?!” sentak Mona seseram mungkin.
Namun dimata Jelly mereka tidak begitu menyeramkan, hanya saja wajah mereka pucat pasi.
“Kenapa harus takut?” tanya Jelly jutek.
“Namaku Bale, Hantu sad boy,” ucap Bale memperkenalkan.
Dengan gengsi selangit, Mona pun ikut memperkenalkan diri. “Aku Mona, Hantu cantik mirip Frozen.”
“Aku enggak mau tahu nama kalian!” tolak Jelly sengit.
“Tega sekali kamu,” ucap Bale pura-pura menghapus air mata palsu nya.
“Jangan lebay, Bale. Kita bukan golongan hantu jamet. Jadi jaga image dikit dong!” ucap Mona sebal.
“Beresin lagi baju-bajuku!” perintah Jelly.
“Asal kamu tahu ya manusia, kita berdua sedang mencari teman. Tapi kamu malah menyuruh kami membereskan pakaianmu. Apakah itu sopan?” ucap Bale tidak terima.
“Bale, diam! Nanti dia tahu kalau kita dari kalangan hantu menyedihkan,” ucap Mona.
“Siapa suruh kalian berantakin baju-bajuku? Cepat beresin atau kalian ku lempar Lalat ijo!” Entahlah mungkin Jelly tidak sadar dengan apa yang baru saja ia katakan.
Mona tertawa. “Hihihi ... Hey gadis, Bale pasti senang. Lalat ijo itu makanan nya.”
“Mulut mu Mona, Aku lebih suka bangke semut tahu,” sewot Bale. Lalu ia mendekat membuat Jelly memundurkan langkahnya. “Ayo kita berteman, gadis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jelly! [ SELESAI ]
TerrorTeror disekolah SMA Marga, lebih tepatnya dikelas XI IPA 3. Setiap hari Jum'at nya memakan tumbal. Karena siswa kelas tersebut kian menipis, di adakannya Rolling. Sialnya Jelly sebagai gadis indigo beserta teman-temannya harus masuk ke dalam kelas t...