• Bab 11 - Kesurupan disekolah

100 10 34
                                    

11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. Kesurupan disekolah.

Saat ini Jelly dan Cemara tengah ngesot untuk kekantin, upss canda ngesot. Berjalan maksudnya gengsss, ya kali cantik-cantik ngesot.

Mereka berdua berjalan sambil menggibah, pasti kalian juga gitu kan. Jalan kekantin sambil gibah-gibah cantik, apalagi kalau ada kakel ganteng lewat pasti langsung diomongin.

Asalkan jangan gibahin author ya karena author punya seribu telinga.

Tapi kalau saat ini mereka bukan menggibah tentang cowok ataupun author, melainkan tentang teror-teror yang terjadi disekolah.

Yukss kita intip apa yang mereka gibahin, jangan kemana-mana ya tetap di Rumpiiii no Secretttttt..!

"Udah tau keadaan lagi kayak gini, sekolah kenapa enggak diliburin aja sih," ucap Jelly.

Cemara melirik nya sekilas, mereka sudah sampai dikantin, buru-buru Cemara menarik tangan Jelly hingga gadis itu terpekik kaget.

Kedua nya duduk dikursi yang masih kosong, Jelly mendengus kesal karena Cemara yang menarik nya mendadak, hampir saja tubuhnya nyungsep mengenai seblak jebred Tino. "Pelan-pelan juga kali, Mar."

Cemara terkekeh geli, "Kalau enggak cepet, keburu diambil kursi nya." Gadis itu lalu bangkit untuk memesankan makanan, sebelum itu ia menoleh pada Jelly, "Lo seperti biasa kan?"

Jelly mengangguk, Cemara juga memesankan makanan untuknya. Cemara baik banget deh, jarang-jarang kan kawan mau dimintain nitip makanan.

Kalian tim apa, ikut beli makanan kekantin atau nitip kawan nich?

Tidak lama itu Cemara kembali, kini mereka tinggal menunggu makanannya datang saja.

"Gue jawab pertanyaan lo tadi ya," ucap Cemara menatap Jelly.

Jelly mengangguk, Cemara menarik nafas berat kemudian mulai berbicara. "Sebenernya waktu lo enggak masuk itu, sekolah sempet diliburin kok."

Jelly cukup terkejut, sumpah deh kok Jelly enggak tau ya. Apa mungkin karena sibuk mengurusi masalah tentang kedua orang tua nya disana, Jelly sampai-sampai lupa untuk menanyakan kabar tentang sekolah.

Cemara mengangguk, siap melanjutkan ceritanya. "Tapi semua itu sia-sia, karena mereka tetap meninggal dirumah mereka masing-masing dong. Waktu diotopsi juga, enggak ada faktor apa-apa yang buat mereka meninggal."

"Dan korban nya tetap sama, dari kelas XI IPA 3. Bayangin, udah berapa siswa yang meninggal dari kelas itu," lanjut Cemara tak menyangka.

Jelly menggeleng pelan, kejadian ini seperti diluar nalar nya. Bagaimana bisa kasus kematian ini terjadi hanya pada kelas XI IPA 3 saja.

"Dari sekolah enggak lakuin apa-apa?" tanya Jelly.

Cemara berdecak. "Nah karena itu, heran gue juga. Kenapa kepala yayasan enggak ada tegas-tegas nya, seenggaknya kasih penjagaan lebih ketat lagi kek disini, Cctv diperbanyak."

Hello, Jelly! [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang